34

5.6K 472 21
                                    

LUKA
Part 34

Jangan tanya betapa paniknya Jeno. Lucas tidak pernah main-main.
Maka dengan sisa kekuatannya, Jeno mencoba melepaskan pegangan Felix dan Bangchan pada tangannya. Berhasil! Jeno langsung berlari untuk kabur. Tak dihiraukannya buku miliknya yang berjatuhan karena ranselnya itu memang sudah robek.
Ia mendorong keras pintu gudang dan berlari menuju parkiran sepedanya. Saking paniknya ia segera menaiki sepedanya dan mengayuhnya cepat hingga tidak hati-hati,
AKH! Pekik Jeno saat sepedanya oleng dan ia terjatuh dalam parit kosong yang berisi beberapa pecahan kaca. Alhasil kaki Jeno mengalami luka gores hingga mengeluarkan darah. Sial. Sepertinya Jeno begitu sial hari ini.

••

Jaehyun baru saja turun dari dalam mobilnya. Hari ini ia segera pulang setelah pekerjaannya selesai. Tak sabar ingin menyantap makan malam bersama dengan Jeno. Kebetulan ia tadi mampir sebentar untuk membeli makanan yang Jeno suka. Kali ini pasti tidak mungkin salah. Ia ingat Jeno selalu memesan menu yang sama dulu setiap mereka pergi ke restoran tersebut. Memang itu ingatan Jaehyun ketika Jeno masih kecil tapi tetap saja, Jeno pasti masih menyukai menu itu. Nasi goreng kimchi dan katsu ayam bumbu keju.
Jaehyun menoleh saat mendengar gerbang rumahnya terbuka. Ia membeku melihat Jeno yang masuk ke dalam, menuntun sepedanya dengan kakinya yang penuh darah.
"Jeno!" Pekik Jaehyun. "K-kau kenapa?" Tanyanya.
Jeno tak kalah terkejut mendapati Ayahnya sudah di rumah. Ia mencoba membuang pandangannya, tak berani menatap Ayahnya yang tampak amat sangat khawatir.
"Jeno, jawab Papa. Kamu kenapa? Ayo masuk dulu, kita obati" Jaehyun menarik tangan Jeno, membawanya ke rumah tengah. Meminta Jeno duduk di sofa, sedang ia sendiri kalang kabut mencari kotak P3K yang ia punya.
Jeno meringis kesakitan saat kapas dengan betadine menempel pada luka di kakinya.
"Kau terjatuh? Atau ada yang mengganggumu ya?" Tanya Jaehyun kembali. Ia teringat perkataan Jaemin kala itu yang mengatakan bahwa ada satu anak di sekolah Jeno yang selalu mengganggunya.
Jeno menggeleng. "Jatuh dari sepeda" hanya itu yang ia katakan. Tak berani mengaku. Takut Jaehyun marah. Entah Jaehyun mungkin akan marah padanya atau tidak. Tapi bisa saja Jaehyun nanti kembali menyalahkannya sama saat ia memukul Lucas padahal bocah nakal itu dulu yang mengganggunya.
"Beneran?" Jaehyun memastikan.
"Iya. Tadi jatuh kena pecahan kaca" jawab Jeno.
"Ya sudah, selesai diobati. Ayo kita makan malam dulu. Papa sudah belikan makanan kesukaan Jeno"
Jaehyun mengerti ada sesuatu yang tidak beres. Ia sendiri saja bisa melihat tas ransel Jeno yang terkoyak dan jelas itu bukan karena jatuh. Itu lebih seperti dirusak paksa dan sengaja. Namun Jaehyun mencoba mengendalikan emosinya. Ia akan mencari tahu sendiri, tak ingin menampilkan emosinya pada Jeno dan membuat anak itu makin takut dengannya.

••

Hari ini Jaehyun memaksa mengantarkan Jeno ke sekolah. Setelah berdebat cukup lana akhirnya Jeno setuju dengan syarat ia ingin diturunkan agak jauh dari gerbang.
"Disini saja, Pa" ujar Jeno.
"Masih jauh Jen. Papa bisa kok antar sampai depan gerbang" sahut Jaehyun, namun Jeno menggeleng. "N-nanti mereka tahu kalau Jeno anak Papa" ucapnya pelan.
"Jeno malu?"
Jeno kembali menggeleng heboh. "Bukan! Jeno bukan malu. Malah Jeno yang takut kalau Papa malu"
Jaehyun kini paham dengan kesalahpahaman yang ada. Ia menghela nafas panjang. Tanpa menjawab, ia tetap menginjak pedal gas hingga mobilnya sampai persis didepan gerbang sekolah Jeno.
"Pa. Jangan disini" pinta Jeno. Ia menutupi wajahnya dengan map yang ia bawa agar murid-murid yang berlalu lalang didepan mobilnya tidak dapat mengenalinya.
"Papa gak pernah malu kok mengakui Jeno sebagai anak Papa. Bukannya Papa udah janji akan memperbaiki hubungan kita? Ayo biar Papa antar sekalian Jeno sampai ke depan kelas" Jaehyun baru saja akan melepas sabuk pengamannya saat Jeno sudah lebih dulu keluar dari dalam mobilnya dan berlari masuk agar Ayahnya itu tidak sampai turun.
Jaehyun menatap punggung Jeno yang menjauh dengan perasaan sedih. Betapa buruknya dia sampai-sampai Jeno berpikir seperti itu.

Jeno menoleh ke belakang, melambatkan langkahnya saat menyadari mobil Ayahnya sudah hilang dari pandangannya. Namun ganti sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melaju ke arahnya. Jeno yang panik reflek melangkah mundur dan malah terjatuh, bersamaan dengan mobil itu berhenti tepat didepannya. Ia bisa memastikan tubuhnya terlindas jika sampai mobil itu tidak berhenti. Jantung Jeno berdebar kencang, tangannya sampai bergetar saking takutnya. Seseorang keluar dari dalam mobil dan mentertawakan Jeno kencang. Rupanya Lucas. Ia hanya mengerjai Jeno.
"Hahaha lucu sekali wajahmu itu" ejek Lucas.
"Hey bocah!" Seorang pria berjalan mendekat pada mobil Lucas.
"Mau lihat yang lebih lucu?" Pria itu mengeluarkan sebuah kunci dan menggoreskannya pada mobil Lucas sambil memutari mobil hingga menghasilkan goresan yang amat panjang. Lucas sampai tak bisa berkata-kata melihatnya.
"Pa!" Pekik Jeno. Ia bangkit berdiri dan menahan lengan pria yang tak lain adalah Jaehyun. "Jangan!" Mohonnya.
"Jadi ini Ayahmu? Paman tidak kenal siapa orangtua saya ya? Orangtua saya itu donatur terbesar di sekolah ini. Saya bisa pastikan anak Paman ini akan dikeluarkan dari sekolah!" Ancam Lucas.
Jaehyun tertawa meremehkan. "Ohya? Kalau begitu panggil orangtua mu, bocah. Paman tunggu di ruang kepala sekolah" Jaehyun melangkah santai meninggalkan Lucas, disusul oleh Jeno yang mencoba menghentikan Ayahnya.
Para murid yang menonton kejadian itu berbisik bisik. Mereka yang tidak kenal siapa Jaehyun sibuk membicarakan bagaimana nasib Jeno yang akan tamat dalam sekejap karena berani melawan Lucas. Dan sebagian kecil yang kebetulan mengenal siapa Jaehyun, tampak tidak percaya dengan fakta bahwa Jaehyun adalah Ayah Jeno.
Lucas menggeram kesal. Ia mengerluarkan ponsel, mencari nama ibunya di daftar kontak dan menghubunginya.
"Awas saja kau Jung Jeno! Matilah kau!" Ucapnya kesal.

Yayy double up
Jangan lupa vomment nya ya
🥳

Btw aku baru sadar kalo ten dejun itu kan d part sebelumnya jadi genk nya lucas tp malah jd bawahannya winwin juga 😭😭😭 yang di part sebelumnya aku ganti jadi Felix & Bangchan aja ya genknya Lucas. Sorryyy

LUKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang