EIGHTEEN

600 83 6
                                    

Typo bertebaran🙏

-

Warning!! Ada sedikit 🔞

Hari berlalu begitu cepat bahkan minggu terus berganti. Kyungsoo terhitung satu bulan bekerja sebagai dokter begitu juga dengan Kai. Sehun pun selama itu tinggal bersama Kaisoo berbagi kamar dengan pria berkulit tan siapa lagi kalau bukan putra Kim.

Setiap harinya ada-ada saja yang menjadi keributan, entah berebutan perhatian Kyungsoo atau hal lainnya seperti memperebut kamar mandi di pagi hari sebab terlambat bangun tidur.

"Aku mandi terlebih dahulu karena pagi ini aku ada bimbingan" suatu hari Sehun berkata demikian terlihat frustasi karena Kai tidak mau mengalah dan malah menyahut.

"Pagi ini aku ada operasi, sebaiknya kau menunggu selagi aku mandi"

"Tidak! Kau saja yang menunggu, ingat ini apartemen hyung-ku kapanpun aku bisa memintanya untuk mengusirmu"

"Ck! Ancamanmu hanya itu-itu saja kalaupun hyung-mu mengusirku kau pikir Kyungsoo akan tetap tinggal di sini saat aku tidak ada?"

"Percaya diri sekali, memangnya kau siapa hah? Sahabat? Ck kau tidak ada apa-apanya jika uncle Do yang meminta Kyungsoo tetap tinggal"

Perdebatan terus berlanjut andai saja suara gelas jatuh tak menghentikan mereka, keduanya berlari keluar kamar dengan hanya menggunakan celana pendek membawa handuk mendapatkan Kyungsoo memegang kepala.

"Soo/Kyungsoo kau kenapa?" Tanya keduanya bersamaan dengan raut khawatir membantu Kyungsoo yang berjongkok duduk menghindari pecahan kaca.

"Kepalaku pusing" kata wanita itu memegang kening.

"Bagaimana tidak pusing beberapa hari ini aku melihatmu hanya makan roti tawar" kesal Sehun memapah Kyungsoo ke ruang tengah apartemen di bantu Kai.

"Hanya makan roti tawar?" Tersirat intonasi tak percaya dari Kai menimpalih ucapan Sehun namun wajahnya menatap Kyungsoo yang duduk nyaman. Wanita itu tidak menjawab namun pasrah apabila Kai ingin marah padanya.

"Bukankah kau tidak suka makan roti tanpa s'lei?" Pernyataan Kai membuat Sehun ikut fokus melihat Kyungsoo yang menggerakkan bibir ingin bersuara.

"A-ah itu, aku hanya ingin mencoba sesuatu yang berbeda" sahutnya memaksa senyum mencoba meyakinkan kedua pemuda yang menatapnya penuh curiga kalau dia tak pandai berbohong.

Kyungsoo memanyun bibir melipat tangan di dada membuang muka. Melihat itu Kai menghela nafas panjang, kalau sahabatnya merajuk akan berkepanjangan maka jalan satu-satunya mengembalikan mood Kyungsoo, pria bermarga Kim memilih mengalah untuk tidak meminta penjelasan Kyungsoo atas apa yang di katakan Sehun.

"Jangan ulangi lagi, lihat tubuhmu kurusan dan terlihat lemas"

Gadis itu mengangguk semangat kembali menatap KaiHun bergantian dengan pipi merona. KaiHun mengernyit perubahan wajah Kyungsoo membingungkan mereka, terlalu cepat terganti dan tak terbaca. Sampai di mana Kyungsoo terlihat fokus melihat dua pemuda tampan yang menyuguhkan roti sobek tercetak kokoh, liat di perut bagian bawah dada bidang.

Kyungsoo yang tak sanggup lebih jauh memandang pemandangan indah menunduk menahan senyum, ia pernah melihat dada serupa tapi melihat dada lain selain milik Chanyeol rasanya berbeda, ia malu.

Sepersekian detik Kaihun langsung sadar bahwa mereka bertelanjang dada, sontak saja keduanya menutup bagian depan badan menggunakan handuk berlomba masuk ke kamar.

Dan hari itu baik Sehun maupun Kai mendapat tegur, jika Kai di cerca berbagai macam kalimat pedas dari dokter senior yang menjadi patner dalam menjalani operasi beda lagi Sehun, dosen pembimbing mengocehinya yang tidak konsisten pada waktu padahal ia sendiri yang meminta pertemuan di pagi hari sebab dosen tersebut akan berpergian entah baliknya kapan yang jelas skripsi pasti tertunda apabila Sehun tidak menggunakan waktu sebaik mungkin.

THE SISTER'S 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang