Prolouge

6.7K 796 82
                                    

Moon Kyra  tidak mempermasalahkan jika ibunya menikah lagi. Malah, dia berbahagia karenanya. Sewaktu ibunya yang bernama Moon Ye-Eun memberitahunya bahwa dirinya akan menikah dengan seorang pria, Kyra  senangnya bukan main. Terlebih lagi, setelah ayah Kyra  meninggal karena sebuah kecelakaan enam belas tahun silam, sejak itu Moon Ye-Eun selalu berjuang sendirian untuk membesarkan Kyra .

Dan meski telah satu dekade berlalu, Ye-Eun terkadang masih tenggelam dalam kesedihannya. Ada kalanya Kyra secara tidak sengaja melihat sang ibu menangis di tengah malam sambil memeluk foto ayahnya. Sehingga, kala Kyra  mendengar bahwa ada seorang pria yang berniat untuk menikahi ibunya, Kyra langsung setuju dan mendukung keinginan sang ibu, meskipun belakang diketahui kalau calon suami ibunya telah memiliki seorang anak.

Toh, selama ini hanya ada Kyra dan ibunya. Jadi Kyra  tidak masalah jika keluarga mereka semakin bertambah. Kyra  juga selalu bermimpi memiliki seorang saudara. Dirinya sangat berharap bisa menjalin hubungan baik dengan saudara barunya nanti, seperti selayaknya keluarga besar lainnya.

Namun harapan sederhananya itu terhempas oleh sebuah kenyataan pahit, manakala Kyra  mengetahui bahwa yang menjadi calon saudara tirinya adalah seorang pria bernama Jung Jungkook.

Kyra  terkejut bukan main ketika dia melihat Jungkook-lah yang datang ke acara makan malam yang menjadi pertemuan pertama kali untuk kedua belah pihak keluarga tersebut.

Dari sekian banyak pria yang ada di Korea Selatan, mengapa ibunya harus menikahi ayah dari anak brengsek seperti Jungkook?

Kyra  punya alasan sendiri mengapa ia membenci pria bermarga Jung itu. Semua bermula ketika Kyra  pertama kali bertemu dengan Jungkook. Kala itu Kyra  masih menjadi mahasiswa disalah satu kampus ternama yang ada di Seoul, dan kedatangannya saat itu ke kampus hanya untuk mengurus beberapa hal sebelum hari wisudanya datang.

Di hari itu, Kyra  mendapatkan sebuah kesialan tatkala seseorang secara tidak sengaja menumpahkan minuman tepat bagian dadanya. Menumpahkan green tea latte hingga membuat t-shirt putih yang ia pakai langsung berubah menjadi hijau dalam sekejap.

"Maafkan aku Sonbaenim, aku benar-benar tidak sengaja," ucap seorang gadis yang sudah menabraknya. Wajahnya memelas dan merasa sangat bersalah, membuat Kyra  yang tadinya ingin marah menjadi tidak tega.

Kyra  hanya bisa mendesah. "Lain kali hati hati. Kau beruntung hanya mengenai seseorang yang masih mempunyai belas kasih sepertiku."

Gadis itu membungkuk. Dia meminta maaf sekali lagi dan kemudian pergi.

Kyra  lantas pergi ke toilet kampus yang berada paling ujunga gedung kampus. Toilet yang memang jarang dikunjungi oleh para mahasiswa karena letaknya yang jauh dan di ujung. Alasan Kyra  memilih toilet itu, selain karena sepi, dia juga bisa dengan leluasa membuka bajunya dan membersihkannya. Beruntung dia memakai dalam kamisolnya di dalam t-shirtnya, sehingga dia bisa membuka t-shirtnya dan menutupi kamisolnya hanya dengan cardigan hitam yang ia gunakan.

Saat Kyra  masuk kedalam toilet itu, dia yakin sekali kalau semua bilik di dalamnya kosong. Maka dengan percaya diri Kyra  melepaskan cardigannya, hingga dia hanya mengenakan kamisolnya saja. Kyra  tidak terlalu suka mengenakan pakaian terbuka, jadi dia tidak terlalu percaya diri jika diluar ruangan hanya mengenakan kamisol terbuka seperti ini.

Namun tiba-tiba, Kyra  mendengar suara desahan perempuan dari dalam salah satu bilik toilet itu.

"Ah ... Lebih cepat tolong," desah perempuan yang ada di dalam bilik itu.

Sungguh? Di dalam toilet?

Kyra  memutar matanya dan mendengus dengan wajah masam saat mengetahuinya.

KOO-PHORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang