6. Gimme one minute

5K 585 25
                                    


Kyra hanya bisa memandang keluar melewati jendela mobil ayah Jungkook yang ditumpanginya.

Dirinya masih digulung oleh amarah yang besar. Bukan hanya karena dia baru saja melihat Seokjin tidur dengan wanita lain dengan mata kepalanya, melainkan juga karena si Brengsek Jungkook rupanya dengan sengaja mendorong Kyra untuk terjun bebas ke dalam jurang penuh kenyataan pahit.

Rasanya Kyra ingin mencekik Jungkook, padahal Jungkook tahu apa yang terjadi, tetapi nyatanya dia tidak mau repot-repot untuk memperingati Kyra terlebih dulu.

Jika saja Jungkook lebih dulu memperingatinya tentang Seokjin, mungkin hati Kyra tidak akan sesakit ini. Lima bulan menjalin hubungan dengan Soekjin nyatanya tidak berarti apa-apa. Kyra pikir mereka berdua saling memiliki, saling menyanyangi, tetapi apa yang mereka lalui terkalahkan oleh tubuh molek seorang wanita.

Kyra menoleh ke arah Jungkook yang sedang terfokus menyetir. “Bagaimana kau bisa tahu kalau Seokjin sedang bersama wanita lain?”

“Aku melihat mobil Go Eunji di parkiran,” jawab Jungkook dengan suara acuh.

“Jadi nama perempuan itu Go Eunji,” gumam Kyra. Meski hanya sekilas. Kyra masih bisa melihat jelas bagaimana rupa Go Eunji, dia sangat cantik dengan kulit mengkilap yang kecoklatan. Sepasang matanya besar, hidungnya tinggi dan wajahnya kecil persis seperti boneka. Wanita itu tampak lebih cantik dari Kyra. Mungkin, itulah mengapa Seokjin memilih untuk bersama wanita itu ketimbang Kyra.

Kyra menyayangi Seokjin, sungguh, tetapi apa yang dia rasakan saat ini membuat dia mempertanyakan rasa sayangnya terhadap Seokjin. Dia merasa  marah karena sikap tak setia Seokjin, tentu saja. Dia bahkan merasa ada banyak duri tumbuh dari dalam jantungnya. Namun entah mengapa dirinya merasa sedikit kelegaan, sebab dengan begini, Kyra jadi memiliki sebuah alasan untuk mengakhiri hubungannya dengan Seokjin.

Kyra bahkan tidak merasa benci dengan gadis yang tidur di sebelah Seokjin. Yang mana, itu membuatnya terheran-heran, sebab ketika ia melihat gadis-gadis yang acap kali dibawa oleh Jungkook ke rumah, Kyra justru merasa kesal. Terlebih lagi saat Kyra tahu bahwa Jungkook dan gadis-gadisnya sudah menghabiskan malam ‘luar biasa’ di rumahnya.

“Apa?” Jungkook melirik sekilas ke arah Kyra yang sedang melamun memandangnya. “Kenapa kau melihatku seperti itu?”

Kyra mengerjap, lalu menggeleng pelan. “Tidak. Aku hanya—jadi, kau mengenal Go Eunji?”

“Yah, hanya mengenal saja. Itupun karena dia pernah menjalin hubungan dengan Seokjin satu tahun yang lalu,” jawab Jungkook. “Aku pernah meminjam mobil Eunji Noona beberapa kali, jadi aku hafal betul mobil miliknya. Maka dari itu, aku langsung mengenali mobilnya.”

“Ooh, hanya ‘mengenal’ saja.” Entah mengapa, Kyra tidak mempercayai itu. “Apa ‘saja’ yang kau maksud dengan ‘mengenal’? Apa itu termasuk tidur dengannya?’

Jungkook mendengus. “Eunji bukan tipeku,” jawab Jungkook dengan suara enggan. “Dan lagi, aku tidak menerima sampah bekas orang lain.”

“Wanita bukan objek, Jungkook,” tekan Kyra dengan mimik kesal.

Jungkook tidak menimpali ucapan Kyra. Dia hanya diam saja. Matanya lurus ke depan. Satu tangannya mencengkram roda kemudi, sementara satu tangannya lagi bertumpu pada perpindahan gigi.

Dan keheningan ini di manfaatkan oleh Kyra untuk memperhatikan Jungkook dengan seksama. Cahaya dari lampu jalan yang mereka sedang lewati menyinari wajah Jungkook yang terlihat indah bahkan di tempat temaram. Seketika, tanpa permisi, ingatan tentang ciuman mereka pun terlintas di benak Kyra. Terpatri dengan jelas gambaran wajahnya Jungkook yang begitu dekat dengannya, hingga tanpa tersadar, Kyra menggigit bawah bibirnya saat membayangkan ciuman mereka saat berada di kelab tadi.

KOO-PHORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang