Typo bertebaran🙏
-
Pria tinggi berjas putih itu segera berdiri saat melihat seorang gadis berlari ke arahnya dalam keadaan menangis, ia tidak tahu permasalahan apa yang sedang di hadapi namun mendengar isakannya hatinya ikut terenyuh. Ada rasa khawatir dan rasa yang tidak bisa ia ungkapan tapi--- ia tidak suka melihat gadis itu menangis dalam artian, ia hanya ingin melihat kebahagiaan dan kecerian gadis itu.
Pria itu hanya mengelus bahu bergetar gadis yang senantiasa memeluknya tanpa bersuara. Beberapa orang melihat ke arah mereka yang penasaran apa yang telah terjadi tak ia pedulikan, yang ingin di lakukan menenangkan gadis dalam dekapannya.
Saat keluar dari salah satu ruangan pasien yang baru di periksa, Kai menghentikan langkahnya setelah menutup pintu yang hendak berjalan. Getaran pada saku jasnya terasa, seseorang menghubunginya.
Pria itu segera mengambil gawainya lantas mengernyit melihat nomor tak di kenal terserah di layar ponselnya.
Dokter muda itu tidak berniat mengangkat panggilan tersebut namun penghubung sepertinya memang sangat memerlukannya.
Selagi melangkah pergi, pria itu menggeser ikon berwarna hijau. Baru saja ia ingin menyapa-- kalimatnya terpotong terlebih dahulu.
"Te... Hiks..mui hiks... A-aku.. Hiks... Di taman.. Hiksss"
Tentu saja Kai sangat mengenal suara yang menghubunginya walaupun terdengar putus-putus karena menangis. Pria itu segera berlari keluar rumah sakit setelah mengirim pesan, taman mana?
Baekhyun yang merasa keberadaannya tidak di anggap di sana karena semua terfokus pada Kyungsoo yang pingsan mengirim pesan ke sahabatnya Krystal meminta nomor ponsel pria yang tiba-tiba terlintas di kepala.
Setelah Krystal mengirim nomor yang di minta dan memberondongi pertanyaan yang tidak ia baca, Baekhyun segera menghubungi Kai untuk menemuinya, isakannya yang menjadi sesegukan membuat kepalanya pusing. Setidaknya kalau dia menyusul Kyungsoo tak sadarkan diri ada yang menanganinya. Maka dari itu, ia ingin mencari tempat teraman pada seseorang yang tepat.
"Ada apa?" tanya Kai lembut memberikan sapu tangan dari kantongnya ke Baekhyun, gadis itu sudah tidak lagi menangis usai menumpahkan semua tangisannya.
Keduanya duduk di bangku berhadap-hadapan di taman dekat rumah sakit. Baekhyun yang menunduk mengelap air mata mengangkat kepalanya menatap Kai yang juga menatapnya tersenyum lembut.
"Aku..." Kai tetap tenang menunggu kelanjutan kalimat gadis itu yang membuatnya kaget dan terlihat was-was atas kelanjutan ucapan Baekhyun.
"A-aku baru saja mengetahui siapa adikku"
Jadi ini yang membuat Baekhyun menangis? Tapi kenapa? Apa dia belum siap mengetahui siapa adiknya?
Jantung pria itu tiba-tiba berdetak lebih cepat dari sebelumnya, ia ingin bersuara namun lidahnya terasa keluh sekedar bertanya, kenapa?
Intinya tuan Do gagal melakukan rencananya. Ada rasa lega dalam hati pria itu mengatahui faktanya, ia lantas tersenyum--- tersenyum karena rencana tuan Do tidak terlaksana sesuai harapan pria dua anak itu dan tersenyum akhirnya dua bersaudara yang terpisah lama akhirnya saling mengenal setelah sekian tahun.
"Maafkan aku" akhirnya kalimat itu yang keluar setelah terdiam beberapa menit.
Yang seharusnya Kai bertanya, siapa adikmu? Memangnya selama ini kalian tidak saling mengenal? Kalian berpisah? Kenapa baru mengetahuinya?
"Huh? A-aku bilang aku bertemu adikku dan baru mengenalnya, kenapa kau meminta maaf?" heran Baekhyun bertanya yang masih sesegukan karena dia saja belum menyelesaikan ucapannya siapa adiknya lantas pria itu meminta maaf karena apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SISTER'S 🔞
FanficSeperti di rencanakan malam itu malam menjadi dua pasang manusia tak bisa berkata apa-apa setelah bangun dari tidur ternyata yang menjadi teman seranjang bukan orang yang di ingin melain orang lain. Namun sekali lagi takdir mempermainkan mereka-- ke...