|CHAPTER 28| HAPPY BIRTHDAY!

3K 204 19
                                    

Rayana bangun dari tidurnya. Hal-hal di dunia terus berubah. Tak terkecuali dengan dirinya. Beberapa bulan ini, ia selalu terbangun dengan perut yang terasa berat. Ia berbalik badan, menatap tersangka yang masih tertidur.

"Mas bangun!" ucap Rayana sambil menepuk-nepuk pipi sang suami.

"Hm." Pria itu hanya gergumam.

"Bangun ihh!"

"Iya."

"Naren bangun gak!"

Mata Narendra langsung terbuka seketika. "Udah berani panggil nama hm?"

"Kenapa engga?"

"Bangun mas! Kamu lupa hari ini hari apa?"

"Hm?" Terlihat Narendra sudah menutup matanya kembali.

"Hari ini Bila ulang tahun! Ayo aku udah nyiapin surprise buat dia."

Narendra kembali membuka matanya. Tanggal berapa ini? Ia sampai lupa, jika putrinya berulang tahun hari ini.

"Kamu pasti lupa kan?"

"Kamu selalu mengingat hari ini sebagai hari kematian Anindya, sampai kamu lupa kalau hari ini juga hari dimana Bila dilahirkan."

"Nanti kamu ke sana kan?" tanya  Rayana.

"Ke mana?"

"Ke makam Anindya, setiap tahun kamu kan kesana."

"Hm nanti. Aku ajak Bila sekalian."

"Aku boleh ikut?"

"Hm."

"Eh kamu inget gak, kamu masih ada janji sama Bila?"

"Inget," ucap Narendra.

"Apa?"

"Ke pantai kan?"

"Nah! Ayo! Aku udah siapin acara ulang tahun Bila di pantai!"

Rayana bangkit dari tidurnya. Mengambil bantal guling lalu memukul tubuh Narendra pelan. "Cepet bangun, aku mau bangunin anak-anak dulu."

Pertama yang ia kunjungi adalah kamar Zeela, karna memang kamar bocah itu lebih dekat dari kamarnya.

"Zeela bangun sayang!" seru Rayana. Kakinya terus berjalan ke arah jendela. Menyibak gorden selebar-lebarnya supaya cahaya tak berebutan untuk masuk.

Zeela melenguh, ia berbalik arah, menutup matanya sendiri menggunakan bantal.

"Zeela bangun."

"Lima menit lagi ma."

Rayana mendekat. "Kamu lupa hari ini kak Bila ulang tahun?" bisiknya tepat di telinga  Zeela.

Zeela lalu membuka matanya. "Oh iya!"

"Cepet mandi, mama bangunin kak Bila dulu." Rayana menyempatkan mengacak rambut Zeela yang memang berantakan sebelum beranjak.

Sesampainya di kamar Bila, ia melihat anak itu sudah duduk dengan mata yang belum terbuka sepenuhnya.

"Loh, udah bangun kak?" Rayana mendekat, mencium puncak kepala Bila sayang. "Pagi sayang," sapanya.

"Pagi ma," jawab Bila dengan senyum mengembang.

Rayana berjalan menuju jendela, menyibak gorden dan membuka jendela, mempersilahkan udara pagi yang segar masuk ke kamar anaknya.

"Mimpi indah sayang?"

Bila mengangguk, tangannya sibuk mengucek matanya sendiri. Mimpinya tadi benar-benar indah, ia bermimpi bertemu bunda.

~~~

Kondisi meja makan pagi ini terasa hangat, seperti pagi-pagi sebelumnya. Kondisi rumah yang dulunya sepi, kini sudah berubah. Bila bahagia akan hal itu.

"Pa." panggil Bila.

Narendra menoleh. "Kenapa sayang?"

"Bila kangen bunda, nanti kita ke sana ya?"

Semenjak tau fakta yang papanya simpan, Bila tidak menganggap hari ini sebagai hari ulang tahunnya, tetapi Bila menganggap hari ini sebagai hari dimana bundanya tiada.

Narendra tersenyum kecil. "Iya sayang. Nanti kita ke sana."

Sarapan terus berlanjut, obrolan demi obrolan mengalir memenuhi meja makan.

"Bila boleh mama minta tolong sayang? Nanti temani mama belanja mau?"

"Boleh ma," jawab Bila.

Mereka berdua pun berangkat ke salah satu pusat perbelanjaan menggunakan mobil.

Namun sebelum itu, Zeela malah rewel ingin ikut. Padahal kan Zeela sudah di koordinasi untuk menyiapkan surprise untuk Bila di pantai.

Bila bahkan menatap aneh adiknya yang memeluknya dengan erat. "Kamu kenapa sih Zee?" tanya Bila aneh. Zeela hanya menggeleng sambil memeluk erat tubuh kakaknya.

Akhirnya Zeela mau melepaskan pelukannya pada sang kakak setelah lima belas menit.

Kini Bila sudah duduk anteng di kursi penumpang sambil memandangi jalanan yang terlihat sangat ramai pagi ini. Tangannya terus bertaut dengan tangan kiri sang mama. Seperti yang Rayana minta tadi, dirinya meminta Bila untuk menemaninya berbelanja.

Mobil berhenti. Mereka pun memasuki super market untuk membeli beberapa hal yang Rayana butuhkan.

"Mama mau masak apa, kok belanja banyak banget?" tanya Bila heran saat melihat banyaknya barang yang mama beli.

"Mama mau masak banyak, kan hari ini putri mama ulang tahun," ucap Rayana dengan senyum yang merekah.

"Selamat ulang tahun Bila. Semoga semua keinginan kamu bisa terkabul tahun ini."

Bila ikut tersenyum, ia lantas memeluk tubuh mamanya erat. "Terima kasih ma. Bila seneng banget."

"Bila mau apa hm? Kita beli sekalian."

Bila menggeleng. "Bila cuma mau makan masakan spesial dari mama. Ayo ma pulang, udah kan?"

"Iya sayang udah, ayo pulang."

Tidak, bukan ini kejutan yang disiapkan oleh Rayana. Ia sudah menyiapkan segala kejutan di pantai. Mungkin saja Narendra dan Zeela sudah ada di sana. Alva pun juga sudah Rayana tugaskan untuk membeli kue.

Tangan kanan Rayana setia menggandeng erat tangan putrinya. Seolah berusaha melindungi Bila dari apapun itu.

Langkah mereka berhenti di pinggir jalan. Menatap mobil mereka yang berada di sebrang. Rayana semakin mengeratkan genggaman mereka. Menoleh ke kanan dan ke kiri sebelum menyebrang jalan.

TIINN!!

Bunyi klakson terdengar memekakkan telinga. Mata Bila terbelalak saat melihat mobil yang melaju cepat dengan ugal-ugalan menuju ke arah mereka.

"MAMA AWAS!"

Bila mendorong tubuh Rayana dengan keras.

BRAKK!

Bunyi tabrakan terdengar renyah memekakkan telinga warga sekitar. Bau anyir kental menusuk hidung orang-orang yang lewat.

Beberapa orang dengan sigap menelpon ambulans, beberapa yang lain dengan sigap menangkap pengemudi mobil yang ternyata masih dibawah umur.

Mata Rayana mengerjap pelan. Riuh para warga seakan menjadi lagu merdu bagi dirinya.

"Ibu gak papa Bu?" ucap seorang warga yang membuatnya tersadar.

Ia dibantu duduk oleh warga tadi. Kini jantungnya seolah lepas, tanpa aba-aba air matanya luruh begitu saja.

Putrinya, Bila nya yang ada di sana. Ia dapat melihat dengan jelas tubuh Bila tergeletak lemas di atas aspal, tubuh putrinya itu sudah bagai bermandikan darah segar.

"BILA!!"






.
.
.

Mimpinya Rayana or beneran terjadi?

Selamat ber-overthingking bestie🤗
Papaayyy 💃

BILA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang