©Claeria
Mungkin ini yang orang-orang maksud dengan menjadi gila karena cinta.
Saat ini, Jeana mungkin bisa dikatakan sudah beralih profesi menjadi seorang stalker.
Semenjak peristiwa di hotel tempo hari, Jeana menghabiskan waktunya untuk berusaha menemui Han. Pria mengabaikan semua pesannya dan panggilan teleponnya, menolak bertemu ketika Jeana datang mencarinya ke Serenity, berjalan melewati Jeana seolah ia tembus pandang, dan berpura-pura tidak mendengar gadis itu memanggil namanya ketika mereka akhirnya bertemu di lobby apartemen Han.
Han tampaknya serius dengan kata-katanya. Ia sama sekali tidak memberikan tanggapan kepada Jeana, seolah-olah mereka tidak pernah saling mengenal dan memiliki perasaan untuk satu sama lain. Apakah ia selalu bersikap seperti ini kepada wanita yang menyimpan perasaan terhadapnya?
Setelah berulang kali menemui penolakan, bukan berarti Jeana menyerah begitu saja. Walaupun Viona dan Yemima sudah membujuk dan menasehatinya, ia tetap saja bersikeras untuk menemui Han.
Karena setelah beberapa hari ia tidak berhasil menemui Han walau sudah menunggu di lobby apartemen semalaman, Jeana akhirnya memutuskan untuk menunggu pria itu di tempat kerjanya.
Ya, kalau menunggu di Serenity, bagaimana pun juga mereka pasti akan bertemu, kan?
Han tidak mungkin selamanya menghindari Jeana di Serenity.
Jeana tersenyum tipis, menertawakan dirinya sendiri dalam hati. Ini adalah hari kesepuluh ia datang ke Serenity hanya untuk menunggu Han yang masih tidak mau menjumpainya sama sekali, seolah ia adalah seorang penagih hutang.
Jeana tidak peduli semua pegawai Serenity menatapnya dengan sorot mata iba atau menganggapnya wanita gila yang terobsesi dengan host nomor satu mereka. Bagi Jeana yang inginkan hanyalah bisa bertemu dengan Reinhan.
Reinhan yang ia cintai.
Reinhan yang ingin ia perjuangkan.
Reinhan yang tidak mampu ia lepaskan.
Walaupun begitu, sudah sembilan hari terakhir ini pria itu menolak bertemu dengannya. Bahkan ketika Jeana menunggunya selama berjam-jam hingga shift terakhir hampir selesai, Han tidak juga menampakkan wajahnya.
Karena tidak tega melihat Jeana yang selalu tampak seperti ingin menangis saat menunggu lama, biasanya Summer akan menyisihkan waktu untuk menemani Jeana. Kalau Summer sedang sibuk, maka Dino dan Dream yang bergantian menemaninya. Sebagai teman dekat Reinhan, hanya tiga orang itu yang mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi di antara mereka.
Sama seperti hari-hari sebelumnya, malam ini Jeana kembali disambut oleh Summer. Ketika membuka pintu private room, rasa bersalah selalu menghantam Summer ketika menyaksikan senyum penuh harap di wajah Jeana perlahan berubah kecewa ketika mendapati Summer yang muncul di sana, bukan Han. Andai saja Han melihatnya langsung, Summer yakin pria itu pasti akan merutuki dirinya sendiri karena menghancurkan harapan gadis yang ia cintai.
"Hey, Jeana. Back again?" tanya Summer sambil menempati sofa di sebelah Jeana.
"Hmm," Jeana mengangguk perlahan. "Maaf karena selalu merepotkanmu."
"Mau minum yang biasa?" tanya Summer.
Astaga, entah sudah berapa lama gadis itu menunggu, Summer bahkan tidak yakin ini adalah gelas minuman kedua yang sudah ia habiskan malam ini.
"Sorry, Han—"
"I know," bisik Jeana sambil mengangguk, membuat Summer menelan kembali penjelasan yang sudah ia siapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Poison [COMPLETED]
RomanceDijodohkan dengan Wilfred Wiraatmadja, si manusia es yang dingin dan kaku, membuat Jeana merasa kehilangan harapan untuk mengalami kisah cinta yang indah seperti di novel-novel yang ia baca. Namun, semua berubah ketika ia bertemu dengan host papan...