BRAKKK..
Mew membuka pintu kamar rumah kosong itu dengan kasar.
Dor..
Langsung saja mew menembak tali yang menggantung diri kana dan mew segera meyambut kana di bawah.
"Hiks sayang sayang"mew membuka ikatan di leher kana dan menepuk pipi yang sudah membiru itu berulang kali.
"Baby hei dengar Daddy sayang hiks"
Mew mengecek napas kana masih ada hanya saja pelan segera mew memberikan kana napas buatan nampa rasa jijik dengan mulut kana yang memuntahkan darah.
"Hah hah"usahanya tidak sia-sia napas kana perlahan kembali segera mew mengendong kana dan membawanya keluar untuk kerumah dakit.
"Sebentar lagi sayang kita akan segera kerumah sakit"
Mew buru-buru meninggalkan rumah kosong itu dan anak buahnya mew sudah tidak memperdulikan apapun lagi yang ia pikirkan sekarang adalah istri kecilnya.
"Dok dok"teriak mew di dalam rumah sakit sambil menggendong kana.
Dokter segera menuntun Mew menuju ruang rawat darurat dan mew di paksa keluar agar memudahkan dokter memeriksa lebih lanjut.
Kini mew kalang kabut mondar mandir di depan pintu kamar darurat tidak lupa juga ia memberi tahu kedua orangtuanya..
"Tuan mangsa sudah berada di markas utama"ucap anak buah mew dari seberang sana.
"Jangan biarkan dia mati"ucap mew pada alat kecil di telinganya.
"Baik tuan"
Tiba-tiba saja kepala mew terasa sangat pusing bagaimana tidak dirinya tidak makan dari siang membuat badannya terasa lemah.
"Kau harus kuat mew kana sedang berjuang di dalam sana"
Mew perlahan duduk pada bangku yang sudah di siapkan sambil menunggu dokter di dalam sana.
Sudah hampir 2 jam mew menunggu tapi tidak ada tanda-tanda apapun dari dalam sana ingin rasanya mew menerobos masuk untuk memastikan kana baik-baik saja.
"Keluarga pasien"mew yang sibuk dengan pikirannya segera bangun.
"Saya dok saya suaminya"
"Baiklah tuan istri anda sudah melewatkan masa kritisnya untung anda membawanya dengan cepat sehingga istri anda dapat tertolong dan kami akan memindahkan istri anda apakah Ada yang ingin Anda tanyakan lagi"
"Sediakan ruang VIP keluarga Jongcheveevat pindahkan istri saya kesana ini kartu saya"mew memberikan kartu keluarga Jongcheveevat karena dirinya belum pernah kerumah sakit itu jadi perlu kartu untuk masuk kamar VIP Jongcheveevat untuk perkenalan dan pembayaran akan masuk pada perbulan daddy jong.
"Baik tuan tunggu sebentar saya akan mempersiapkan"
"Apakah saya boleh masuk"
"Boleh,tapi jangan membangunkan pasien atau menganggu istrirahat ya"
Mew masuk kedalam ruangan darurat kana melihat istrinya terbaring lemas di atas brankar hati mew terasa tertusuk ribuan jarum melihat leher kana di perban dan alat bantu pernapasan pada hidungnya.
"Sayang maaf kan daddy hiks daddy minta maaf karena tidak bisa menjaga dirimu dengan baik hiks"tangis mew mengenggam tangan kana.
"Permisi tuan kami akan segera memindahkan pasien pada kamar yang sudah di siapkan"ucap suster.
Mew mundur dari brankar kana mempersilahkan suster membawa kana agar kana lebih nyaman lagi dengan kamar yang luas dan yang pastinya ranjang empuk.
Setelah memindahkan kana suster pamit undur diri dari sana menyisakan mew sendiri di dalam.