#11 Bincang

524 71 3
                                    

Seperti janji nya pada sang kekasih, Aksa saat ini tengah menghabiskan waktu bersama Lofa. Setelah menonton sebuah film, mereka sekarang memilih untuk makan malam bersama. Ramen adalah pilihan yang jatuh disepakati oleh keduanya, pada sebuah mall cukup besar ibu kota.

"Muka kamu keliatan kecapekan banget, Sa. Sesibuk itu kah?" Tanya Lofa khawatir sambil membelai wajah sang kekasih.

Aksa tersenyum. Menggenggam tangan Lofa yang bertengger dipipinya. Ia menatap lekat gadis dihadapannya dengan penuh kasih sayang. Ah, rasanya Aksa benar-benar beruntung bisa memiliki kekasih seperti Lofa.

Seseorang yang masih bisa khawatir dengan dia, padahal aslinya juga Lofa sangat sibuk. Terbukti dari lingkaran mata gadis itu yang sedikit gelap namun berusaha ditutupi oleh polesan make up.

"Cukup sibuk, ada proyek baru. Kamu gimana? Jangan sering bergadang, Nelofar. Nanti sakit." Aksa mengingatkan.

"Aku gak bergadang," balas Lofa berbohong.

Aksa menatap tajam kekasihnya. Ia tahu jika gadis itu berbohong.

"Iya-iya aku bergadang beberapa hari ini. Lagi ngejar target."

"Jangan lagi."

"Iya," balas Lofa.

"Janji?" Tanya Aksa.

Lofa dengan cepat membawa jari telunjuk dan tengahnya menjadi menunjukkan gesture 'peace' kepada Aksa.

"Janji."

Aksa lalu menepuk kepala Lofa dengan sayang. Banyak yang bilang jika memiliki hubungan dengan seseorang yang umurnya sama tidak akan berhasil karena keduanya memiliki ego yang cukup tinggi. Tapi, Aksa dan Lofa adalah dua pasang yang berhasil membuktikan bahwa hal tersebut tidak benar.

Semua tergantung dengan pribadi serta sifat pasangan masing-masing. Aksa adalah orang yang keras, cuek, gengsi, perhatian, cemburuan dan tegas. Bertemu dengan Lofa yang lembut, sabar, pengertian dan dewasa. Sebuah kombinasi yang sangat pas dalam hubungan.

"Permisi, silahkan pesanannya." Seorang pelayan mengantarkan pesanan mereka.

"Terima kasih banyak, Mba." Aksa berucap dan diangguki sang pelayan.

"Makasih Mba." Lofa ikut menambahkan.

Sepeninggal pelayan, mereka berdua kemudian menyantap makanan masing-masing dengan nikmat.

"Setelah ini kamu pulang sama Rasya gak apa-apa? Aku sama Najwan ada hal penting yang buat kita harus ketemu." Aksa berucap tiba-tiba.

Lofa yang sedikit terkejut dengan ucapan Aksa yang tiba-tiba pun menghentikan makannya.
"Rasya sama Najwan disini juga?"

"Iya."

"Yaudah aku antar kamu dulu," ujar Aksa dengan cepat. Ia merasa tidak tega kala melihat wajah Lofa yang seperti ingin menghabiskan lebih lama lagi waktu berdua dengannya.

"Eh? Gak apa-apa. Aku sama Rasya aja. Nanti sekalian kita ajak Kalila, Davina, Maura, Cantika, dan Bella ke cafe buat nongkrong dulu. Udah lama juga gak ketemuan." Lofa berusaha menenangkan sang kekasih bahwa semua akan baik-baik saja.

"Gak deh, aku takut kamu kenapa-kenapa." Aksa berucap tegas.

"Hei! Aku gak apa-apa, Aksa." Lofa menangkap kedua pipi Aksa dan membawa mata cowok itu untuk menatap tepat ke matanya. Tepat saat itu, Lofa mengangguk. Meyakinkan Aksa. Sampai akhirnya Aksa menyerah dan mengangguk.

"Mau pergi sama Najwan ke kantor kamu atau dia?" Tanya Lofa sambil melanjutkan makannya.

"Kantor dia mungkin."

GANGSTER 2 - THE CORPSE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang