#4 - Curiga dan Asumsi

990 139 16
                                    

Lantunan melodi menenangkan terdengar, disusul dengan suara mesin kopi yang menjadi penghias. Dengan harum khas biji buah yang mengandung kafein tersebut membuat semua pengunjung cafe ALOLA pada hari itu termanjakan.

Nelofar Aurellia Chalondra, menjabat tangan dua orang yang ada dihadapannya.

"Terima kasih, Pak, Bu. Setelah ini untuk semua perkembangan proyek kita, akan saya berikan melalui email." Lofa berucap dengan wajah ramah dan sopan.

Saat ini, ia baru saja menyelesaikan rapat bersama dengan client baru nya pada proyek besar yang akan ia pegang nanti. Sebagai seorang arsitektur, keluar untuk rapat dengan client sudah seperti kegiatan rutin yang pasti dilakukan.

"Baik, kami tunggu mba Lofa. Kalau begitu, kami permisi." Seorang laki-laki berucap dengan ramah dan tersenyum. Lalu pergi bersama wanita disebelahnya.

Lofa mengangguk ramah dan mempersilahkan dua orang itu pergi sambil tetap berdiri hingga tubuh keduanya hilang tak terlihat.

Gadis itu kemudian menatap jam dipergelangan tangannya yang menunjukkan pukul setengah enam sore. Yang artinya, sudah waktunya jam pulang kerja, dan dia tidak perlu kembali lagi ke kantor.

Lofa lalu membuka ponselnya, menekan ikon bergambar telfon dengan warna hijau. Kemudian mencari nama Aksa pada kontaknya. Ia ingin mengirimkan pesan pada sang kekasih.

 Ia ingin mengirimkan pesan pada sang kekasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lofa mematikan kembali ponselnya selepas  menghubungi sang kekasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lofa mematikan kembali ponselnya selepas  menghubungi sang kekasih. Inisiatif nya tiba-tiba muncul, ia ingin mampir menunju kantor milik Aksa. Berhubung jarak dari cafe tempat ia saat ini berada dekat dengan kantor sang kekasih, sekalian pula gadis itu ingin melepaskan rindu dengan sahabatnya sedari SMA yaitu Kalila yang bekerja disana dan menjabat sebagai sekretaris.

Sebelum pergi menuju kantor milik Aksa, Lofa menyempatkan diri terlebih dahulu untuk membeli beberapa makanan yang sekiranya cukup untuk dia, Aksa dan Kalila nanti.

Hanya sebuah nasi goreng kambing yang sudah menjadi makanan favorit Aksa dan dia. Walau bukan nasi goreng kambing yang berasal dari tempat dimana menjadi media bertemunya mereka, tapi jenisnya masih sama.

GANGSTER 2 - THE CORPSE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang