#51 Teman Lama

524 51 0
                                    

Suasana warbum malam ini sangat ramai, Aksa sengaja mengumpulkan semua anggota The Corpse untuk persiapan bentrok besar yang waktunya semakin dekat.

"Jadi ada info apa?" Tanya Aksa pada Aan yang malam itu kebetulan juga datang.

"Bentrok nanti, anak-anak MARBH, Apolo dan Mortus bakal bawa banyak senjata. Gue udah pastiin gak ada pistol atau semacamnya. Tapi, yang lain akan ada." Penjelasan dari Aan diangguki Aksa.

Sementara, Najwan dan Arki yang kebetulan ada disana ikut berfikir kemungkinan dan bayangan mereka tepat diwaktu kejadian.

Yang sedang fokus berbincang dengan Aksa dan Aan memang hanya Najwan dan Arki, sedangkan yang lain sibuk dengan tugas mereka masing-masing.

"Lo bisa pake samurai?" Tanya Najwan pada Arki yang dibalas tatapannya terkejut.

"Buset kayak ninja gue, kagak bisa lah. Gue megang pisau aja kebalik." Jawaban Arki dihadiahi tawa oleh Aan.

"Belajar sekarang, ayo!" Ajak Najwan kemudian pergi bersama dengan Arki.

Tersisa Aksa dan Aan yang melanjutkan obrolan mereka.
"Lo yakin Sa sama bentrok nanti kalau kita akan menang? Tiga Gangster besar melawan satu. Bahkan kita juga udah lama gak turun bentrok, beberapa kali doang kan semenjak balik lagi." Ucapan keraguan dari Aan membuat Aksa menatap teman lamanya itu.

"Ragu? Takut? Itu senjata paling ampuh buat melemahkan pas bentrok, ilangin! Gue akan bilang ke yang lain, kita gas bentrok sebisa dan semampu mereka kemudian sisanya gue. Kalau pertahanan kita jebol, tinggalin gue. Gue bakal fokus ke leader mereka. Tujuan gue, leader mereka abis ditangan gue semua. Karena apa? Anggota mereka gak akan bisa kemana-mana tanpa kepalanya. Jadi, habisi kepalanya baru yang lainnya." Penjelasan dari Aksa buat Aan terdiam.

Sepertinya, ungkapan gila pas disematkan oleh Aksa. Ide dan pikiran yang benar-benar selalu membuatnya masuk dalam bahaya tak pernah membuat cowok itu takut.

"Tapi bener sih yang lo maksud. Selama ini MARBH, Apolo dan Mortus itu dikenal dengan pemimpin mereka yang kuat, tapi ketika semua anggota nya liat didepan mereka bahwa semua kalah karena lo, satu orang. Seorang Aksa Rais Badran yang sempat menghilang dari jalan, itu udah suatu penghinaan buat para leader itu," ujar Aan dengan pemikiran nya.

"Itu tujuan gue. Karena mereka bisa kehilangan anggota," balas Aksa santai sambil mengeluarkan pemantik dan rokok dari dalam sakunya.

Sedang asik berbincang, suara dari sahabatnya dan anggota The Corpse lain menarik perhatian mereka.

"Arki anjir itu samurai bisa tebas pala lo! Jangan diayun-ayun anjir," omel Hamid yang sedang sibuk bersama Manaf serta beberapa anggota lain untuk mempersiapkan persenjataan mereka.

Bahkan Hamid membuat sendiri asap buat memperpendek jarak pandang musuh. Bukan hanya itu, kelihaian Hamid dan Manaf dalam membuat senjata sendiri juga terbukti dari beberapa bambu panjang yang mereka ubah dengan mata pisau di ujungnya.

"Keliatannya kek mainan," jawab Arki.

"Mainan gigi lu! Itu bisa bikin putus bagian tubuh orang," sahut Uki yang sedang sibuk memberitahu beberapa jalan tikus dengan denah seadanya.

"Udah-udah lanjut kita belajar," ucap Najwan pada Arki.

Faris yang sedari tadi sibuk terduduk sambil bersandar dipunggung Uki pun tiba-tiba berteriak.
"Woy anjing gue tau kelemahan MARBH, Apolo dan Mortus." Faris berseru.

"Anjing jangan gerak-gerak Ris! Ini tangan gue goyang jadi kecoret denahnya," ucap Uki dengan kesal.

"Denah undangan sunat tetangga lo dibawa-bawa! Yang kreatif dikit dong bikin sendiri," balas Faris.

GANGSTER 2 - THE CORPSE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang