#14 Kecurigaan

485 65 2
                                    

Aksa berjalan dengan gontai melewati koridor rumah sakit untuk menuju ruang inap milik Manaf. Ditangannya ada dua kantung plastik yang terdapat styrofoam berisi bubur ayam.

Sejak semalam ia dan yang lainnya memutuskan untuk menginap menemani Manaf. Dan pukul 6 pagi tadi Aksa bangun dari tidurnya untuk membeli sarapan mereka.

Cowok itu juga sempat menghisap batang tembakau di dekat penjual bubur ayam. Obat dari stress nya memang selalu lari untuk menghisap batang tembakau. Rasanya seperti semua beban di kepala terbang bersama ribuan kepulan asap.

Knop pintu ruang inap Manaf dibuka. Terdengar suara sahabatnya yang sudah bangun. Begitupun Manaf yang juga sudah membuka mata.

"Dari mana lu?" Tanya Uki.

Aksa hanya menunjukkan dua kantung plastik yang dibawanya.

"Kebetulan banget gua laper," balas Uki lalu langsung mengambil alih kantung tersebut.

Aksa memilih berjalan menuju ranjang yang sedang Manaf tiduri. Sementara sahabatnya yang lain sibuk membuka bungkusan berisi bubur ayam.

"Sakit?"

"Ya lu pikir aje sih Sa," balas Manaf. Sementara Aksa hanya tertawa sebentar sebagai tanggapannya.

"Maura perlu dikabari?"

"Kabarin aja. Tapi kalau orang tua gua jangan. Dia lagi ngurusin nikahan sepupu gua. Takut nanti tiba-tiba balik, kan kasian. Mereka udah nunggu lama buat hadir dan ikut bantu pernikahan itu." Manaf menjelaskan.

"Mereka pengen cepet-cepet lu juga nikah." Aksa menyindir.

"Lu duluan deh Sa," balas Manaf dengan diakhiri tawa.

"Nomor Maura, berapa?" Tanya Aksa sambil membuka ponselnya.

"Minta Lofa, pasti punya."

"Nanti Lofa nanya-nanya."

"Oh cemburu dia?" Ledek Manaf.

"Bukan. Pasti pengen tau apa tujuan gua chat Maura."

Manaf kemudian tertawa lalu bantu mengejakan satu per satu nomor telfon gadis itu.Setelah dapat, Aksa langsung menghubungi Maura. Lebih tepatnya, mengirimkan gadis itu pesan.

"Maura otw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maura otw." Aksa berucap singkat kepada Manaf.

"Makasih Sa."

Setelah berucap, Aksa kemudian bergabung dengan yang lainnya untuk menyantap sarapan yang ia beli. Perutnya sedari tadi meminta di isi. Maklum saja terakhir makan saat malam hari dan tadi baru ia isi dengan asap tembakau.

"Dipikir-pikir lu sama Maura itu gak pacaran kan Naf?" Tanya Uki.

"Komitmen kita." Manaf menjawab.

"Kok bisa? Kenapa lu memutuskan begitu?" Tanya Hamid penasaran.

GANGSTER 2 - THE CORPSE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang