Derum motor terdengar memasuki parkiran SMA Galaxy. Banyak pasang mata yang menuju ke arah suara itu. Bagaimana tidak, seorang cowo yang dikenal sebagai kapten voli yang mengendarai motor besar tersebut.
Cowo itu membuka helm full face nya. Terlihat wajah yang sedikit terlihat cindo, dengan kulit putih bersih, mata yang sedikit sipit namun mempunyai rahang yang tegas.
Stefano Bagaskara atau kerap di sapa kak Stefan oleh adik-adik kelasnya. Stefan melangkah menyusuri koridor, jaket kulitnya pun sudah terganti jas almamater berwarna gelap, yang semakin menambah aura wibawa seorang Stefan.
Langkahnya terhenti di depan aula, di sana sudah banyak anggota OSIS lain yang sedang menyimak sang ketua OSIS yang sedang memberi arahan di depan.
Ia mengetuk pintu dengan kedua jarinya, mengundang seluruh atensi tak terkecuali sang ketua OSIS.
Sang ketua OSIS memandang Stefan dingin. Stefan pun tak menghiraukannya, ia masuk lalu duduk di bangku yang masih kosong.
Sudah menjadi rahasia umum jika Stefano merupakan rival dari sang ketua OSIS. Bukan. Bukan bermusuhan atau bagaimana. Tapi keduanya selalu terlihat tak pernah akur sedikitpun.
Sang ketua OSIS pun meneruskan penjelasannya, terlihat banyak anggota OSIS cewe yang kurang fokus akibat cowo di depan terlalu keren menurutnya.
Alvaro Manggala, atau kerap di sapa Alva. Cowo sang ketua OSIS yang memiliki aura berwibawa yang sangat kental. Cowo yang terkenal dengan kepintarannya, bahkan ia sudah banyak mewakili sekolah untuk lomba akademik taraf provinsi bahkan nasional.
~~
Bila berlari cepat menyusuri lorong. Sial, dia belum tau dimana letak lapangan berada. Suara kakinya terus terdengar beradu dengan dinginnya lantai. Sampai sampai ia tak fokus dengan apa yang ada di depannya.
Brukk..
Setumpuk kertas yang dibawa Alvaro berhamburan di lantai setelah ditabrak oleh Bila dengan estetiknya.
"Ma-maaf kak," ucap Bila gugup. Gadis itu membungkuk, ikut membereskan kekacauan yang ada.
"I-ini kak." Tangannya terulur memberikan kembali kertas yang telah ia kumpulkan.
Alvaro menerimanya. "Hm, Terima kasih. Anak kelas sepuluh?" Tanya Alva dengan alis terangkat.
"I-iya kak," jawab Bila.
"Kenapa masih ada di sini? Yang lain sudah baris lima belas menit yang lalu."
"Maaf kak, saya terlambat."
"Hari pertama sudah sudah? Cepet baris!"
"Si-siap kak."
Bila buru buru pergi. Namun ia kembali lagi. Membuat Alvaro bingung di tempatnya.
"Ma-maaf kak, baris dimana ya?"
Alvaro terkaget mendengar pernyataan polos gadis imut ini. "Di WC! Ya di lapangan lah."
"Lapangan di mana kak?" Alva mengusap wajahnya frustasi mendengar pertanyaan konyol gadis di depannya ini.
"Nad!" Alva memanggil teman sesama anggota OSIS nya.
"Oi!"
"Anak kelas sepuluh telat, lo arain gih. Ntar gue yang urus."
"Al gue kebelet!" Tolak cewe yang dipanggil Nad itu.
"Bentar doang aelah, gue sibuk ini."
"Iya iya yang KETOS sok sibuk lo! Ayo dek," ucap cewe tersebut sambil menekankan kata ketos.
![](https://img.wattpad.com/cover/283023840-288-k19803.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BILA [END]
Подростковая литератураSEQUEL OF ANINDYA!! ~~ Singkatnya tentang Bila yang ingin dipeluk mama:) ~~ Nabila Sheira Andrianka atau kerap disapa Bila, merupakan anak sulung dari keluarga Andrianka. Bila mempunyai mimpi sederhana, yaitu dipeluk mama. Sedari kecil Bila tak pern...