42. One more wound

5.6K 367 30
                                    

Tin tin

Jisoo menyalakan klakson mobil nya,ia berusaha menghentikan Lisa yang berada di mobil depan dengan kecepatan tinggi.

Jisoo berkali-kali berusaha menyalip,namun tetap tidak bisa. Mobil Lisa terlalu cepat,dan Jisoo tidak mau mengambil resiko yang membahayakan.

"Lisa! Hentikan!!"

Jisoo membuka kaca mobil dan berteriak, kebetulan saat ini mobil nya sejajar dengan mobil Lisa. Ia berusaha agar bisa terus berada di samping mobil Lisa.

Mereka berdua saling melaju cepat. Hingga beberapa kali akan terjadi tabrakan dengan kendaraan lain.

Mata Jisoo membulat melihat bus besar yang melaju cepat di depan sana. Ia segera memelankan mobil nya agar terhindar dari kecelakaan.

"Sial!"Jisoo memukul stir mobil nya merasa kesal.

Di detik berikut,Jisoo kembali membulatkan mata nya ketika bus itu akan mengenai mobil Lisa.

Jisoo mengcengram kuat stir nya sambil memejamkan mata nya. Ia pasrah dengan apa yang akan terjadi setelah ini.

Sedangkan Lisa tersentak kaget dan langsung membanting stir ke samping. Mobilnya terhenti seketika. Lisa membuka mata nya dan menghembuskan nafas lega.

Jisoo yang tidak mendengar dentuman apapun,akhirnya membuka mata. Ia menghembuskan nafas lega ketika melihat mobil Lisa yang baik-baik saja di depan sana.

Ia segera keluar mobil dan berlari menuju Lisa.

"Lisa!"Ia mengetuk-ngetuk kasar kaca mobil Lisa. Membuat yang di dalam nya keluar dengan wajah datar nya.

"Kau gila huh!!! Kendalikan emosi mu! Kau hampir saja mati...!!"Jisoo memaki. Jantung nya serasa hampir copot karena kejadian tadi.

Lisa terdiam tidak menanggapi ucapan Jisoo yang menurut nya hanya akan merusak telinga.

"Sudahkan? Kalau begitu aku akan pulang sekarang..."Dari masa bicara nya,ia sudah sedikit lebih tenang.

"Pulang kemana?"Jisoo bertanya dengan wajah bodoh nya. Membuat Lisa berdecak kesal dan memutar bola mata malas.

"Rumah ku"

Brak

Aku memasuki mobil dan menutup pintu mobil dengan keras. Jisoo meringis, apakah ia salah?.

|

Jennie tersenyum melihat Lisa yang memasuki mansion. Namun senyum nya redup ketika melihat wajah Lisa yang kurang bersahabat.

Lisa berjalan dengan langkah tegas dan terlihat marah mendekati Jennie yang kini ketakutan.

"Kini giliran mu Jane"

Lisa berucap dengan suara deep nya dan tatapan tajam nya. Sedangkan bibirnya membentuk seringai tipis. Jennie yang melihat itu sedikit ketakutan dan langsung memundurkan langkahnya.

Merasa ada yang tidak beres dan tidak mau terjadi sesuatu pada diri nya. Jennie segera akan berbalik dan lari ke atas. Namun sebelum itu,tangannya lebih dulu di cekal oleh Lisa.

"Mau kemana?aku bahkan belum memulai..."

"Lisa"Jennie berucap lirih menatap takut suami nya.

"Mari kita selesaikan sekarang"Lisa menyeringai dan semakin mengeratkan genggaman nya.

Jennie memberontak berusaha melepaskan genggaman kuat Lisa. Namun semua itu percuma dan hanya membuat pergelangan tangannya sakit.

Thank You(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang