KOO-PHORIA

17. Cheese cake. You. Lilac sky

"Oh, cheese cake-nya terlihat lezat."

Seperti selayaknya netizen pada umumnya, ketika Kyra melihat sebuah unggahan dari food blogger tentang sebuah makanan, air liurnya akan menetes dengan sendirinya. Lalu dua detik kemudian, keinginan untuk memakan makan tersebut menjadi membuncah, apalagi bila Kyra sedang dalam kelaparan seperti sekarang. Rasanya ia ingin buru-buru membuka aplikasi layanan pesan antar makanan saat itu juga. Namun impiannya untuk mengigit sepotong cheese cake harus terhempas manakala dia melihat saldo di rekeningnya yang sudah semakin menipis. Memang, harganya tidak seberapa, tetapi jika dia membelinya, yang pasti akan membelinya dengan minumannya juga, maka Kyra harus merelakan skincare yang hendak dia beli.

Maka, dia hanya bisa menelan ludah sambil menggigit jari. Toh, sebentar lagi gajian, Kyra bisa membeli cheese cake setelah ia gajian nanti.

Kyra lalu mengunggah ulang postingan tersebut dengan caption, 'Aku menginginkannya, tapi dompetku berkata tidak'. Lalu dia mengunci ponselnya dan kembali melanjutkan bekerja. Masih ada dua jam sebelum jam makan siang tiba, dan sememangnya Kyra masih memiliki banyak pekerjaan. Tetapi, di hari Jumat ini, dia sama sekali tidak bersemangat untuk bekerja. Dipikirannya hanya ada Jungkook. Dipikirannya hanya ingin cepat-cepat pulang dan lalu menghabiskan malam dengan Jungkook.

Kyra ingin merasakan lagi kelihaian lidah Jungkook di antara kakinya. Ingin lagi merasakan pelepasan yang begitu hebat seperti selama. Dia bahkan tidak bisa menyingkirkan bayang-bayang tentang kejadian semalam. Rasanya begitu tidak nyata. Begitu tidak menyangka bahwa dia dan Jungkook bisa melakukan itu.

Kyra lantas mengambil cushion dari dalam tasnya. Membukanya dan mulai memeriksa penampilannya lewat cermin. Ia kemudian merapikan surai hitam panjangnya dengan buku-buku jarinya yang menjuntai hingga ke pinggangnya sembari menatap pantulan dirinya di cermin dan terkejut melihat seorang gadis yang balik menatapnya dari cermin.

Apa itu aku?

Pipi gadis dalam cermin sangat merona, terlihat segar dan matanya yang besar bersinar dengan terang. Kyra membawa telapak tangannya ke pipinya, mendesak pipinya hingga bibirnya mengerucut. Bagaimana bisa jungkook melakukan ini padanya? Dia bahkan merasa lebih cantik dari sebelumnya. Apa karena Jungkook telah membuatkannya datang? Atau karena dia telah berdamai dengan Jungkook dan memulai hubungan baru?

Namun semua binar yang cerah itu redup dengan sekejap tatkala Kyra teringat akan sebuah kenyataan pahit, bahwa hubungan mereka terjalin di atas sebuah hal yang terlarang. Yang pada akhirnya hanya akan membawa kerusakan kebanyak pihak bila hubungan terlarang ini terkuak ke permukaan.

Di satu sisi Kyra merasa bersalah pada ibumu, tetapi di sisi lain dia sangat menginginkan Jungkook. Sangat menyukainya, hingga Kyra rela melakukan apa saja akan mereka bisa bersama.

Cepat atau lambat, suka tak suka, Kyra harus memikirkan kelanjutan hubungannya dengan Jungkook kedepannya. Hanya ada dua kemungkinan yang akan terjadi dalam menjalani hubungan terlarang ini; pertama, mereka harus memberitahu hubungan mereka pada kedua orang tua mereka. Kedua, orang tua mereka tahu terlebih dahulu sebelum mereka berbicara. Dan kemungkinan-kemungkinan itu memunculkan dua akibat yang pasti mereka dapatkan; di usir atau di pisahkan. Dan Kyra tak ingin itu semua terjadi.

"Jalani saja dulu," guman Kyra. "Nikmati saja dulu." Dia memberitahu dirinya, membohongi dirinya dengan kenyataan semua bahwa semua akan baik-baik saja.

Untuk membunuh waktu yang tersisa sebelum jam makan siang tiba, Kyra kembali memilih mengecek sosial medianya lagi. Lalu ketika alarm limited time screen-nya muncul (batas pemakaian sosial media perharinya), Kyra beralih pada hal lain, yaitu membuka buku catatannya dan melanjutkan menulis sebuah daftar kencan berdaftarkan abjad alfabet yang ia buat sejak ia masih bersama Seokjin. Sejauh ini dia sudah memikirkan ide berkencan sampai huruf W saja.