Hari berganti menjadi minggu, dan minggu berganti menjadi bulan, hingga tak terasa hari di mana Jung Jungkook akan mengadakan pameran lukisan pertamanya pun tiba, yang juga merupakan hari ulang tahunya.
Selama hampir sebulan yang terlewat, tidak ada kejadian yang tidak istimewa terjadi di hari-hari Jungkook. Semua yang dia lakukan terasa indah, apalagi dengan Kyra bersamanya. Mulai dari membuka mata hingga menutup mata, sebisa mungkin ia habiskan bersama Kyra, dan bercinta adalah kegiatan utamanya.
Seperti malam-malam sebelumnya, setiap malam Jungkook akan melompati balkon, masuk ke kamar Kyra, tidur di sana setelah dua kali kegiatan bercinta, lalu paginya dia akan melakukan hal yang sama, dan dilakukan setiap hari. He'll be fuckin' her hard, seven days a week.
"Kau tahu apa ini?" Jungkook menunjukan sebuah benda ke arah Kyra yang sedang mengaduk sup rumput laut di dalam panci.
Kyra menoleh ke belakang, ke arah Jungkook yang sedang bersandar di tepi meja dapur. "Itu pembuka kaleng," jawabnya. "Kenapa?"
"Oke, ini adalah pembuka kaleng." Jungkook menyeringai konyol, ia lalu menunjuk bagian bawah tubuhnya, yang hanya dibungkus oleh celana boxer ketat, sehingga 'miliknya' jadi tampak menonjol meskipun dalam keadaan 'tertidur'. Dengan ekspresi bangga, ia lalu berkata, "Kalau ini, apa kau tahu namanya?"
Melihat telunjuk Jungkook mengarah ke arah bawah, Kyra langsung memutar mata dan melengos. Tidak ingin terlibat dalam gurauan mesum sepagi ini. "Pergilah. Jangan ganggu aku," tukasnya.
"Oh, ayolah. Coba, jawab dulu."
"Aku tidak tahu," jawab Kyra seadanya. "Itu adalah pembuat masalah, mungkin? Ya, kurasa memang 'itu' mu adalah pembuat masalah. Dia membuatku tidak bisa tidur dengan nyenyak karena selalu bangun dan langsung 'menusukku' setiap kali tersenggol olehku."
Jungkook tertawa, dia memang tidak menyangkalnya. Dia kemudian menghampiri Kyra, berdiri tepat di belakangnya. Kyra langsung berjengit karena mereka berdua berada di dapur, sementara orang tua mereka berada di bagian lain rumah, tetap saja Kyra merasa takut. Dia merasa mereka harus menjaga jarak setiap kali berada di rumah.
Namun Jungkook tidak peduli dengan itu. Dia malah menekan pinggulnya ke bokong Kyra, menyebabkan 'tonjolan' dibalik celananya mendesak bokong Kyra. "Ini namanya pembuka selangkangan," ucap Jungkook dengan seringai jahil dan sambil menepuk salah satu bokong Kyra.
Si gadis bermarga Moon langsung naik pitam, ia sontak membalasnya dengan menginjak kaki Jungkook dengan tumitnya sekencang yang dia bisa. Jungkook melenguh kesakitan, dia mengangkat kakinya yang terinjak dan mundur dua langkah dengan hanya satu kaki.
Kyra membalik badannya, dia mengangkat centong ke arah Jungkook, siap mengayunkannya ke arah Jungkook, dan di saat yang bersamaan, ibu Kyra masuk ke dalam dapur.
"Kyra! Apa yang kau lakukan pada adikmu?" Ibunya terlihat marah.
Jungkook menyeringai, Kyra membeku seperti dia baru saja tertangkap berbuat jahat. "Itu Bu, dia mau memukulku dengan centong tanpa sebab. Tadi dia juga menginjak kakiku." Jungkook berbalik menghadap ibu Kyra dengan wajah memelas. Kadang-kadang mata bulatnya bisa digunakan untuk hal-hal seperti ini. Dia hanya perlu membuka matanya lebar-lebar, seperti anak anjing yang meminta sesuatu, dan lalu menurunkan sedikit bibirnya, seperti bayi yang hendak akan menangis. "Padahal aku cuma mau membantu. Tapi Noona memarahiku," katanya dengan suara manja. "Ini, kan, hari ulang tahunku, kenapa Noona begitu jahat?"
"Ya! Ya! Ya!" Kyra sampai kehabisan kata-kata karena lakon yang dibuat oleh Jungkook. "Aku tidak seperti itu! Bu, jangan percaya dia!"
"Kyra..." Ibunya langsung berkacak pinggang, membelalakan matanya ke arahnya, dan lalu memarahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOO-PHORIA
FanfictionTerjebak dalam hubungan terlarang bukanlah keinginan Jung Jungkook maupun Moon Kyra, meskipun tak memiliki hubungan darah tapi mereka tetaplah adik kakak yang terikat karena pernikahan orang tua mereka. Tak pernah terlintas dibenak Jungkook kalau pr...