#34 Penyelesaian Konflik H&C

417 51 0
                                    

"aduh anjing, ngapain sih lu berdua bawa gua kesini? Gua banyak kerjaan," keluh Hamid kala dua sahabatnya, Uki dan Faris menariknya ke dalam sebuah gedung yang ia tau milik Faris.

Pagi ini, tiba-tiba ia dibawa paksa oleh dua manusia itu menuju kemari dari apartemennya. Awalnya, Hamid tidak tau akan menuju kantor milik Faris. Namun saat hafal dengan jalan yang mereka lalui tadi saat menuju kemari, Hamid langsung tau.

Ia sudah terbiasa menuju kantor Faris. Bukan hanya untuk bertemu dengan sahabatnya itu, melainkan untuk bertemu seseorang lainnya yang sampai detik ini pun masih sangat ia sayang dan cintai yaitu Cantika.

Beberapa minggu lalu mereka bertengkar hebat, Hamid yang sudah hilang kesabaran dan Cantika yang selalu curigaan. Moment yang sangat tidak pas hingga keduanya mengucapkan kata-kata yang saling menyakitinya satu sama lain.

"Bentar doang! Bolos sehari gak buat lu miskin," ujar Uki yang tetap menarik Hamid.

Keduanya langsung membawa Hamid menuju lantai teratas gedung yaitu rooftop, bukan ruangan milik Faris.

"Ngapain sih ke rooftop?" Hamid bertanya dengan bingung.

"Mau dorong lu," jawab Faris asal yang dihadiahi helaan nafas lelah oleh Hamid.

Menjalani beberapa minggu tanpa adanya notifikasi dari Cantika dan telfon gadis itu sungguh menyiksa. Hamid benar-benar menyesal sudah mengatakan kalimat yang membuat hubungannya dengan Cantika sampai seperti ini.

Jika ia diberikan kesempatan kembali untuk memperbaiki dan meminta maaf pada gadis itu, ia akan melakukan nya sekarang.

"Sebelum kita sampai atas, gua mau nanya sama lu. Lu beneran masih sayang sama Cantika?" Tanya Faris dengan wajah seriusnya.

"Ya masih bego! Mana bisa sih gua ilangin gitu aja? Gua berantem sama dia juga jarang, yang kemarin beneran diluar prediksi. Gua nyesel banget lakuin itu," jelas Hamid.

"Lu gak bohong kan? Gua benci banget sama cowok yang nyakitin cewek, se brengsek-brengsek nya gua, anti banget buat cewek nangis atau sakit hati. Gua beneran bakal pukul lu Mid kalau sampai lakuin itu ke Cantika. Lu tau kan?" Ujar Uki.

"Iya gua tau, gua paham Ki. Gila aja gua nyakitin dia," balas Hamid.

Ketiganya lalu tanpa terasa sudah sampai pada rooftop gedung perusahaan milik Faris. Disana terlihat seorang gadis yang berdiri membelakangi mereka sementara dua orang gadis lainnya menghadap mereka. Dua orang itu adalah Kalila dan Bella.

"Waktu lu buat memperbaiki semuanya, kalau lu mau. Kalau engga, ya terserah." Faris berucap.

Kalila dan Bella berjalan ke arah tiga cowok itu. Bella menatap Hamid dan mengangguk, memberikan keyakinan. Sementara Kalila menatap tajam,
"Awas lu sakitin lagi!" Tegasnya.

Hamid hanya bisa mengangguk sebagai jawaban, ia lalu melangkahkan kakinya menghampiri Cantika. Sementara teman-teman nya yang lain pergi meninggalkan keduanya, memberikan ruangan untuk berbicara sekali lagi sebelum memutuskan ingin dibawa kemana hubungan mereka setelah ini.

Hamid sudah lama tidak bertemu dengan Cantika, sungguh ia sangat senang saat ini. Wangi dan wajah cantik Cantika sangat ia rindukan, selalu sama tidak pernah berubah. Bahkan, Hamid pun tau bahwa Cantika saat ini memakai kalung yang ia berikan dihari jadi pertama mereka. Hamid benar-benar sedikit lega. Setidaknya, Cantika belum benar-benar meninggalkan nya.

"Waktu terlama kita gak ketemu dengan keadaan berantem. Jujur, aku kangen banget." Hamid membuka suara.

Mereka berdua sama-sama menatap hamparan jalanan ibu kota yang sudah mulai terlihat padat walau masih pagi hari.

GANGSTER 2 - THE CORPSE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang