#9 Balapan, Tantangan, Masa lalu

642 77 12
                                    

Suasana jalan tol yang setengah jadi, sudah dipenuhi banyak sekali manusia. Maklum saja karena malam ini akan diadakan sebuah balapan antar anggota Gangster.

Balapan yang diadakan oleh salah satu Gangster cukup dikenal bernama ALOA. Dan satu lagi dari seorang crazy rich ibu kota yang memang hobi menghabiskan uang.

"Udah siap lu wan?" Tanya Faris pada Najwan yang sedang sibuk mengecek keadaan motornya.

Malam ini Najwan akan turun balapan yang diadakan ALOA melawan beberapa Gangster lain. Cowok itu memang sejak dulu selalu Aksa andalkan jika urusan balapan. Selain karena Najwan pahan sirkuit, dia juga sangat pintar dalam mengotak-atik mesin motor ataupun mobil sekalipun.

"Kalau menang lumayan Wan, kita dapet makin banyak atensi dari yang lain." Hamid berucap dan diangguki Najwan.

"Yaelah yang penting tuh satu, dapet motor baru kita Wan." Uki berucap dengan semangat. Memang cowok yang satu itu sedikit berbeda.

"Udah lama gak turun balapan, gua baru tau kalau sekarang ada beberapa cewek yang berani mendirikan Gang motor." Manaf berucap sambil melihat salah satu kelompok Gangster atau Gang motor yang berisi wanita saja.

"Lah iya, coba dulu udah ada," ucap Uki.

"Yeee buaya lu! Yakin banget gua kalau dulu udah ada, lu bakal pacarin satu Gang." Hamid berucap sambil memukul kepala Uki. Yang dipukul hanya meringis kesakitan.

"Sialan, buaya dari mana!" Jawab Uki protes.

"Udah-udah sesama buaya jangan berantem," balas Arki. Salah satu anggota The Corpse yang sudah bergabung sejak masa Hugo menjadi leader.

Arki ini adalah salah satu anggota yang sudah terlihat kemampuan nya persis seperti Najwan. Jadi, Aksa menarik dia malam ini untuk turun balapan yang diadakan oleh salah satu crazy rich ibu kota.

"Yeee bocah!" Balas Hamid dan Uki bersamaan sambil menjitak dahi Arki. Yang lain hanya tertawa menyaksikan nya.

"Wan, udah siap? 10 menit lagi kita mulai." Aan yang memang sedari tadi mengurus balapan malam ini, nampak sibuk dengan segala hal yang harus di lakukannya. Seperti registrasi, mendengarkan beberapa syarat dan ketentuan serta tata cara balapan.

"Udah sih." Najwan bangkit dari jongkoknya kemudian menepuk-nepuk tangannya yang kotor akibat mengecek kendaraan nya.

"Oke. Gua udah registrasi tadi, dan lu dapet diposisi 3 buat start. Syarat dan ketentuan masih sama seperti balapan dulu-dulu. Gak ada pengecekan motor, jadi hati-hati kalau ada yang curang nanti. Terakhir, teknis balapannya juga masih sama. Nanti lu akan lewatin 3 bendera ALOA yang dipasang. Kemudian terkahir akan ada belokan, nanti belok disana untuk muter balik ke sini lagi. Belok annya tajam, jangan terlalu gas dan miring." Aan menjelaskan semuanya dengan rinci yang disimak oleh mereka semua.

"Sip, thanks An!" Balas Najwan. Cowok itu lalu dengan cepat memakai jaket kulit hitam miliknya dilengkapi dengan sarung tangan dan helm full face yang akan melindungi dia.

"Ada beberapa yang berusaha jatuhin kita disini, ngerti kan maksudnya mereka gitu apa? Hati-hati, Wan!" Aksa menepuk bahu Najwan beberapa kali.

"Ngerti gua, mereka takut kalau kita balik ke posisi dulu. The Corpse emang akan selalu jadi ancaman buat mereka." Najwan berucap.

Suara sirine dibunyikan, tanda semua yang akan mengikuti balapan harus segera berkumpul digaris mulai.

Terlihat semua penonton yang datang untuk mendukung Gang nya masing-masing pun ikut mengelilingi garis mulai.

Diposisi tiga ada Najwan yang siap dengan motornya. Malam ini cowok itu akan balapan dengan 19 orang lainnya. Najwan merasa sangat bersemangat. Pasalnya, sudah lama ia tidak turun ke jalan seperti ini. Rasanya benar-benar menyenangkan.

GANGSTER 2 - THE CORPSE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang