Lima

358 42 17
                                    

"Tapi, masak di dorm, ya?" Taehyung akhirnya memberi respons setelah meredam gemas yang muncul dalam dirinya.

"Hmm ... akan kubuatkan kau makan malam yang paling lezat."

Mobil pun terus melaju menuju dorm anak-anak BTS. Sampai di sana Taehyung mengajak Hyei masuk ke rumah.

"Yang lain benar belum pada pulang, ya?" Hyei membuka sepatu dan menggantinya dengan sandal ruangan.

"Sebentar lagi juga pada datang. Kau duduklah dulu. Aku akan menghubungi Namjoon hyung agar memberitahu yang lain untuk makan malam di rumah. Kau bisa masak untuk kami semua, kan?"

"Tentu saja. Jadi kehormatan bagiku bisa masak untuk kalian." Hyei tersenyum manis.

"Baguslah." Taehyung pun meninggalkan Hyei di ruang tamu sambil menghubungi Namjoon.

Tak berapa lama, Hyei berdiri dan berjalan-jalan di sekitar ruang tamu. Akuarium besar ada di sisi kanan ruangan. Hyei menatap ikan-ikan kecil yang berenang-renang di sana. Kemudian, atensinya beralih ke sebuah foto yang bertengger manis di meja ukir kayu di sebelah akuarium. Ada bonsai imitasi di sana, juga patung kayu berukuran sedang. Sebuah patung yang menggambarkan dewa perang.

Hyei mengambil photo dan menelisiknya. "Appa sangat tampan." Dia mengusap wajah Hoseok dengan jarinya. "Kau boleh saja berkencan dengan siapa pun, tapi saat tiba saatnya nanti kau hanya akan menatapku, Appa. Aku berjanji akan membuatmu bertekuk lutut."

Gadis itu meletakkan kembali photo tadi sambil tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya menelisik ruangan itu.

"Ingin mampir ke kamar Hoseok hyung?"

Sedikit terkejut dengan suara Taehyung, Hyei pun menoleh dan menggeleng. "Yang punya kamar sedang tak di sini, kan? Jadi, rasanya tidak sopan jika aku masuk ke sana."

"Hmm ... baiklah kalau begitu. Asal kau tak menyesal."

Hyei hanya tersenyum, lalu mengikuti Taehyung ke arah dapur.

"Apa yang ingin kau masak? Coba kau lihat dulu kulkasnya."

"Bagaimana kalau iga bakar, sepertinya kau punya bahan makanan yang lumayan banyak."

"Kau ingin barbeqiu?"

Hyei terdiam sejenak, lalu menggeleng. "Lain kali saja. Ada banyak jenis makanan yang bisa aku masak dengan semua jenis bahan yang ada di sini." Satu per satu bahan yang dibutuhkan kini tertata di atas meja.

"Izinkan aku membantumu." Taehyung dan Hyei pun mulai masak bersama-sama.

Tak berapa lama suara pintu depan yang terbuka mengalihkan perhatian mereka. Anak-anak Bangtan masuk ke rumah sambil tak berhenti berkelakar.

"Ya! Aku pikir kau akan masak sendiri. Kami bahkan sampai pulang cepat untuk membantu." Jimin terbengong mendapati Hyei yang tersenyum sambil membungkukkan badan. "Kalau tau kau berkencan dengan gadis itu, harusnya kami tak usah pulang."

"Aniyeo ... kami tidak berkencan. Itu salah paham ...." Hyei berusaha menjelaskan, tapi kemudian mulutnya terkunci saat melihat Hoseok muncul di belakang Jimin dan memandangnya dengan tatapan aneh.

"Ya!" Hoseok lalu menudingnya. "Gadis ini sungguh berbahaya! Kau menggunakan berbagai cara untuk mengejarku? Aku benar-benar takut denganmu!"

"Hyung jangan salah paham. Akulah yang mengajaknya kemari." Taehyung mencoba menjelaskan, tapi Hoseok terlihat makin geram.

"Hei, Nona. Dengar, ya. Mungkin tadi siang aku salah karena memberimu tantangan sebulan, tapi ... kumohon jangan masukkan perkataanku itu ke dalam hati, okey? Aku cuma bercanda." Hoseok menarik napas sebelum kembali bicara. "Aku minta maaf karena setelah kau lulus sekolah, aku berhenti mengadopsimu dan mengalihkan biaya hidupmu ke orang lain. Mulai sekarang, aku akan bilang ke yayasan untuk mengembalikan dana untukmu. Aku akan mengadopsimu lagi, lalu kau bisa lanjutkan sekolahmu atau jalan-jalan keluar negeri, terserah. Lakukan saja apa pun yang kau mau, asal jauhi aku. Jangan menguntitku dan pergilah dari hidupku."

Love Wild DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang