Kyra merasakan ada yang menggelitik di pangkal pahanya. Ada sesuatu yang hangat di sana, yang lantas membawanya pada kenikmatan. Dia bahkan sampai mengeluarkan desahan pelan, kendati matanya terpejam dan masih terasa berat untuk dibuka. Namun apa yang dirasakan di antara dua kakinya menjadi semakin tak tertahankan.
Sayup-sayup ia membuka matanya, kemudian dia sedikit mengangkat kepalanya dari atas bantal guna melihat apa yang terjadi di antara kedua kakinya, dan menemukan kepala Jungkook sedang berada di sana. Tengah menjilat miliknya.
"Ah, ternyata mimpi ini lagi." Mimpi yang kerap kali Kyra dapatkan ketika alam bawah sadarnya sangat menginginkan Jungkook. Kyra lantas merebahkan kembali kepalanya, mencoba melanjuitkan mimpi, sebab sebentar lagi dia mencapai klimaksnya.
But, little did she know. It's not a dream.
"Kau sering memimpikan aku seperti ini rupanya." Terdengar suara Jungkook, yang Kyra pikir terjadi di dalam mimpinya.
Dan dengan polosnya, Kyra menyahut, "Hmm, lumayan sering."
"Mengapa kau tidak menemuiku dan memintanya langsung?" pertanyaan dari Jungkook barusan di barengi dengan Kyra yang merasakan sebuah sentuhan di belakang lutunya, seperti lututnya telah diangkat ke atas dan terbuka lebar. Kemudian terasa sebuah sengatan yang agak menyakitkan di bawah sana. Ada sesuatu masuk ke dalam miliknya. Dan karenanya Kyra terbangun dan baru menyadari bahwa ini bukan mimpi.
"Astaga Jungkook—ah!" Mata Kyra membelalak, kemudian tertutup kembali saat Jungkook mulai menggerakan pinggulnya maju dan mundur. Mengisi diri Kyra dengan ereksinya.
"Tadinya aku hanya ingin mencicipimu sedikit, tetapi aku tidak tahan melihatmu sepeti ini." Kemudian Jungkook mulai mempercepat hentakkan pinggulnya.
***
"Jangan lakukan itu lagi," Kyra menegaskan. Ia yang sedang berdiri di depan cermin besar membelalakan matanya ke arah Jungkook yang sedang dalam posisi setengah duduk di atas kasur dengan hanya mengenakan jubah mandi. Kerah jubah Jungkook yang terbuka membuat dada bidang Jungkook jadi terekspose, dan pemandangan itu di perindah oleh lanskap lautan dengan sorot matahari pagi yang disuguhkan oleh jendela balkon hotel kamar mereka.
"Well ..." Jungkook membawa kedua tangannya ke belakang kepalanya, menyilangkannya dan menggunakanya sebagai bantalan. "Kau duluan yang menggodaku."
"Aku? Menggodamu?" Kyra memutar tubuhnya ke arah Jungkook dengan ekspresi campuran antara kesal dan juga tak percaya. "Aku sedang tidur Jungkook. Sedang. Tidur. Di bagian mana aku menggodamu, huh?"
"Siapa suruh tidur dengan keadaan bertelanjang? Dan lagi, kenapa juga kau membuka kakimu lebar-lebar? Aku, kan, jadi tidak tahan." Jungkook menjawab omelan Kyra dengan mimik dan seringai jahil.
Dan ucapan Jungkook sesungguhnya membuat pipi Kyra semerona buah ceri. Ia akui, bahwa semalam ia memang tertidur dalam bertelanjang, itu di karenakan ia terlalu lelah untuk mengambil piyamanya di dalam koper setelah menghabiskan malam dengan sesi bercinta yang luar biasa hingga dua kali. Dua. Kali.
Namun Kyra benar-benar tidak sengaja melakukannya untuk menggoda Jungkook di pagi harinya, hingga sesi bercinta ketiga pun terjadi.
"Kakiku terbuka karena itu kebiasaanku ketika tidur," tegas Kyra. "Mana bisa aku mengendalikan tubuhku ketika tidur."
"Yah, pokoknya karena itu Junior ku ini jadi bersemangat." Jungkook yang masih menyeringai, kemudian menurunkan satu tangannya dan membawanya ke bagian bawah tubuhnya yang hanya terbalut jubah mandi, dan lalu menyentuhnya seperti di baliknya ada sesuatu yang berharga dan besar yang sudah terbukti kehebatannya. "Nih, sekarang saja dia sedikit tegang karena melihatmu cantik sekali pagi ini," kata Jungkook. "Mungkin kita bisa—"
KAMU SEDANG MEMBACA
KOO-PHORIA
FanficTerjebak dalam hubungan terlarang bukanlah keinginan Jung Jungkook maupun Moon Kyra, meskipun tak memiliki hubungan darah tapi mereka tetaplah adik kakak yang terikat karena pernikahan orang tua mereka. Tak pernah terlintas dibenak Jungkook kalau pr...