47. Excruciating pain

6.5K 404 28
                                    

Masih di ruangan yang serba putih dan berbau obat. Kini mereka semua berkumpul di sini.

Di mulai dari Lisa dan kedua orang tua nya, kemudian orang tua Jennie. Serta Jungkook dan Rose yang memang sudah termasuk bagian dari mereka.

Jennie menatap Lisa dengan sayu. Setelah dua hari tidak sadarkan diri. Ia begitu senang melihat Lisa berada di samping nya saat ia terbangun. Bukankah Lisa masih memperdulikan jika seperti itu.

Lisa hanya terduduk diam di sofa,menatap kosong lurus. Ia tau bahwa sadari tadi Jennie hanya memperhatikan nya.

"Maafkan aku"

Pandangan semua orang teralihkan pada Jennie yang tiba-tiba bersuara dengan lemah. Kecuali Lisa yang kini masih menatap lurus seakan tidak mendengar suara istri nya.

Tidak melihat respon apapun dari Lisa. Tatapan Jennie berubah menjadi sendu. Membuat kedua orang tua nya yang menyaksikan ikut sakit melihat keadaan anak mereka.

"Mianhe... Jeongmal mianhe... Jangan pergi dari ku Li... Aku tidak sanggup..."Ujar Jennie dengan lemah.

Ny. Manoban langsung berdiri. Kebetulan sejak sang anak di sakiti,ia belum sempat menemui Jennie.

"Semudah itu kau berkata?... Aku tak akan membiarkan anak ku jatuh ke lobang yang sama..."Ny. Manoban menatap Jennie dengan penuh kebencian.

"Mom... Mianhe..."Jennie menatap sekilas mertua nya dan kemudian menundukkan kepalanya.

"Maafkan Jennie karena telah melukai anak mu... Jennie benar-benar minta maaf,mom.... Kau telah melahirkan sosok yang begitu sempurna,dan Tuhan telah menakdirkannya untuk ku... Tapi..... Aku malah menyia-nyiakan nya..."

"Jennie sangat menyesal mom"

Jennie berucap dengan air mata yang mulai menetes. Ny. Manoban terkekeh. Ia pernah merasakan bagaimana sakit nya di lukai seseorang yang di cinta. Ia tau bagaimana rasanya,itu sangat menyakitkan. Untuk mengingat nya saja,ia tak sanggup.

Lalu bagaimana dengan Lisa sang anak tersayang nya. Ny. Manoban tidak mau anak nya merasakan pedih nya cinta. Itu sangat menyakitkan,dan tidak semua nya sanggup. Dan kini,Jennie meminta agar bisa kembali bersama anak nya.

Ny. Manoban tidak mau anak nya terjatuh ke dalam lubang yang sama. Merasakan sakit lagi,yang hanya satu kali merasakan pun rasanya sangat tidak sanggup. Dan ia juga tidak terima karena Lisa telah di sakiti.

"Sampai-"

"Mom"Lisa memotong ucapan sang mommy dengan cepat. Ia tau jika tetap di lanjutkan tidak ada yang selesai.

Lisa beranjak berdiri. Ia menatap satu persatu semua orang. Lalu tatapan nya terhenti pada sang mommy yang terlihat menahan kekesalan.

"Kajja pulang"Lisa mengajak mommy nya. Ny. Manoban dengan segera menolak.

"Ini belum selesai Lisa! Ucapkan di depan kami semua bahwa kau benar-benar akan menceraikan nya!!... Mommy sudah mengurusi berkas nya! Saat ini juga mommy akan membawakan nya pada mu..."Dengan kekuasaan yang ia miliki,dengan gampang bisa mengajukan perceraian anak nya.

"Mom "Lisa masih berusaha menghentikan mommy nya.

"Lisa dengarkan mommy mu! Jangan termakan oleh perkataan nya lagi!... Atau kau bisa saja terluka-"

"Mom!"Lisa menyahut dengan bentakan. Membuat Ny. Manoban menatap tak percaya pada sang anak.

"Kau membentak mommy mu? Sungguh Lalisa!?"

Lisa menghela nafas kasar. Ia memegang belakang lehernya yang terasa kaku. Kemudian ia menatap sang mommy dengan tegas.

"Kajja pulang..."Lisa akan menarik tangan sang mommy dan melangkah pergi.

Thank You(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang