4. Ditolak

562 87 145
                                        

Hai, hai.

Jangan lupa follow, komen, dan vote cerita ku ya.

Happy reading sobat Revor! ❤️

Setelah berdebat dengan Arkan, hari ini adalah pelajaran bahasa Inggris, namun Ayesha malah tidur saat pelajaran sedang berlangsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berdebat dengan Arkan, hari ini adalah pelajaran bahasa Inggris, namun Ayesha malah tidur saat pelajaran sedang berlangsung. Bagi Ayesha kelas adalah tempat tidur yang cocok baginya dari pada rumah.

Mengetahui Ayesha yang selalu tidur di dalam kelas, ntah itu guru killer atau tidak ia masih tetap saja tidur. Bukan hanya di pelajaran bahasa Inggris saja, tapi semua mata pelajaran Ayesha selalu tidur dengan tenang.

Brakkk!

"AYESHA BANGUN!!!" teriak Bu Ani pada Ayesha.

"Duh apa sih bu? Saya ngantuk banget nih, jangan berisik deh kalau nggak mau tumbuh uban lagi." ucap Ayesha menunjuk-nunjuk rambut Bu Ani yang memang sudah tumbuh banyak uban.

Brakkk!

"Dasar kamu anak nggak sopan! Lari keliling lapangan sepuluh kali!!!"

"Ahh, Bu Ani nggak asik deh, saya kan ngantuk banget." Ucapnya keluar dari kelas menuju ke lapangan.

Meskipun Bu Ani tau latar belakang keluarga Ayesha, ia masih tidak tega dengannya, tapi kalau melihat ia sering tidur di dalam kelas dan suka bertengkar dengan kelas sebelah membuat Bu Ani geram dengan aksi Ayesha. Dengan rasa mengantuk dan sekujur tubuhnya yang masih terasa nyeri akibat ulah Airi, mamanya. Ia masih terus berlari mengitari lapangan sepak bola.

"Oi, Ay, cemungut bestie!" Ucap salah satu anak kelas sebelah yang sedang asik dengan kelas penjaskes.

"BACOD LO!!!" teriak Ayesha sambil terus berlari.

Beberapa saat kemudian.

Ayesha selesai menjalani hukumannya, lalu ia tengah duduk di samping lapangan menyeka keringat yang terasa perih melewati celah luka yang berada di pipi, serta dahinya, sambil melihat ke arah anak yang asik menikmati pelajaran penjaskes di tengah-tengah lapangan.

Bu Ani yang melihat Ayesha melihat anak-anak lain bermain dengan riang gembira, raut wajah Bu Ani menunduk cemas setelah melihat luka-luka dan perbanan dibagian tangannya.

"Wajah sama tangan kamu kenapa? Kok luka-luka." tanya Bu Ani membuat Ayesha tersentak.

"Oh ini, Bu Ani nggak usah khawatir, kan Bu Ani tau sendiri saya suka gelud sama anak cowok lain, lagian mereka gangguin saya." Ucapnya berbohong.

"Ayesha saya tau kamu berbohong, pasti orang tua kamu memukuli kamu." batin Bu Ani.

"Terus aja kamu gelud sama anak lain. Sampai babak belur gitu." ucap Bu Ani mencubit pinggang Ayesha.

"Aduh! Aduh! Sakit Bu!" balas Ayesha kesakitan.

"Yaudah kalau gitu saya ke kelas sebelah dulu ya."

"Iya Bu hati-hati ya." Ucapnya sambil melambaikan tangan pada Ayesha.

DEAR ARKAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang