Chapter 40

1K 87 7
                                    

"tumben lo pakai masker mew lagi sakit?"tanya off

"Iya"

"Loh suara lo kok beda"

"Kan gw udah bilang gw lagi sakit makanya beda suaranya"

"Oh yasudah berkas gw simpan di atas meja gw mau keruangan gw dulu"

"Hm"

"Kok ni bibir gak kempes-kempes sih"

Mew melihat tampilan bibirnya di depan layar ponselnya yang membengkak parah di tambah tenggorokannya juga ikut sakit.

Kana semalaman tidur di atas badannya sambil menghisap bibir mew sampai-sampai air liur mew kering .

Sekarang bibir mew sangat pedih dan bengkak seperti di gigit lebah.

Tok tok tok....

"Permisi tuan ini kopi anda"

"Saya tidak memesannya"

"Maaf tuan"

"Tak apa simpan saja di sana"

Sekretaris off meletakkan kopi yang entah setan apa yang membuat wanita ini berani memunculkan lagi wajahnya di depan mew.

"Apa lagi keluar"perintah mew.

"Apa anda tidak membutuhkan saya lagi"

"Tidak"

"Tapi bolehkah saya duduk sebentar di sini saya sedang menunggu tuan off"

"Hmm"

Tanpa menaruh kecurigaan sedikitpun mew membiarkan wanita ular itu duduk pada sofa dalam ruangannya.

Mew menghadapi lain saat ingin meminum kopi yang sekertaris off kasi dirinya juga malu kalo sampai bibirnya terlihat.

Tapi baru 3 menit setelah mew meminum kopi itu dirinya terasa panas walaupun AC di dalam ruangannya sudah seperti biasanya full.

"Unhh"mew menahan mulutnya yang tiba-tiba mendesah padahal bawahannya tidak sengaja tergesek dengan bagian meja.

"Ada apa tuan"

"Tidak"

"Apa tuan yakin tidak membutuhkan saya"

Wanita ular itu berjalan perlahan kearah mew.

"Jangan mendekat anda mau saya pecat hah?"

"Ahhh"

Wanita itu meyentuh bahu lebar mew.

Plakkk...

"Jangan menyentuh saya keluar"

Wanita itu mendapatkan tamparan dari mew tapi tidak membuat dirinya merasa kesakitan.

Terjadilah perkelahian antar mereka mew berusaha agar dirinya tidak tergoda ataupun lemah wanita itu berusaha memeluk mew.

"Akhhhh"teriak wanita itu.

"Berani nya kau meyentuh suami ku"

"Akhhh"

"Kana"ucap mew

Teriak wanita itu saat kana memukul kepalanya dengan botol air minum.

Plakk...

"Keluar"perintah mew.

Wanita itu keluar dengan perasaan sakit,malu,kesal.

"Daddy tidak apa-apa kan"tanya kana dengan wajah imutnya.

"Sayang bisakah kau keluar sebentar wanita itu memberi daddy obat perangsang"

"Apa daddy butuh sesuatu kana bisa kok melakukannya"

"Tidak sayang daddy takut menyakitimu daddy bohon pergi dari sini"

"Baiklah kana kekantin untuk beli minum"

"Hati-hati sayang"

Mew berlari masuk kedalam kamar mandi kamar pribadinya segera menyiram seluruh tubuhnya dengan air tidak memperdulikan jas serta pakainya.

"Kenapa panas ini tidak menghilang"

Mew terduduk dengan air shower yang masih meyala.

Entah megapa obat ini seperti sangat tinggi setau mew jika obat perangsang tidak akan sekuat ini.

"Daddy"

"Enghhhh ka...na"

"Daddy ada apa buka pintunya daddy"

"Hiks kana"

Mew membuka seluruh pakaiannya hanya menyisakan kaos dan celana pendek mew merasa sangat tersiksa berusaha menghilangkan panas serta pusing yang amat kuat.

"Daddy hiks buka daddy"

"Daddy hiks daddy baik-baik saja kan?"

Kana berusaha mendobrak pintu kamar mandi dalam keadaan seperti ini dirinya tidak boleh lemah dengan sekuat tenaga kana mendorong pintu.

Mew yang melihat kana dari dalam karena pintu itu kaca yang hanya bisa di lihat di dalam mew khawatir kana berubah mendobrak pintu kamar mandinya.

Mew bangun dari duduknya menahan mati-matian rasa sakit pada tubuhnya.

"Daddy"kana memeluk mew saat pria itu membuka pintu.

"Apa yang terjadi hiks kenapa daddy basah?"

"Emmhhh"mew mendesah saat kana melepas pelukannya.

Mew yang tidak ingin menyakiti kana melawan nafsunya hingga tenaganya melemah.

Brukkkk

"Hiks daddy hiks"

Mew terbaring di lantai dengan lemah...

"Phi off"kana berlari keruangan samping.

"Ada apa kana?"

"Phi tolong daddy hiks daddy pingsan"

"Mew"

"Ayo phi"

"Astaga mew kana ini ada apa kenapa mew bisa begini"

"Hiks kana tidak tau hiks ayo phi bawa daddy kerumah sakit"

"Iya kamu tenang dulu oke phi akan mengendong mew"

Kana mengikuti off dari belakang menuju mobil off berada kana memangku kepala mew di kursi penumpang off membawa mobil cukup cepat melihat kepanikan kana.

Saat ini mereka sedang menunggu di luar kamar pemeriksaan mew kana sangat khawatir off yang tidak henti-hentinya memberi kata penenang.

"Keluarga pasien"

"Saya dok saya istrinya"

"Baiklah pasien sudah baik-baik saja saat ini sedang beristirahat"

"Dan dok bagaimana bisa mew tiba-tiba tidak sadarkan diri"tanya off.

"Pasien meminum obat perangsang yang sudah di campur dengan obat penenang seperti bius dan itu dengan dosis tinggi tidak boleh di minum sembarangan tampa resep dokter karena dapat mengakibatkan orang kehilangan nyawanya"

"Baik terimakasih dok"

"Sama-sama kalo begitu saya permisi"

"Kana"

"Iya phi"

"Kana di sini na bersama mew untuk ruangan nanti phi menghubungi pert untuk mengurusnya sekarang phi ada urusan kana tidak apa kan phi tinggalkan di sini?"

"Tak apa phi makasih na sudah membantu kana"

"Sama-sama ingat jangan meninggalkan mew walau semenit pun oke"

"Oke phi"

Kana masuk kedalam melihat kondisi suaminya tak lama suster masuk dan akan memindahkan mew kedalam kamar VIP Jongcheveevat.

Kana megusap kepala mew suaminya terlihat sangat tampan saat sedang tertidur tidak dapat di pungkiri rasa kagumnya terdapat pria di depannya ini.

Bersambung...

🌞🌻






Beloved S2(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang