Typo bertebaran 🙏
-
Sebenarnya Chanyeol masih ingin tinggal bukan hanya sekedar mengabulkan permintaan Kyungsoo melalui pesan yang di kirim gadis itu untuk bertemu dengannya jika ia ingin mengatakan sesuatu tetapi jujur saja Chanyeol merindukan gadis bermarga Do itu, entahlah-- ini pembawaan bayi yang sedang bersemayam di dalam rahim Kyungsoo atau Chanyeol memang memiliki ketertarikan khusus untuk gadis itu.
Namun kalimat dari eomma-nya yang menyuruh pulang tak bisa ia bantah, Chanyeol adalah anak penurut jika menyangkut orang tua terutama wanita yang melahirkan dirinya.
Pria itu melajukan mobil sedikit lebih cepat dari biasanya mengingat ucapan nyonya Park yang menyuruhnya segera pulang tanpa ada kejelasan.
Saat tiba-- Chanyeol segera masuk ke dalam rumah dan menemukan kedua orang tuanya juga wanita yang seumuran nyonya Park, wanita yang pernah tinggal di rumah mereka.
"Aunty Yoona?"
Bukan sapaan melainkan ungkapan pertanyaan, jelas terdengar dari intonasi suara untuk apa wanita itu berada di sana setelah memilih pindah--- ah mungkin saja ada yang ketinggalan atau ada keperluan mendadak.
Yoona yang mendengar namanya di sebut hanya tersenyum mengangguk kepala melihat putra sahabatnya yang telah tiba.
"Duduklah" tukas nyonya Park mempersilahkan putranya duduk di sampingnya, melihat putra sulungnya hanya terdiam berdiri seperti orang dungu.
Chanyeol mengangguk kepala, sedikit berdehem selagi mengedip-ngedipkan mata tersadar dari keterdiaman sesaatnya.
Sehun yang terlihat dari arah dapur membawa air di dalam gelas hanya menoleh sekilas lantas kembali berjalan menuju lantai atas tanpa ingin tahu atau memang dia sudah tahu maksud dan tujuan hyungnya berada di sana. Chanyeol sejenak melihat raut berbeda dari adiknya namun ia abaikan mungkin perasaannya saja yang menilai seperti itu.
Pria sulung Park segera duduk usai di persilahkan membuat kedua orang tuanya saling menatap seolah berbicara melalui telepati. Siapa yang ingin bersuara terlebih dahulu.
"Ekhem.."
Pada akhirnya tuan Park orang pertama bersuara dengan berdehem cukup keras agar menarik perhatian, sementara nyonya Park tersenyum lebar menarik tangan Yoona untuk di genggam dan tersenyum mengangguk kepalanya sekilas seakan meyakinkan semua akan baik-baik saja.
Chanyeol mengernyitkan kening ketika seluruh atensi mengarah padanya, ia menunjuk dirinya sendiri lalu menoleh ke kiri ke kanan kalau saja ia salah, perhatian orang bukan kepadanya tetapi ada yang lain. Namun anggukan kepala nyonya Park sangat memastikan sehingga jari yang tadi menunjuk ke arah dadanya ia turunkan perlahan kemudian memperbaiki posisi duduk.
"Putraku..." Chanyeol segera menatap tuan Park mendengar panggilan yang tak seperti biasanya.
"Ini mungkin sangat mendadak tapi ketahuilah, aku dan eomma-mu sangat menyetujui" nyonya Park lagi-lagi mengangguk semangat tersenyum menatap putranya-- tangannya bergerak seolah memberitahu tuan Park untuk melanjutkan kalimatnya tanpa harus ada jedaan.
Di sisi lain Yoona hanya bisa tersenyum selagi berdoa dalam hati niatan baiknya datang tidak mendapat penolakan dari si sulung.
"Kami ingin menjodohkanmu dan Baekhyun.. Ah tentu saja kami memberi kalian waktu untuk saling mengenal lebih jauh--- tapi kami sudah sepakat untuk melakukan pertunangan untuk kalian sebagai bentuk pengikat. Setelahnya, kami akan menyiapkan pernikahan kalian" lanjut tuan Park dengan senyuman kebapak-bapak'an yang begitu mantap menatap putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SISTER'S 🔞
Fiksi PenggemarSeperti di rencanakan malam itu malam menjadi dua pasang manusia tak bisa berkata apa-apa setelah bangun dari tidur ternyata yang menjadi teman seranjang bukan orang yang di ingin melain orang lain. Namun sekali lagi takdir mempermainkan mereka-- ke...