26. My naughty little whore

4.2K 268 62
                                    


Begitu Kyra keluar dari kamar mandi, ia menemukan Jungkook sedang duduk di tepi kasurnya. Duduk dengan bertelanjang dada, hanya mengenakan celana sweatpants-nya saja. Otot perutnya tetap terlihat kokoh meskipun dia dalam posisi duduk. Tangannya kanannya yang dipenuhi tato tampak seperti lukisan indah di tubuhnya. Dan kelihatannya, dia juga baru selesai mandi. Rambutnya basah, dan dia tercium aroma musk yang cukup menyengat darinya.

Jungkook menyeringai. Kyra mendesah.

“Oh, lihatlah ada yang marah padaku,” ucap Jungkook dengan wajah polos dan lugunya. Wajah yang dua puluh menit lalu tidak ada di sana. “Jangan marah seperti itu, Sayang. Kau jadi makin cantik karenanya.”

Kyra, yang sekarang sedang mengenakan jubah mandi dan handuk yang dililitkan di rambutnya, lantas merotasikan matanya pada Jungkook. Ia mencoba mengabaikan Jungkook dengan terus berjalan ke arah meja riasnya dan duduk di sana.

Dia tidak marah pada Jungkook. Yah, mungkin sedikit marah karena tindakan Jungkook yang melepaskan orgasme-nya di wajah Kyra. Well, mungkin bukan itu penyebab Kyra marah pada Jungkook, sejujurnya dia tidak mempermasalahkan di mana Jungkook membuang ‘cairannya’, selagi tidak di dalam dirinya dan tanpa menggunakan pengaman.

Kyra marah karena dia dikalahkan sembilan kali berturut-turut. Kyra tidak suka kekalahan, dia memiliki jiwa kompetitif yang tinggi, sehingga kekalahannya cukup membuat harga dirinya terluka. Di tambah lagi setiap kali Kyra kalah, dia diminta menanggalkan pakaiannya, sedangkan Jungkook masih terus mengenakan pakaian lengkap. Itu sangat tidak adil!

Lalu bagaimana dengan bagian ketika Kyra di minta merangkak ke arahnya?

Sejujurnya, itu bukan masalah bagi Kyra. Meski malu mengakuinya, sebenarnya ia menyukainya. Yang ia permasalahkannya ialah karena hanya Jungkook yang mendapatkan orgasme, sedangkan Kyra tidak.

Padahal, Kyra sudah menantikan sesi bercinta yang gila ketika mereka sampai di rumah. Namun yang ada, dia dan Jungkook malah bermain kartu. Dan secara egois Jungkook memintanya memberikan ‘blow job’ tanpa memikirkan Kyra sama sekali. Terlebih lagi, karena tindakan Jungkook, Kyra jadi terpaksa mengeramas rambutnya. Karena sialnya, sperma Jungkook mengenai bagian depan rambutnya. Sedangkan dia sudah keramas tadi pagi, dan berniat tidak akan keramas hingga hari senin. Rambutnya sangat panjang dan lebat, dia lelah jikalau harus mengeringkan rambutnya lagi dan lagi.

Tidak akan lagi Kyra membiarkan Jungkook menembakan orgasmenya ke wajahnya! Merepotkan saja.

Dari cermin, Kyra bisa melihat sosok Jungkook yang sekarang sedang menghampirinya. Jungkook lalu berhenti tepat di belakang Kyra, dan sedikit menundukkan kepalanya ke leher Kyra, ia kemudian menanamkan ciuman singkat di sana.

Bulu kuduk Kyra langsung terbangun. Seolah ada sengatan listrik yang mengalir di tubuhnya. Untungnya Kyra sedang menggunakan jubah mandi, jadi Jungkook tidak dapat melihat tanda-tanda betapa mudahnya tubuh Kyra bereaksi pada sentuhan Jungkook.

“Untukmu,” kata Jungkook, yang tahu-tahu dia sudah memasangkan sebuah kalung perak di ceruk leher Kyra.

Kyra melongo. Terkejut dan juga tidak percaya pada tindakan tiba-tiba ini. Dia melihat ke cermin, dan melihat Jungkook yang sedang mengaitkan bagian belakang kalungnya. Kalung peraknya tampak sederhana. Pendant-nya hanya berupa sebuah lingkaran kecil yang berbentuk bergerigi, seperti bentuk matahari dan di lingkaran itu terdapat batu-batu berlian berukuran sangat kecil.

Kyra senang, tentu saja. Tidak pernah dia bayangkan kalau Jungkook akan memberikannya perhiasaan sebagus ini. “Terima kasih,” akhirnya dia bisa mengeluarkan suaranya. Senyuman perlahan tumbuh di bibirnya. Kemarahan yang sebelumnya ia rasakan tiba-tiba menguap begitu saja, seolah emosi itu tidak pernah ia rasakan sebelumnya. “Tapi—ini tampak mahal, jangan bilang kalau kau membelinya dengan uang ayahmu? Karena aku tahu kita belum menerima gaji.”

KOO-PHORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang