Yang merasa ada plot hole di kedepannya nanti. Oke memang aku membuat kesalahan di chapter awal.
Mungkin yang merasa tidak nyambung bisa baca lagi di chapter 1 karena sudah saya revisi. Jujur karena saya baru sadar kalau buka kartu di chapter awal. Jadi buat pembaca lama jangan kasih spoiler ya ke pembaca baru. Biarkan mereka berimajinasi sendiri.
Btw maaf kalau lama update, authornya lagi ngerjain cerita baru, mungkin yang suka berbau mafia bisa mampir, tapi belum diupload si😂.
Happy Reading
*****
Bau rumah sakit, itu adalah aroma yang telah kuhirup selama berberapa hari terakhir. Setelah kejadian mimisan yang tak kunjung berakhir sampai berada di rumah sakit. Aku disuruh untuk melakukan opname berberapa hari karena kekurangan darah.
Sebenarnya yang menyuruh untuk opname bukanlah sang Dokter, melainkan Ayah yang bersikukuh untuk membuatku tetap opname meskipun penyakit yang diderita tidak parah.
Karena selama perjalanan ke rumah sakit, darah yang mengalir dari hidung terus bercucuran mengakibatkanku kekurangan darah, ditambah sedang dalam keadaan Haid.
Dan berita yang cukup mengejutkan, keadaan Mestruasi yang dimaksud Kak Regal adalah Haid. Setelah bertanya kepada Bunda, ternyata ini merupakan pertama kalinya diriku mengalami Haid. Tidak heran jika aku tidak mengetahui apa itu Haid, karena aku sendiri tidak pernah mendengar tentang siklus itu sedikitpun selama ini.
Setelah diberi penjelasan kemarin selama berjam-jam bagaimana cara melakukan ini dan itu akhirnya aku bisa tenang.
Percayalah saat pertama kali mengetahuinya, aku bingung bagaimana mengatasi hal tersebut, sampai akhirnya Bunda datang menjadi penyelamat.
Dan yang kurasakan keesokan harinya adalah rasa sakit di daerah perut hingga ke bagian belakangnya. Sakitnya tidak main-main. Perutku diserang rasa sakit hingga berkali-kali keluar masuk kamar mandi. Dan berakhir dengan mengalami Diare seharian full.
Tidak ada nafsu makan, sekali makan langsung ke kamar mandi. Hal itu membuatku malas untuk makan jika berakhir dengan membuangnya secara terus menerus. Dan berakhir dengan kurangnya makanan yang dicerna, tetapi cairan di dalam tubuh banyak yang dikeluarkan.
Di hari ketiga tubuhku langsung lemas dan merasakan demam.
Tau apa penyebabnya?
Karena aku selalu membuang makanan rumah sakit secara diam-diam supaya terlihat telah menghabiskan makanan. Namun yang terjadi adalah hal sebaliknya, selama 2 hari aku tidak mengonsumsi makanan apapun kecuali air putih. Meskipun mengalami diare hanya seharian, tetapi di keesokan harinya perutku tetap merasa tidak nyaman karena sakit di daerah perut dan sekitarnya tidak mereda secepat itu.
Sehingga tidak heran di hari ketiga tubuhku langsung jatuh tak berdaya dan menimbulkan keheranan bagi dokter yang selalu mengecek setiap hari.
Dan kebingungan tersebut langsung terkuak akibat ucapan Willy yang menemukan sisa makanan di sampah luar ruangan.
Willy mulutnya akhir-akhir ini tidak bisa dikontrol. Kadang sifatnya mulai mengikuti jejak Kak Regal yang senang sekali menjahiliku.
Tetapi saat aku bertanya mengapa diadukan, Willy menjawab.
"Jika tidak dikasih tau, besok Kakak tetap akan membuangnya dan tidak akan makan lagi sampai seterusnya. Jika begitu mau sembuh kapan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Reyna
Genel KurguKebingungan Reyna perlahan terkuak dengan sendirinya. Jati dirinya yang cukup membingungkan mulai terpecahkan. Nyatanya Reyna tetap tidak akan pernah keluar dari zona lingkup keluarganya yang sangat protective Ps: belum revisi dan bahasa masih alay...