"Aaa ngebul otak gue!"
Bila melempar bolpoin hitam miliknya. Mengacak kasar surai hitamnya hingga berantakan bahkan poninya sampai njegrak. Ia frustasi. Ia tak menyangka materi SMA jauh berbeda dengan pelajaran menengah pertama.
"Bila!"
Bila menajamkan telinganya. Betulkah mama memanggilnya?
"BILA!"
"Iya ma?" Jawabnya dengan cepat dari dalam kamar.
"BILAA!!"
Bila langsung beranjak keluar kamar. "Kenapa ma?"
"Kamu ini dari tadi dipanggil gak nyaut-nyaut."
"Maaf ma, ada apa?"
"Tolong kamu ke minimarket depan, ini daftar belanjaannya."
"Iya ma."
"Zeela ikut!!" Teriak Zeela dari arah lain.
"Zeela ikut ya kak." Zeela mendongak menatap kakaknya dengan berbinar
"Zeela di rumah aja ya, udah malem sayang," ucap mama lembut.
"Maa plis, pake jaket deh," ucap Zeela dengan mata berbinar.
Renita menghela nafasnya. "Iya tapi harus pake jaket ya."
"Bila juga, jaga Zeela ya, jangan sampai kenapa napa."
"Iya ma."
Kedua gadis yang hanya berjarak 3 tahun itu jalan bergandengan. Menyusuri jalanan yang terlihat ramai dengan kedai kaki lima.
"Kedinginan gak Zee?"
"Enggak kak." Seperti biasa, anak 12 tahun itu terlihat ceria. Jarang-jarang ia keluar malam seperti ini.
Sesampainya di minimarket mereka buru buru mengambil beberapa barang yang tertulis di list belanja Renita.
"Kak mau susu pisang," pinta Zeela.
"Ambil sana, kakak juga mau, yang coklat ya."
"Siap kak." Dengan langkah lebar, gadis berjaket itu meninggalkan Bila yang asik memilih snack ringan.
Mata Bila berbinar melihat snack kentang kesukaannya masih tersisa satu. Buru buru ia ambil snack yang memang favorit banyak orang tersebut. Tapi naas, tangan kekar lebih dahulu mengambil snack kentang kesukaannya.
Bila menoleh kearah sosok bertangan kekar. Mengerucutkan bibir dan menekuk alisnya.
"Eh? Kak Stefan." Buru buru Bila menormalkan ekspresinya.
Stefan sedikit merunduk guna melihat sosok imut yang menyebut namanya. "Eh elo, gue kira bocil mana."
"Enak aja dibilang bocil."
"Emang bocil kan?" Goda Stefan yang membuat Bila semakin mengerucutkan bibirnya sebal.
"Nih." Tangan Stefan menyodorkan snack yang ia ambil barusan.
"Apa?"
"Tadi mau ambil ini kan, nih buat lo aja," ucap Stefan.
"Buat kak Stefan aja." Bila menolak, ia tak enak hati dengan Stefan.
"Buat lo aja nih." Mau tak mau Bila pun menerimanya.
"Lo tadi kenapa gak liat gue latihan, padahal gue nungguin loh," ucap Stefan.
"Tadi langsung pulang, karena gak enak pak Agus jadi nunggu."
"Pak Agus?" Stefan menyatukan alisnya.
"Heum, sopir yang anterin aku namanya pak Agus." Stefan pun hanya ber-oh ria.
KAMU SEDANG MEMBACA
BILA [END]
Teen FictionSEQUEL OF ANINDYA!! ~~ Singkatnya tentang Bila yang ingin dipeluk mama:) ~~ Nabila Sheira Andrianka atau kerap disapa Bila, merupakan anak sulung dari keluarga Andrianka. Bila mempunyai mimpi sederhana, yaitu dipeluk mama. Sedari kecil Bila tak pern...