Jungkook baru saja menuruni tangga saat seseorang memanggil namanya. “Jungkook Oppa! Oppa!” panggil gadis itu. “Jungkook Oppa!”Mulanya Jungkook ingin mengabaikan gadis itu, akan tetapi suaranya yang cempreng dan mengganggu terus memanggil namanya hingga orang-orang yang berjalan di sekitarnya pun ikut menoleh.
Dengan jengkel, akhirnya Jungkook berhenti dan menoleh padanya dengan ekspresi geram. “Ada apa, sih!”
“A-aku merindukan Oppa,” gadis itu berkata dengan nada memelas.
Jungkook memeriksa ingatannya, dia mengenali wajah gadis di depannya ini, tapi dia melupakan namanya. Apa dia Kyomi? Atau Yumi atau Ara? Fuck it, I don’t care.
“Aku sedang sibuk, sekarang pergilah,” perintah Jungkook. Dia berbalik, namun sang gadis malah menarik siku Jungkook, yang langsung ditepis oleh Jungkook. “Pergilah!” bentak Jungkook. Beberapa orang yang sedang berlalu lalang menoleh ke arah mereka.
“Jungkook Oppa jangan galak-galak denganku.” Gadis itu terisak. “Oppa, kan, janji untuk menemaniku nonton malam ini.” Bibir kecil gadis itu mengerucut.
Jungkook melangkah maju hingga hanya menyisakan sedikit jarak di antara mereka. “Aku tidak bisa. Aku bahkan tak mengingat namamu, jadi pergilah dan jangan menggangguku lagi!” teriak Jungkook.
Gadis itu tersentak. “Tapi, tapi... Oppa, kan, sudah membawaku ke rumah Oppa. Oppa bilang, Oppa mencintaiku.”
Sontak itu membuat Jungkook tertawa hambar dan sedikit mengejek. “Mana mungkin aku cinta pada gadis sepertimu,” dia berdecih. “Aku hanya bermain-main denganmu. Sekarang pergilah. Hush!” usir Jungkook.
Mata gadis itu mulai berkaca-kaca. “Kau brengsek!” dia berteriak dan segera pergi.
Jungkook tidak tahu siapa gadis itu, mungkin dia hanya salah satu gadis yang telah termakan bujuk rayunya. Biasanya Jungkook hanya tinggal menyunggingkan senyuman indahnya dan merapalkan beberapa ucapan manis kepada para gadis dan dengan cepat para gadis akan tunduk padanya. Tidak jarang juga para gadis jadi berakhir jatuh hati padanya. Namun Jungkook tidak akan pernah mau membalas cinta mereka, karena bagi Jungkook, mereka hanyalah mainan pemuas hasratnya.
Sejujurnya, dia tidak pernah berkencan dengan siapapun. Bahkan saat Go Eunji mengajaknya berkencan dulu, Jungkook malah menolaknya mentah-mentah. Padahal mantan kekasih Seokjin tersebut sangat cantik, dan dia pun adalah seorang model, seorang ulzzang. Jungkook tak menginginkan gadis seperti Eunji, ataupun seperti gadis-gadis yang memenuhi kampusnya, dia hanya ingin Kyra. Apa itu hal yang mustahil?
Jungkook berjalan ke tempat di mana mobilnya terparkir. Dia sudah menyelesaikan seluruh mata kuliahnya dan hendak pulang, tapi sebelum itu dia sepertinya akan pergi makan sebentar di luar. Akan tetapi, sewaktu dia baru saja membuka pintu mobilnya, sepasang tangan kurus memeluknya dari belakang, melingkar di pinggang Jungkook dan meremasnya dengan erat.
“Sayang,” sapa gadis itu.
Jungkook menghela napasnya dengan mata yang terpejam. Dia kenal betul dengan suara yang gadis yang memeluknya.
Datang lagi yang lain, kenapa mereka seperti nyamuk, sih?
Gadis itu melepaskannya dirinya. “Kau mau ke mana Jungkook-ie?”
Jungkook menoleh padanya. Park Yoora-lah yang memeluknya. Jungkook memang terkadang lupa dengan nama-nama gadis yang berhasil dia tiduri, akan tetapi, dia tidak akan pernah dengan Yoora. Pasalnya, Yoora sangat hebat di atas ranjang, dan itu membuat Yoora sedikit menonjol di mata Jungkook. Alasan lainnya adalah karena, Yoora telah menjadi ‘friend with benefits’ Jungkook semenjak mereka menjadi mahasiswa baru di kampus ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOO-PHORIA
FanfictionTerjebak dalam hubungan terlarang bukanlah keinginan Jung Jungkook maupun Moon Kyra, meskipun tak memiliki hubungan darah tapi mereka tetaplah adik kakak yang terikat karena pernikahan orang tua mereka. Tak pernah terlintas dibenak Jungkook kalau pr...