8. Nongkrong

385 67 99
                                    

Hola guys.

Giman kabar kalian? Sehat-sehat terus ya, jangan lupa makan dan minum.

Stay healthy.

Happy reading sobat Revor ❤️

Ayesha pun mengandeng tangan Arkan dan langsung mengajaknya berlari, mungkin ada beberapa alat tulis yang tertinggal di loker bawah bangku kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayesha pun mengandeng tangan Arkan dan langsung mengajaknya berlari, mungkin ada beberapa alat tulis yang tertinggal di loker bawah bangku kelas.

"Aduh Ay, kita mau kemana sih?" tanya Arkan sebal.

"Udah ikut aja kita hampir sampai kok."

Beberapa saat kemudian mereka pun sampai di parkiran belakang sekolah, disana sudah ada Rika, Saga, Carlos, dan Raja menunggu Ayesha.

"Lo ngapain aja sih Ay? Lama banget dah." ucap Raja kesal, pasalnya mereka menunggu Ayesha sepuluh menit lamanya.

"Tau tuh, malah ajak Arkan lagi." sambung Carlos duduk di atas sepeda motor CBR150R berwarna merah miliknya.

"Jadi nggak andok batagornya?" tanya Saga masih dengan game mobile legends miliknya.

Disana Revor berkumpul, Arkan mulai terasa canggung karena keberadaannya pasti menganggu kebersamaan teman-teman Ayesha, dan beberapa asap rokok yang menganggu indra pernafasannya.

"G-gue balik aja ya, kalian kan mau nongkrong, nanti gue ganggu kalian." ucap Arkan merasa tak enak.

Saat Arkan buru-buru berbalik dan kembali cepat ke dalam sekolah. Namun tangan Ayesha memegang pundak milik Arkan, mencegahnya untuk pergi.

"Eh tunggu dulu ih, gue mau ajak lo andok batagor sama sekalian nongkrong sama geng gue. Lo nggak pernah kayak gini kan?" tanya Ayesha pada Arkan.

Arkan menggelengkan kepalanya. "Nggak."

"Makanya itu, mau ya nongkrong sama kita-kita?" tanya Ayesha membujuk Arkan.

"Udahlah Ay, si kutu buku itu biarin aja, lagian percuma juga kalau kita ajak Arkan bakalan nolak, sama kayak kumpul sama teman sekelas tahun lalu, ya nggak?" cibir Rika menyindir Arkan.

Seketika memori tentang kumpul bersama teman satu kelas setahun yang lalu bakar-bakar jagung dan sosis, memperingati tahun baru. Tapi Arkan selalu menolak setiap kali teman sekelasnya mengajaknya kumpul bersama.

"Ar, lo ikut bakar sosis, jagung bareng teman-teman nggak? Sekalian nanti jam dua belas kita sekelas mau main mercon sama kembang api." ajak Ferli teman sekelasnya.

"Gue nggak ikut ya, di rumah gue ada acara juga." balas Arkan.

"Yah Ar, ikutan yuk, nggak lama kok, jam tujuh sampai jam dua belas malam. Nanti lo jam sembilang pulang dulu aja nggak apa-apa, yang penting lo bisa ikut kumpul sama kita-kita." timpa Erik.

"Maaf ya tapi gue nggak bisa." ucap Arkan bersikukuh dengan jawabannya.

"Yaudah deh."

Meskipun begitu, teman-temannya tetap mengajak Arkan jika teman sekelasnya sedang nongkrong bersama atau ada acara makan-makan. Namun apa? Tanggapan Arkan selalu menolak ajakkan dari teman-temannya, sampai suatu hari.

DEAR ARKAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang