"Papa."
Narendra terlonjak di tempat, padahal Bila memanggilnya secara perlahan. Terlihat ia menghela nafas sambil mengelus dadanya, sudah seperti maling yang tertangkap basah membobol rumahnya sendiri.
Untuk ketiga kalinya Bila berhasil memergoki papanya akan masuk kamar itu lagi di tengah malam.
"Papa mau kemana?" tanya Bila.
"Kenapa kamu belum tidur Bil?" Ya seperti saat pertama Bila melihat papanya keluar dari kamar itu, Narendra mengalihkan pembicaraan.
"Bila gak bisa tidur pa, mau ambil susu coklat dibawah. Papa sendiri mau kemana?"
Narendra menggeleng. "Ayo papa temani."
Bila mendesah kecewa, ia gagal lagi untuk mendapatkan jawaban.
Bila hanya bisa menurut. Ia mengekor di belakang papanya. Sampai di dapur, Narendra langsung membuatkan susu coklat untuk putrinya.
"Mau makan sekalian?" tawar Narendra.
Bila menggeleng. "Enggak pa."
Narendra menaruh gelas yang berisikan susu coklat di atas meja. Ia memilih duduk di samping Bila, lalu menyeruput teh yang baru saja ia buat.
Bila pun ikut menyeruput susu hangat buatan papanya. Lalu menyenderkan kepalanya di pundak kokoh Narendra.
"Pa."
"Hm?"
"Besok hari Minggu, Bila pengen deh jalan sama papa." Bila meminta dengan suara pelan.
Narendra menatap Bila yang sedang bersender di pundaknya. "Mau jalan kemana hm?"
Narendra merasakan Bila menggeleng pelan. "Terserah, yang penting sama papa," jawab Bila.
"Iya, besok kita jalan. Sekarang tidur gih, udah malem."
"Janji ya pa." Bila mengacungkan jari kelingkingnya.
"Janji." Narendra menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Bila yang mungil.
~~~
Pagi-pagi sekali Bila sudah siap dengan pakaiannya. Hari ini hari Minggu dan papa sudah janji mengajaknya jalan-jalan. Bila pun turun dari tangga dengan langkah lebar. Sampai di bawah, Bila berpapasan dengan Narendra yang mungkin dari luar.
Narendra menatap Bila yang sudah rapi dengan tatapan bersalah. "Bila."
"Jadi kan pa?" tanya Bila riang.
Narendra semakin bersalah dibuatnya. "Kita jalan-jalannya nanti sorean aja ya sayang. Pagi ini jadwal Zeela cek up, jadi papa harus anterin adik kamu," jelas Narendra.
Senyum Bila luntur seketika. Papa sudah janji padanya kemarin. Setidaknya jika memang papa punya acara lain dia tidak usah berjanji. Bila mendegus sebal.
"Iya pa," jawab Bila singkat lalu melangkahkan kakinya hendak menuju kamar jika tidak dicekal Narendra.
"Maafin papa ya sayang. Papa janji nanti sore kita jalan."
"Iya," jawab Bila singkat lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar.
Narendra menatap punggung sang putri menyesal. Malam tadi sebelum berjanji pada Bila, jujur ia lupa harus mengantarkan putri bungsunya ke rumah sakit.
~~~
Bila menghempaskan tas nya dengan keras ke atas kasur. Melepas ikat rambut yang semula ia ikat rapi. Melangkah lebar ke arah lemari, mengambil kolor miliknya untuk mengganti celana jeans-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BILA [END]
Teen FictionSEQUEL OF ANINDYA!! ~~ Singkatnya tentang Bila yang ingin dipeluk mama:) ~~ Nabila Sheira Andrianka atau kerap disapa Bila, merupakan anak sulung dari keluarga Andrianka. Bila mempunyai mimpi sederhana, yaitu dipeluk mama. Sedari kecil Bila tak pern...