|EXTRA CHAPTER 3|

4K 161 11
                                    

"Papa!" pekik bocah lima tahun dengan riangnya.

"Kasih bunganya buat papa," suruh gadis cantik di sampingnya.

"Ini ya papa." Bocah laki-laki itu dengan menurut meletakkan bunga di atas pusara sang papa.

Dengan jari-jari mungilnya bocah itu membersihkan rumput liar yang tumbuh subur di atas makan papanya.

"Yeay! Rumah papa sudah bersih!"

Zeela menatap ke arah lain, ia tak kuat menatap adiknya yang masih tak mengerti apa-apa ini.

"Arsya, sini duduk deket kakak. Kita berdoa ya?"

Bocah yang dipanggil Arsya itu menurut, menengadahkan kedua tangan kecilnya dengan hikmat.

Setelah berdoa, mereka berdua beranjak dari sana. Ke kedai es krim! Yeay! Arsya sangat senang menyantap makanan dingin itu.

~~~

"MAMA!" Kaki kecil berbalut sepatu putih biru itu berlari dengan susah payah memasuki rumahnya.

"Jangan lari-lari Arsya!" himbau Zeela yang ada di belakangnya.

"Mama!" Langkah kaki kecil itu terhenti saat melihat sosok asing yang ada di ruang tamunya.

"Eh Arsya sudah pulang, sini nak." Tangan Rayana mengkode agar Arsya mendekat padanya.

"Mama–Eh ada tamu," ucap Zeela lalu berjalan mendekat.

"Kenalin ini Tante Waulan sama anaknya, Starla, mereka tetangga baru kita di rumah sebelah," ucap Rayana memperkenalkan.

Gadis 18 tahun itu buru-buru menyalami tetangga barunya. "Zeela, tan," ucap Zeela ramah.

"Udah gede ya, ini anak pertamanya mbak?" tanya Wulan pada Rayana.

"Kedua," ralat Rayana.

Wulan hanya tersenyum kecil sambil ber-oh ria.

"Eh ada anak cantik," ucap Zeela sambil menoel pipi gembul gadis kecil yang ia ketahui bernama Starla. "Umurnya berapa tan?"

"Lima tahun," jawab Wulan.

"Seumuran dong sama Arsya."

Arsya. Bocah kecil itu hanya diam, terlihat mulutnya sedikit terbuka. Ia sibuk mengamati penampilan gadis kecil yang terlihat malu-malu itu. Dres kecil berwarna kuning, rambut yang dikuncir dua, serta tangan kirinyanya yang memeluk erat boneka bebek yang cukup besar untuk anak lima tahun.

"Salim dulu sama Tante Wulan nak," ucap Rayana memecah lamunan bocah itu.

Arsya pun menurut, dengan sopan ia menyalimi wanita tersebut. Setelahnya ia beralih pada Starla, menatap gadis kecil itu dengan seksama yang membuat Starla menyembunyikan wajahnya di belakang lengan sang ibu.

Tanpa diduga, Arsya mengulurkan tangan kecilnya. "Arsya," ucapnya memperkenalkan diri.

Dengan ragu gadis kecil itu menyambut uluran tangan dari Arsya. "Stalla." OMG! Gadis lima tahun yang cadel. Lucu sekali.







.
.
.

Akhirnya BILA bener-bener selesai. Huft...

Ada yang mau cerita si kecil Arsya gak?
Bukan sequel, just spin off. Jadi konfliknya beda jauh dari cerita ini.

Kalo pada gak mau yaudah...

Aku bakal tetep buat, soalnya udah pesen cover yang cakepp.

Sampai jumpa di ARSYARENDRA
Papaayyy 💃

BILA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang