Pengen cepet up nih buat temen-temen, tapi takutnya banyak yang nggak suka.
Dari semua cerita yang aku bikin, kalian suka yang ada mantap-mantapnya atau enggak? Karena aku pikir cerita ini banyak yang bakal di-skip, terutama dibagian iya-iya, ya. Wkwkwkwk.
Tapi, semoga nggak ngurangin keseruan kisah ini, ya.
Oke, deh, nggak usah panjang kata lagi, cuzz baca setelah vote dan komen tentunya.
Happy reading.
Hoseok memacu laju kendaraannya dengan lebih cepat. Dia sangat kesal kepada gadis bernama Hyei itu. Saking kesalnya, rasanya dia ingin melempar gadis itu ke sungai Han agar mayatnya tak pernah ditemukan lagi. Akan tetapi, tentu saja itu hanya emosi sesaat yang terlintas di pikirannya. Setidaknya sekarang dia sudah cukup tenang karena gadis itu tak mengikutinya lagi. Dia sudah sangat yakin kalau besok Hyei pasti sudah kembali ke Gwangju.
Sampai di dorm, Hoseok mendapati teman-temannya sedang menonton televisi. Dia mengacuhkan semuanya dan langsung masuk ke kamar. Di depan pintu kamarnya, Hoseok berpapasan dengan Yoongi yang baru saja datang dari kamar kecil.
"Gadis itu, apa sudah sampai di rumahnya?"
"Tentu saja, Hyung. Aku menurunkannya tepat di depan gang rumahnya," kata Hoseok, lalu masuk ke kamar.
Di dorm baru mereka, semua member punya kamarnya masing-masing. Bahkan, mereka sebenarnya juga sudah punya apartement pribadi, tetapi seperti tak ingin dipisahkan satu dengan yang lain, ketujuh orang itu tetap ingin tinggal di dorm dan hanya sesekali saja mereka menginap di apartement.
Yoongi hanya manggut-manggut mendengar jawaban Hoseok, lalu pria itu kembali berkumpul dengan temannya di ruang tengah.
Di dalam kamar, Hoseok mengganti bajunya dengan piyama, lalu merebahkan diri di ranjang dan bermain ponsel. Dia menghubungi Chaerin yang sejak tadi bercokol di pikirannya.
"Jadi, apa besok pagi kita bisa jogging bersama? Aku akan menjemputmu."
Di seberang sana Chaerin tertawa manja. "Apa urusanmu dengan gadis itu sudah selesai? Dia sudah tak di dorm lagi?"
Tadi saat semua berkumpul untuk makan, Hoseok pergi ke minimarket dekat dorm dan menelepon Chaerin dari sana. Dia menceritakan tentang Hyei yang ada di dorm Bangtan dan sedang makan malam bersama member. Chaerin pun mengusulkan kepada Hoseok agar Hoseok berpura-pura mau mengantar Hyei pulang dan memberinya pelajaran. Itulah kenapa Hoseok menurunkan Hyei di tepian sungai Han. Dia ingin gadis itu kesulitan dan mengurungkan niat mengejar obsesinya dengan menjadikan Hoseok sebagai suaminya.
"Kau tenang saja. Kupastikan besok dia sudah kembali ke daerah asalnya."
"Bagus, Oppa. Aku senang mendengarnya. Besok aku menunggumu di dorm, ya. Jangan terlambat menjemputku." Chaerin tertawa jenaka.
Hoseok sangat bahagia. "Tentu saja, Sayang. Kau tau aku sangat disiplin dengan waktuku."
"Araseo ...," sahut Chaerin. "Kalau begitu, aku mau istirahat dulu. Sarange, Hoseok oppa ...."
"Nado sarangheo, Cagiya." Percakapan mereka pun terputus. Karena tak ingin tidurnya terganggu, Hoseok menonaktifkan ponselnya dan terlelap dalam mimpi yang indah dengan kekasihnya.
Rasanya Hoseok baru terlelap beberapa menit yang lalu ketika suara pintu yang digedor membangunkannya. Dengan nyawa yang baru setengah terkumpul, Hoseok berjalan terhuyung dan membuka pintu.
Begitu pintu itu terbuka, Yoongi merangsek masuk dan memukul Hoseok hingga pria itu tersungkur. Hoseok terkesiap. Dia masih belum bisa menguasai diri sepenuhnya ketika Yoongi mengangkat kerah piyama yang dia pakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Wild Daddy
FanfictionBahkan menonton porn video pun dilakukan Min Hyei untuk bisa menjadi istri Jung Hoseok seperti hayalannya. Ia ingin menjadi wanita yang liar di malam pertama pernikahan mereka meskipun Hyei belum pernah melakukannya, bahkan berpacaran pun tidak. Aka...