#53 Mulai Mengerti

508 66 2
                                    

Dua hari selepas Faris dan Kalila resmi menikah, serta Aksa dan Lofa yang sudah memantapkan hati ingin melangkah lebih serius, Lofa meminta Aksa untuk meminta maaf dan kembali ke rumah sang Papah.

"Harus banget permintaan kamu kayak gitu? Kamu minta yang lain aja deh, beliin kapal misalnya." Ucapan Aksa membuat Lofa menatapnya sebal.

Ini sudah penolakan dan bujukan kesekian kali dari Aksa padanya. Cowok itu benar-benar memiliki gengsi yang cukup tinggi jika berhadapan dengan sang Papah.

"Ayolah Sa, kita kan mau nikah. Kamu harus baikan sama Papah." Lofa terus membujuk Aksa supaya menuruti keinginannya.

"Apa kolerasinya?"

"Dia Papah kamu Aksa, kamu mau nikah tanpa kehadiran dia?" Tanya Lofa sungguh-sungguh.

"Ya gak apa-apa kan?" Jawaban Aksa membuat Lofa sudah diambang batas kesabaran.

Gadis itu menatap Aksa lekat, mereka saat ini tengah berada didalam mobil Aksa yang terparkir didepan perkarangan kediaman milik Lofa.

Hari minggu yang cerah adalah pilihan yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan diantara Aksa dan sang Papah.

"Sa, bayangin kamu digituin sama anak kamu kelak. Emang mau?" Aksa tersenyum dengan perumpamaan yang diucapkan sang kekasih.

"Kamu beneran udah gak sabar mau punya anak? Mau liat aku ada dua? Hm?"

Wajah dan nada bicara yang Aksa keluarkan terkesan menggoda Lofa yang saat ini berhasil tersipu malu. Ia benar-benar jadi membayangkan apa yang dikatakan oleh Aksa.

"Apaansi kamu! Serius Aksa, jangan godain aku!"

"Iya-iya serius, kita ke rumah." Ucapan final Aksa membuat Lofa senang.

"Mampir beli donat kesukaan Mamah sama Freya dulu ya," pinta Lofa lagi.

"Iya sayang." Aksa menjawab sambil mengecup kening Lofa, ditambahkan sebuah senyum termanis dibibir.

Lofa begitu senang dengan Aksa yang berperilaku manis padanya. Menurut dia, itu akan menambahkan ketampanan cowok itu berkali-kali lipat.

--

Aksa menggenggam tangan Lofa dengan erat, keduanya melangkah memasuki rumah yang sudah berminggu-minggu tidak Aksa datangi. Suasananya masih seperti biasa, tata letak pun tidak berubah.

Aksa dan Lofa melihat seorang wanita berumur 45 tahunan sedang asik berkutat didapur. Wanita itu tidak menyadari kehadiran mereka.

"Mamah!" Panggil Lofa dengan semangat. Andine yang dipanggil pun menoleh.

"Ya ampun sayang, kok kesini gak bilang?" Ujar Andine sambil berlari menghampiri Lofa dan memeluknya erat.

"Mendadak Mah," balas Lofa dengan lembut.

"Kamu juga gak ada kabar." Andine beralih berucap pada Aksa sambil bergantian memeluk cowok itu.

Andine selalu menganggap Aksa seperti anak kandungnya, begitu juga dengan Lofa.

"Duduk dulu kalian," ujar Andine sambil mengantarkan keduanya duduk pada ruang tengah dirumah tersebut.

Sementara Andine menuju dapur untuk menyiapkan hidangan yang akan menemani mereka berbincang.

"Freya mana Mah?" Tanya Aksa kala tidak melihat tanda-tanda kehadiran yang adik.

"Dikantornya, ada liputan tadi. Nanti sore pulang," sahut Andine.

"Kalau Papah?" Pertanyaan ini diajukan oleh Lofa.

"Ke bengkel tadi, bentar lagi juga pulang." Jawaban Andine diangguki Lofa.

GANGSTER 2 - THE CORPSE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang