Chapter 12

1K 72 4
                                    

"Sayang"

"Apakah kau tidak merindukanku kenapa kau tidak pernah datang untuk menjenguk ku"

"Kau tau aku sangat ingin melihat wajah mu secara nyata bukan di foto terus"

"Kenapa kau tidak ingin mengunjungi ku walau hanya di mimpi saja sekedar nyapa atau menghilangkan rindu yang sangat berat ini"

"Sudah hampir empat tahun aku sendiri tanpamu semua itu sangat berat aku di paksa dewasa oleh keadaan dulu aku sangat seperti Ratu di manja dan di turuti apapun yang aku mau oleh mu"

"Tapi dengan sekejap mata semuanya hilang bagaikan debu aku sangat merindukan saat-saat itu saat aku di manja di perhatikan di khawatir kau bahkan tidak mengizinkan aku untuk menyentuh barang-barang yang berbahaya walaupun itu panci dapur"

"Kau hiks kau menjagaku seperti putri ratu yang sangat Istimewa hiks"kana tidak mampu menahan air matanya.

"Aku mohon bisakah kau kembali untuk menjemput ku dan membawaku bersamamu aku lelah aku ingin di jadikan ratu lagi aku tidak ingin seperti ini hiks"

Kana menangis tersedu-sedu sambil memeluk batu nisan mew seakan batu itu adalah tubuh mew ia ingin meyerah walaupun di hadapan orang-orang kana tidak seperti awal kepergian mew tapi nyatanya tidak seperti itu kana tidak pernah berubah ia hanya tidak melihatnya kepada orang-orang di sekitarnya.

Kana ingin ikut bersama mew saat ia merindukan Kekasih tampannya itu tapi apa dayanya ia sudah berjanji tidak akan mengakhiri hidupnya sebelum dunia yang mengambilnya sendiri.

"Sayang bisakah kau mengunjungi ku hiks aku mohon"itulah yang kana minta setiap hari kepada gundukan tanah di depannya.

"Hiks aku mohon aku sudah tidak bisa menahannya aku lelah aku ingin di peluk olehmu dad baby mu ini sangat lelah hiks peluk kana dad beri kana semangat hiks"

"Hiks hiks hiks kana mohon hiks"

Apakah kalian pernah merasakan kehilangan yang sangat mendalam?rasa ingin bertemu itu sangatlah tinggi seakan kalian ingin menjemputnya langsung di sepanjang hari kalian menginginkan seseorang itu tapi tak kunjung datang kalian menangis saat teringat seseorang itu.

Merasakan kepanikan yang mendalam rasa takut kehilangan rasa takut yang membuat kalian ingin bersamanya terus.


Itulah yang kana rasakan ia selalu merasa panik yang sangat hebat saat trauma Thantophobia kambuh tubuh munggil itu tidak melawan ia membiarkan trauma itu membawanya lebih dalam lagi.

Panik sangat panik akan kehilangan takut yang membuat kau tidak melawanya yang kana rasakan sangatlah begitu dalam kehilangan kekasihnya membuat trauma yang sudah hampir sembuh itu kembali naik dengan drastis sudah hampir menyamai skandal wajar.

Kana tidak takut di tinggalkan siapapun kecuali orang yang benar-benar membuatnya seperti ratu orangtuanya dan kekasihnya kenapa tuhan megambil nya mereka adalah orang-orang yang menjadikan kana ratu/hidupnya apakah mereka sesayang itu kepada kana Hingga memilih untuk pergi duluan sebelum kana.

Kana memeluk batu nisan mew rasanya tidak ingin meninggalkan rumah kekasihnya ia sangat ingin berada di sana setiap waktu dunia Sangat kejam dan tidak adil untuk ia jalani dan hadapi.

"Nyonya"kana tidak menjawab panggilan pert.

"Maaf Nyonya ayo kita pulang hari sudah hampir malam dan sudah gelap"

pert mengajak kana pasalnya jam yang sudah hampir magrib itu mereka sudah berada di sana 2 jam yang lalu setelah pulang dari kantor kana seperti biasa mengunjungi Kekasih ya dulu tapi pert heran kenapa nyonya nya hari ini sangat lama tidak seperti biasanya nyonya j sudah beberapa kali menelepon untuk menanyakan apakah mereka sudah kembali karena Daddy dan Mommy j tidak lagi tinggal di Mesion mew tapi di Mesion utama.

"Nyonya"pert berusaha membuat kana sadar.

"Nyonya muda"Kana tersadar dari dunianya ia melihat kearah pert.

"Nyonya mari pulang hari sudah gelap"kana melihat sekitarnya benar saja hari sudah gelap kuburan-kuburan yang berada jauh tidak terlihat lagi hanya ada kegelapan di sana.

"Dad kana pulang dulu besok kana akan kesini lagi"kana meyecup batu nisan mew dan berjalan duluan dari pert yang mengikutinya dari belakang.

Di sepanjang perjalanan kana hanya melamun melihat keluar jendela pert tidak berani mengajak kana bicara karena melihat kana yang seperti sangat kelelahan pert akui kana memang orang yang sangat hebat di umurnya yang terbilang masih muda ini ia harus menerima kenyataan yang sangat pahit.

"Nyonya kita sudah sampai"kana tersadar dari lamunannya dan turun dari mobil tampa berbicara kepada pert.

Kana naik keatas menuju kamarnya dan membersihkan diri setelah itu memilih untuk tidur ia membutuhkan istrirahat bukan karena kecapean bekerja hari ini tapi untuk pikirannya yang sudah sangat penuh sehingga membuat kepalanya pusing seakan ingin meledak.

Kana terlelap dengan napas teratur terlihat dari wajah pria itu jika ia sangat kelelahan dan membutuhkan istrirahat semenjak ia menjadi ceo kana jarang ada waktu untuk bersantai hari-harinya di sibukkan dengan perkerjaan.

Mild baru saja keluar dari kamarnya pukul 7 malam ia menanyakan apakah kana sudah pulang jane menjawab jika kana sudah pulang setengah jam yang lalu mild heran tumben-tumben kana tidak turun untuk makan malam ataupun sekedar berkumpul.

"Kana"panggil mild dari luar kamar kana mild memilih untuk melihat kana takut terjadi sesuatu kepada kana.

"Kana ini phi"namun tidak ada jawaban apapun dari dalam mild yang pikirannya sudah di penuhi hal-hal yang tidak-tidak pun bergegas masuk.

"Kan...."mild langsung menutup mulutnya saat melihat kana terlelap di atas kasur.

"Aw tidur seawal ini apakah kana sangat kecapean"

"Kenapa matanya bengkak apa ada masalah di kantor yang membuat kana sampai menangis"

"Ah sudahlah lebih baik gw keluar dari pada ganggu"

Mild keluar dari kamar kana dan turun ke bawah untuk makan malam dengan boun saja ia akan tanyakan nanti Kenapa mata bocah itu bisa bengkak seperti habis menangis.

"Kana mana"tanya boun yang baru turun dari lantai atas untuk makan malam.

"Tidur"

"Lah ini masih awal tumben-tumben tu bocah tidur awal"

"Mana gw tau mungkin kecapean"

"Jadi kita makan berdua aja nih"

"Ya iyalah lo gk liat cuma kita berdua di sini"

"Ntar kalo kana lapar pas malam gimana kasian gk ada yang nemenin"

"Kalo kita belum tidur kita temenin"

"Oke lh ayo makan"

Mereka makan seperti biasa tidak ada pembicaraan karena memang sudah aturan turun-temurun di keluarga Jongcheveevat Setelah selesai mereka menuju ruang tv untuk menonton dari pada gabut di kamar terus main game .

Bersambung....

🌞🌻

Beloved S2(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang