16

5.5K 513 32
                                    

LUKA
Part 16

Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Jaemin dan Jeno sudah menunggu di depan restaurant. Menunggu nama mereka yang masuk dalam waiting list dipanggil.
Siwon-Ayah Jaemin, mengatakan ia akan segera menyusul.

"Atas nama Jaemin" akhirnya setelah menunggu sekitar 15 menit, nama mereka dipanggil. Pelayan restaurant itu lalu mengantarkan mereka pada meja kosong yang baru saja dibersihkan.
Jaemin melihat seseorang yang sepertinya ia kenal. Ia yakin betul, pria yang dilihatnya sedang menikmati makan siang itu sendiri adalah Jaehyun, Ayah Jeno. Ia bisa melihat dari pantulan kaca. Meskipun Jaemin tak pernah melihat langsung Ayah Jeno, tapi siapa yang tidak tahu Jung Jaehyun. Jaemin sering melihat di majalah bisnis milik Ayahnya. Tanpa keduanya sadar, Jeno dan Jaehyun duduk sambil membelakangi, hanya dibatasi oleh sekat kaca.
"Jung Jeno" Jaemin sengaja memanggil nama lengkap Jeno. Penasaran dengan reaksi Jaehyun. Benar saja, Jaehyun menoleh cepat, memeriksa apakah Jung Jeno yang disebut itu adalah anaknya.
"Kenapa?" Tanya Jeno bingung.
"Kau mau memesan apa?"
Jeno tampak membolak-balik buku menu. "Mahal-mahal sekali" Jeno menggerutu.
"Tenang saja. Ayahku yang traktir kok"
Mendengar itu, Jaehyun menjadi kesal.
Apa? Mahal katanya? Bagaimana bisa anak dari seorang Jung Jaehyun, pengusaha besar sepertinya mengatakan makanan di sini mahal? Yang benar saja. Ia bahkan bisa membeli restaurant ini jika ia mau.
"Halo, maaf ya Ayah terlambat" melalui pantulan kaca juga, Jaehyun bisa melihat sosok Siwon yang baru datang dan bergabung. Ia tidak mengenal secara pribadi, tapi ia tahu Siwon. Hanna menyukai kegiatan sosial, dan sekarang Jaehyun membantunya melanjutkan yayasan sosial milik Hanna, jadi beberapa kali ia melihat Siwon hadir di acara amal yang biasa diadakan di yayasan.
"Halo Paman. Nama saya Jeno" Jeno mengulurkan tangannya yang langsung dijabat oleh Siwon.
"Jadi ini yang namanya Jeno? Jaemin sering cerita tentang Jeno loh" ujar Siwon.

Mereka sibuk memilih menu, kemudian memanggil pelayan saat sudah memutuskan apa yang hendak mereka pesan.
"Kau tidak panas ya pakai jaket terus? Atau memang mau menutupi bekas pukulan Ayahmu?" Tanya Jaemin dengan suaranya yang sengaja dikeraskan, agar Jaehyun mendengar.
"Eh? Tangan Jeno luka ya? Coba paman lihat" pinta Siwon.
Sebenarnya Jeno enggan, tapi rasanya tidak sopan jika menolak permintaan Siwon. Maka akhirnya Jeno mengulurkan lengannya. Siwon menggulung lengan jaket Jeno hingga menampakan garis-garis merah bekas pukulan Ayahnya tempo hari.
"Ayah Jeno yang pukul Jeno ya?" Tanya Siwon, dijawab dengan anggukan kepala oleh Jeno.
"Ayah Jeno jahat banget yah. Padahal bukan salah Jeno. Ada satu anak dikelas namanya Lucas, hobi sekali gangguin Jeno, sekalinya Jeno membalas, eh malah Jeno yang disalahkan" jelas Jaemin panjang lebar. "Ayah Jeno benar-benar aneh"
"Huss ga boleh bilang seperti itu" tegur Siwon.
Jaemin mengerucutkan bibirnya kesal. "Memang benar kok. Jeno, lebih baik kamu anggap Ayahku jadi Ayahmu juga saja. Boleh kan yah?" Tanyanya meminta persetujuan.
Siwon tertawa. "Boleh. Tentu saja boleh. Jeno boleh panggil Paman dengan sebutan Ayah kok. Paman tidak keberatan sama sekali, malah senang"
"I-iya, Paman"
"Ayah! Panggil Ayah!" Koreksi Jaemin dengan semangat. Apalagi ia bisa melihat raut wajah Jaehyun yang tampak makin kesal.
"Iya, Ayah" ucap Jeno akhirnya.
"Ayahku pasti jauh lebih baik dari Ayahmu" tambah Jaemin, makin menjadi.
"Ohya kalian sabtu ini ada kegiatan? Ayah ada acara amal di Panti Asuhan tak jauh dari sini. Acaranya hanya bagi-bagi makanan dan hadiah buat mereka. Kalian mau ikut?" Tanya Siwon.
"Mau yah mau! Kau juga mau kan Jeno?" Jaemin tampak bersemangat.
Jeno juga mengangguk dengan penuh antusias. Sejak dulu ia selalu ingin seperti Ibunya yang hobi melalukan kegiatan sosial, hanya saja selama ini Jeno tidak pernah tau bagaimana caranya. Mendapat penawaran dari Siwon, tentu Jeno tidak akan menolak.

Jaehyun makin kesal dibuatnya, ia meneguk habis segelas teh miliknya lalu meletakan kembali gelas itu dengan kasar ke atas meja, dengan cepat berdiri menuju kasir untuk membayar dan segera meninggalkan restaurant.
Jaemin tersenyum senang. Ia menang. Ia berhasil membuat Jaehyun kesal. Salah siapa ia memperlakukan Jeno dengan sangat buruk. Biarlah ia tahu bahwa akan ada orang yang jauh lebih peduli pada Jeno dibanding dirinya.

TBC
yasss double up 🎉
Jangan lupa vote & commentnya ya
Makasiii
Maaf kalo kadang comment yg lalu2 ga kebales 😭
Aku bakal usahain bales kok mulai sekarang 💪🏻💪🏻

LUKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang