#21 Mortus

418 50 38
                                    

KIDATI HOTEL.

Uki sebagai pemilik dari hotel terbesar dengan rating sangat baik itu nampak bersenang-senang bersama beberapa pekerjaannya. Memiliki hubungan yang baik dengan mereka sangat membuat Uki bahagia.

Pasalnya, pekerjaan yang tadinya terasa berat semua nampak ringan karena banyaknya hiburan. Uki juga sering meluapkan segala lelah bekerja nya dengan bermain bersama para pekerja. Entah main sebuah kartu, tebak-tebakan dan bahkan pernah bermain kuda tomprok.

"Jalan lu," ujar Uki sambil melempar sebuah kartu.

Cowok itu sedang bermain kartu poker bersama empat orang pekerja nya. Dua dari bagian kebersihan, dan dua lagi dari bagian dapur. Jam istirahat sudah lewat, tapi mereka semua diperbolehkan Uki memiliki jam istirahat lebih untuk menemaninya. Sekalian karena mereka berempat sudah bekerja full time kemarin.

"Menang nih gua," ujar Yayan dari bagian kebersihan.

"Yes! Gua yang menang!" Rama si cowok kekar yang bekerja dibagian dapur bersorak bahagia kala dirinya menjuarai permainan.

Uki melemparkan kartunya asal dengan wajah masam.

"Gak seru ah," ucap cowok itu.

"Ekhem!" Deheman seseorang membuat keempat pekerja itu melihat kearah belakang tubuh sang bos.

Sementara Uki yang masih kesal tidak menyadari ada kehadiran seseorang lagi ditengah-tengah mereka.

"Main apa lagi nih?" Tanya Uki kepada keempat pekerja nya. Namun semua diam tidak bergeming. Membuat pertanyaan besar di kepala Uki.

"Ngapain lu pada diem?"

Yayan kemudian memberikan kode kepada Uki untuk melihat kearah belakang tubuhnya.
"Apaan sih Yan? Emang ada ap-.." ucapan Uki terputus kala melihat sosok seseorang yang sedang berkacak pinggang dengan wajah menahan kesal.

"Hehehe.. mainnya nanti lagi. Gua ke ruangan dulu," ujar Uki sambil menggandeng tangan orang tersebut menuju ruangannya.

Sesampainya pada sebuah ruangan dengan cat tembok putih yang mendominasi, beberapa pajangan khas motor dan The Corpse yang sengaja dipasang. Serta sebuah meja kerja yang sangat rapih pun memanjakan mata siapapun yang melihatnya.

Uki memang orang yang sedikit urakan, namun soal kebersihan dan kerapihan dia patut diacungi jempol.

"Kamu kesini gak bilang." Uki membuka suara kepada seorang yang ia bawa tadi. Seorang gadis dengan tatapan tajam yang memergoki dirinya asik bermain di jam kerja.

"Kalau bilang gak akan pergokin kamu lagi main dibelakang bareng anak-anak." Ucapan gadis itu dihadiahi tawa oleh Uki.

"Gak apa-apa. Kasihan mereka kemarin udah kerja lembur. Aku kan bangun usaha ini salah satu tujuannya mau buat suasana kerja yang nyaman bagi seluruh pekerjanya." Uki menjelaskan.

Bella, gadis itu pun hanya menghela nafasnya lelah. Ia lupa bahwa memiliki seorang kekasih yang memikirkan kebahagiaan orang lain dengan sangat baik. Dia juga bersyukur memiliki kekasih seperti Uki yang selalu memiliki cara unik ketika mengekspresikan dirinya bahkan hal itu yang buat dia jatuh cinta.

"Kok diem? Lagi mengagumi pacarnya kok keren banget ya?" Goda Uki yang dibalas tatapan malas oleh Bella.

"Kamu belum jawab pertanyaan aku, kenapa kesini? Disuruh Papah?"

"Nganter makanan." Bella mengeluarkan sebuah kotak makan dari paper bag yang ia bawa kemudian diletakan tepat diatas meja kerja Uki.

"Waduh ada apa nih tumben begini." Uki berucap dengan wajah bahagia. Ia bahkan langsung mengambil kotak makan tersebut.

GANGSTER 2 - THE CORPSE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang