Typo bertebaran🙏
-
Chanyeol menepikan mobil di depan sebuah caffe yang terlihat ramai di hari minggu seperti sekarang, selain mereka yang menyempatkan diri sarapan sebelum beribadah banyak juga anak muda-mudi di dalam sana sekedar kumpul bersama.
Pria itu turun dari atas mobil yang langsung menarik perhatian, pakaian santai yang di pakai sangat memperlihatkan aura berbeda darinya. Jiwa muda Chanyeol terlihat menguar membuat batin para kaum hawa menjerit memuji dengan mata berbinar.
Melangkah pasti dengan kaki jenjang yang membawanya, Chanyeol mencari keberadaan gadis yang mengajak bertemu entah karena apa sehingga harus mengikhlaskan hari liburnya hanya untuk mengabulkan.
Baekhyun yang berada di bagian meja bernomor 4 mengangkat tangan melihat kedatangan pria yang dalam sekejap membuat jantungnya tak baik-baik saja.
Pria itu seperti sengaja di ciptakan untuk memikat siapapun termasuk dirinya-- gadis itu lagi-lagi terpana untuk kesekian oleh ketampanan Chanyeol yang terlihat berlimpat kali lebih tampan dari biasanya.
"Sorry telat" tukas Chanyeol menarik kursi usai melangkah mendekat melihat lambaian tangan terarah padanya. Sepertinya gadis itu memang sedari tadi menatap pintu sehingga langsung menyadari kedatangannya.
"Tak apa, santai saja lagian aku yang terlalu cepat datangnya. Oh iya kau pesan dulu atau mau aku yang pesankan?" balas Baekhyun sangat ramah dengan senyuman manis terpatri di bibir.
Beberapa pengunjung berjenis kelamin perempuan menatap iri pada gadis itu sebab beruntung duduk berdua dengan pria yang terlahir bagai titisan dewa terlebih banyak dari mereka berpikir kalau mereka pasangan kekasih yang serasi.
Chanyeol tidak langsung menjawab tetapi menatap dandanan serta penampilan Baekhyun sejenak. Apapun yang ada dalam pikiran orang saat ini Chanyeol tidak bisa mengelak sebab benar adanya mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang tengah menghabiskan hari minggunya seperti sekarang.
Baekhyun terlihat cantik dan Chanyeol tidak menampik itu namun-- ada yang berbeda, pria itu tidak tertarik sama sekali selain mengagumi karena itu tidak masuk dalam tindakan kejahatan.
"Terserah kau saja, sebenarnya aku sudah sarapan tapi secangkir cappucino tidak buruk" sahut Chanyeol pada akhirnya yang di angguki Baekhyun.
Pria itu melihat sekeliling yang harus di sesali sebab berakhir menerima beberapa kedipan mata genit di sertai rambut yang di selipkan ke telinga. Chanyeol mendengus, pria itu menyandarkan bahu lebarnya pada sandaran kursi kemudian menyatukan tangan di atas paha mengalihkan perhatian ke luar caffe-- sepertinya menghitung jumlah kendaran yang lewat lebih baik daripada melihat mereka yang kurang belaian.
Sementara Baekhyun kembali mengangkat tangan agar waiters datang mendekat kemudian memesan apa yang di mau Chanyeol.
"Langsung saja ke topik?" celetuk Chanyeol tiba-tiba sedikit membuat Baekhyun kaget karena gadis itu sedang memperhatikan wajahnya yang sedang memandang keadaan luar.
Baekhyun berdehem ketika tatapan mereka saling bertemu lalu memutuskan terlebih dahulu. Gadis itu menyeruput teh hangatnya merasa kikuk.
"Apa kau terburu-buru?" cicitnya bersuara setelah di rasa sudah menguasai diri.
"Aku masih ada waktu beberapa jam sebelum ke rumah sakit" lanjutnya seperti memberi kode peluang pada Chanyeol agar tetap tinggal dan mengajaknya menghabiskan waktu beberapa jamnya itu.
Chanyeol tidak langsung menjawab namun melepaskan kaitan tangan melihat jam yang melingkar di pergelangan.
"Ah tidak! Hanya saja aku merasa ini terasa berlebihan, kita tidak sedekat itu untuk menghabiskan waktu lebih lama bukan?" tuturnya membuat Baekhyun terdiam dengan hati mencelos pedih, ia rasanya ingin menghilang saja, terlalu malu dan kecewa atas penolakan pria itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE SISTER'S 🔞
Hayran KurguSeperti di rencanakan malam itu malam menjadi dua pasang manusia tak bisa berkata apa-apa setelah bangun dari tidur ternyata yang menjadi teman seranjang bukan orang yang di ingin melain orang lain. Namun sekali lagi takdir mempermainkan mereka-- ke...