TWENTY TWO

811 123 18
                                    

Typo bertebaran🙏

-

Chanyeol masih menunggu Kyungsoo mengirimnya pesan untuk di jemput--- namun satu setengah jam telah berlalu, gadis itu tak kunjung ada kabar bahkan tanda-tanda pesan masuk yang di kirim sama sekali jauh dari harapan.

"Apa Kyungsoo mencoba mempermainkanku" kesalnya menggeram. Ini pertama kalinya ia membuang waktu cukup banyak hanya karena menunggu seorang wanita.

Waktu Chanyeol selalu di cap berharga tapi sekarang ia terlihat abai dengan kata itu namun nyatanya wanita yang di tunggu telah membuang waktunya dengan sangat percuma.

Bahkan saat nyonya Park meminta menjemput Yoona dan putrinya pria sulung itu agak keberatan karena harus beberapa kali menghadiri pertemuan dengan klien dan akhirnya mengalah ketika suara memelas terdengar--- eomma-nya tidak tahu mau meminta tolong ke siapa saat itu Sehun juga sedang kuliah.

Dan kini--- Kyungsoo membuatnya seperti orang yang kurang kerjaan menunggu pesan dari gadis itu untuk di jemput.

Pria itu mulai resah dan marah-- ia berdiri dari duduk menuju pintu untuk membuka tapi tak jadi dan kembali duduk--- lama terduduk ia berdiri menyandarkan bokong di meja dengan tangan terlipat memperhatikan gawai yang masih menghitam di depan meja sofa.

Chanyeol kembali ke sofa duduk-- mengambil ponselnya bermaksud mengecek mungkin saja ia melewatkan sesuatu namun nyatanya Kyungsoo memang tidak menghubunginya.

Saat ingin menelpon-- pria itu urung, ini akan terlihat dia yang paling tidak sabaran sehingga membuat Kyungsoo leluasa menyia-nyiakan waktunya.

Pria itu kembali meletakkan ponsel ke meja-- membaringkan badan jangkungnya di sofa dengan tangan di atas dahi.

Kegelisahan Chanyeol tak sampai di situ-- nyatanya ia bangun lagi kembali duduk. Ia sudah terlalu banyak berharap dan pria itu mengakui.

Dan sekarang sepertinya Kyungsoo sedang menguji kesabarannya, Chanyeol mendengus. Mungkinkah Kyungsoo berpikir bisa semena-mena karena Chanyeol memperlakukannya baik?

Tidak!

Chanyeol pria yang tidak memiliki waktu yang selalu di anggap berharga dan menyia-nyaikan hanya untuk menunggu--- pria itu juga punya batas kesabaran.

"Tadinya aku ingin membantumu Kyungsoo tapi sepertinya kau terlalu memanfaatkan kebai---" geramnya tertahan dengan suara dalam yang melantun.

Sulung Park menoleh ketika pintu terbuka setelah di ketuk tiga kali mengurung ucapan di ujung lidah.

Gadis yang mengusik pikirannya sedang berdiri tersenyum canggung di sana dengan tangan membawa taperwer usai membuka pintu tanpa menerima ijin.

"Maaf aku sangat lancang membuka pintu ruanganmu. Aku sudah mengetuknya namun tak ada respon dan aku pikir kau sedang tidak di dalam karena sekretarismu hanya diam saat aku bertanya soal keberadaanmu" suara Kyungsoo terdengar kaku, gadis itu menggigit bibir lantaran Chanyeol hanya melihatnya tanpa mempersilakan masuk.

Manik gadis itu mengalih ke ujung kaki tidak lagi menatap Chanyeol yang masih duduk.

"Aku minta maaf terlambat datang. Itu, aku masak dulu untuk makan siang dan--"

"Kenapa tidak menghubungiku?" potong Chanyeol cepat memasukkan ponsel ke saku celana terlihat benar-benar kehabisan kesabaran.

Melihat Kyungsoo tak berniat melangkah pria itu berdiri lantas berjalan menarik pergelangan Kyungsoo untuk duduk dengan mulut mendengus. Gadis itu terlalu lelet hanya untuk berjalan ke arahnya.

"Maaf.. Aku benar-benar lupa karena aku berpikir akan segera datang"

Chanyeol menghela panjang--- ingin marah tetapi melihat wajah penyesalan Kyungsoo pria itu jadi tidak tega.

THE SISTER'S 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang