Jungkook terkejut saat dia mendapatkan sebuah kiriman paket berukuran besar di pagi hari. Pasalnya, dia sama sekali tidak membeli barang dari e-commerce manapun belakangan ini. Sehingga, dia sempat mengira itu adalah paket salah alamat, tetapi nama dan alamatnya sesuai dengan data dirinya.
Ketika ia membuka paket itu, ia semakin merasa terperangah manakala ia temukan barang di dalam kardus paket itu adalah barang yang selama ini Jungkook selalu dambakan; sebuah telescope. Bukan telescope sembarangan, melainkan telescope yang dulu sempat ia miliki, yang sayangnya harus berakhir di tempat sampah karena dihancurkan oleh ayahnya beberapa tahun yang lalu.
Jungkook berdecak bingung. "Apa ayahku yang membelikan ini untukku?"
Dan untuk mendapatkan jawaban itu, Jungkook lantas bergegas naik ke kamar ayahnya. Ini masih jam delapan pagi, jadi belum waktunya ayahnya berangkat kerja.
Sesampainya Jungkook di kamar ayahnya, ia mengetuk pelan pintu kamarnya selama dua kali hingga mendapatkan izin masuk, barulah ia melangkah masuk dan menemukan ayahnya yang sudah berpakaian kerja lengkap sedang berdiri di depan cermin sambil mengenakan dasinya.
Jungkook yang hanya memilih untuk berdiri di ambang pintu kemudian bertanya tentang paket tersebut.
"Ah, sudah sampai ternyata," ucap sang ayah.
"Ayah yang belikan untukku?"
"Tidak, itu Kyra yang beli. Kira-kira dua minggu lalu dia bertanya pada ayah tentang teleskop lama milikmu. Yah, karena ayah tidak tahu, ayah menyuruh dia bertanya padamu, tapi katanya itu untuk hadiah ulang tahunmu. Lalu ayah sarankan untuk melihat kardus bekas telescope itu di gudang." Tuan Jeon yang sudah selesai mengenakan dasinya berbalik ke arah Jungkook sambil tersenyum. "Jadi, apa telescope-nya sesuai dengan punyamu yang lama?"
Jungkook hanya bisa terdiam.
'Sebenarnya aku punya hadiah untukmu. Tapi hadiah itu masih dalam perjalanan.' Kyra pernah mengatakan itu sewaktu mereka makan malam untuk merayakan ulang tahun Jungkook satu minggu yang lalu. Itu berarti, paket ini memang benar hadiah darinya untuknya.
Hati Jungkook mencelos. Awan yang terbuat dari rasa bersalah membentuk dengan cepat di atas kepalanya. Dia telah menyakiti Kyra melebih apapun, dan merasa tidak pantas untuk mendapatkan hadiah luar biasa seperti ini.
Ini sudah tiga hari semenjak Kyra masuk rumah sakit, dan dua hari yang lalu Kyra sudah kembali siuman ketika ibunya yang berjaga di sampingnya. Saat diberitahu Kyra telah sadar, Jungkook yang baru saja menyelesaikan mata kuliahnya langsung melesat kembali ke rumah sakit untuk menemui Kyra. Namun sayangnya, pertemuan mereka lebih buruk daripada yang Jungkook bayangkan. Ia sadar betul telah melakukan kesalahan, dan sangat mengerti jika Kyra marah padanya. Dia sudah siap menerima ribuan kata makian dari Kyra, tapi nyatanya Kyra tidak melakukan itu semua.
Gadis bermarga Moon itu justru bersikap sangat dingin pada Jungkook, seperti mereka tidak saling mengenal. Jangankan berbicara pada Jungkook, melihat Jungkook saja Kyra tidak mau, seolah bagi Kyra Jungkook adalah makhluk tak kasat mata. Kyra juga tidak mau Jungkook berada di dekatnya, apalagi sampai tinggal di kamarnya untuk menjaganya sewaktu ibunya harus kembali ke rumah. Setiap Jungkook masuk ke ruangannya, Kyra selalu melengos setiap kali ia melihat Jungkook, dan gadis itu selalu bilang pada ibunya agar Jungkook tidak datang untuk 'mengganggunya'.
Yie-un sempat bertanya pada Jungkook apakah Kyra dan Jungkook sedang bertengkar karena suatu hal?
Jungkook hanya berkata bahwa tidak ada apa-apa di antara mereka, dan mungkin Kyra hanya ingin istirahat sehingga tidak ingin ada orang lain di sekitarnya selain ibunya. Untungnya Yie-un menelan mentah-mentah jawaban itu, sehingga ia tidak menaruh curiga apa-apa dan tidak lagi bertanya-tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOO-PHORIA
FanficTerjebak dalam hubungan terlarang bukanlah keinginan Jung Jungkook maupun Moon Kyra, meskipun tak memiliki hubungan darah tapi mereka tetaplah adik kakak yang terikat karena pernikahan orang tua mereka. Tak pernah terlintas dibenak Jungkook kalau pr...