KOO-PHORIA

41. Last piece of the puzzle

Keesokan harinya—selasa—Jungkook pergi dari rumah Tuan Go di pagi hari bahkan sebelum matahari menunjukan dirinya. Alasannya bukan hanya karena jarak dari rumah Tuan Go cukup jauh dari kampusnya, tetapi juga karena Jungkook akan menyambangi rumah Yeji, yang alamat rumahnya didapatkan setelah semalaman Jungkook menghubungi hampir seluruh kenalan di kampusnya yang ada di kontak ponselnya dan bertanya soal tempat tinggal gadis itu.

Rumah Yeji rupanya berada tak jauh dari rumah Jungkook. Sama-sama berada di daerah Hannam Dong. Tak sulit untuk menemukan rumah gadis bermarga Shin itu. Selain berada di tepi jalan, rumah itu merupakan rumah yang paling besar yang ada di komplek area tersebut. Jungkook tahu jika ayah Yeji merupakan seorang pengusaha, namun ia tidak menyangka jika Yeji berasal dari keluarga konglomerat.

Jungkook turun dari mobilnya. Ia menuju ke pintu kecil yang berada di sebelah gerbang besar yang terbuat dari kayu ek coklat tua. Ditekannya tombol interkom selama beberapa kali, hingga akhirnya pintu terbuka dan munculah seorang pria paruh baya yang sepertinya merupakan staf yang bekerja di dalam rumah Yeji.

Jungkook lantas bertanya pada pria itu soal keberadaan Yeji. Si pria tua itu berkata bahwa Yeji sudah sejak dua bulan yang lalu tidak tinggal di rumah itu. Rupanya Yeji tinggal di sebuah apartemen bersama seseorang teman kampusnya. Ketika Jungkook bertanya di mana alamatnya, si pria itu tidak bisa memberikan jawabannya, entah karena privasi atau karena dia memang tidak tahu. Pun, ia juga tidak mendapatkan kontak Yeji yang bisa dihubungi dari si pria itu. Alhasil, dia harus menelan pahit sebab hanya sedikit informasi yang bisa dia dapatkan.

Kemudian, dia melanjutkan perjalannya menuju kampus. Jungkook tiba di sana jam tujuh lewat, dan segera berkeliling kampus untuk bertanya pada orang-orang yang dia duga kenal dengan Yeji. Satu setengah jam dia pergi ke sana sini, tapi tidak membuahkan hasil apa-apa. Banyak teman Yeji yang memberitahu kalau mereka sudah lama tidak melihat presensi sang gadis dan sudah lama tidak mendapatkan kabar darinya.

Pencarian Jungkook tertunda karena dia harus masuk ke kelasnya.

Di jam setengah dua belas siang, Jungkook keluar kelas. Lanjut mencari Yeji selama satu jam, dan terpaksa mengakhirinya karena dia harus kembali masuk ke kelas. Yang kemudian ia selesaikan di jam tiga. Inginnya Jungkook kembali mencari Yeji, tetapi dia harus pergi ke kantornya untuk memberikan surat pengunduran diri sekalian menyelesaikan tugasnya yang terakhir di sana.

Begitu ia menginjakkan kakinya di lantai kantor, semua pasang mata sontak tertuju padanya. Mereka semua melihat Jungkook seperti dia adalah alien yang baru saja mendarat di bumi. Dua orang wanita yang berada tak jauhnya melihat Jungkook dengan sinis sambil berbisik.

Jungkook menaikan headphone yang sebelumnya mengalung di lehernya. Dia tahu hal ini akan terjadi, maka ia sudah mempersiapkan diri untuk mengabaikan mereka. Ia menekan tombol noise canceling dan lalu memutar lagu dari ponselnya, membuat lagu 'Haegeum' segera meledak di telinganya.

Dia melenggang melewati lorong bak model catwalk. Tadinya ia ingin menuju ke ruangan Kyra, sebab terakhir kali dia masuk kerja, meja kerjanya masih di sana, tapi Jungkook mengurungkan niatnya karena dia tahu Namjoon pasti sudah mengubahnya kembali.

Setelah apa yang terjadi, tidak mungkin Jungkook masih ditempatkan berada satu ruangan yang sama dengan Kyra. Kemungkinan besar juga ruangan itu juga masih diperbaiki karena vandalisme beberapa waktu yang lalu. Dan ketika sampai di kubikal lama Jungkook, meja kerja Jungkook sudah kosong. Tidak ada lagi anak baru yang menggunakan mejanya.

Diletakkan tas punggungnya di kolong meja, lalu Jungkook duduk di kursi. Lusinan pasang mata masih menatapnya tanpa henti. Merasa mulai terganggu dengan semua perhatian yang ia dapatkan, Jungkook akhirnya memutuskan untuk bertindak. Ia menurunkan headphones-nya, lalu kembali berdiri. Ia balik menatap karyawan yang lain.