"Sampai kapan kau akan terus melihatku dan tidak membantuku?"
"Sampai sapi bertelur."
"Dasar Kim Taehyung bodoh!"
Taehyung hanya menatapnya dengan datar. Dia sudah terlanjur kesal dengan temannya ini. Sudah diberi tahu tidak usah membuat kue, tapi dia memaksanya. Taehyung hanya khawatir dengan calon bayi Hyeri yang masih berumur dua Minggu itu.
"Lagipula kau aneh! Memangnya ini hari ulangtahun Yoongi hyung, sampai kau rela membuatkannya kue segala."
"Memang ini hari ulangtahun 'kan. Bedanya ini adalah ulangtahun pernikahan kami. Dulu ibu dan ayahku juga seperti itu jika merayakan anniversary pernikahan mereka. Makanya, segeralah kau menikah, agar kau tahu bagaimana rasanya nanti jika istrimu memberikan seloyang kue cantik di hari anniversary pernikahan."
"Ya sudah, menikah dengan ku saja, ayo! Agar aku dapat merasakannya seperti yang kau katakan tadi."
Hyerli mendelik mata, menatap sinis ke arah Taehyung karena kesal dengan ajakkan itu.
Pun Taehyung menatap Hyeri dengan tatapan kesal juga. Dia bahkan mengulurkan lidah nya seperti anak kecil yang sedang merajuk.
Hyeri tak menghiraukannya, dia hanya terus berfokus pada adonannya yang ia cetak kedalam loyang dan akan dimasukkan kedalam mesin oven.
Deringan ponsel dari saku celana Taehyung membuatnya sedikit terkejut. Ia melangkah menjauh dari dapur guna menerima telepon tersebut yang rupanya berasal dari Jimin.
"Hei, Taehyung. Ku lihat kau begitu akrab sekali dengan Hyeri, jangan coba-coba merebutnya dari Yoongi hyung, ya."
Langsung Taehyung dibuat bingung sekaligus ditambah kesal juga dengan Jimin lantaran sahabatnya itu menuduh dengan hal yang sebenarnya tiada sedikitpun Taehyung berniat nya.
"Kau ini berpikir apa, huh? Aku akrab dengannya, ya, karena aku sudah berteman lama. Lagipula kenapa kau menuduhku deng___ LHO BERARTI KAU SUDAH BALIK DARI BEIJING, DONG?"
Dari sana, Jimin menjauhkan ponselnya dari telinga kala Taehyung berkata di akhir kalimatnya dengan sedikit nada tinggi.
"Kenapa kau mengiranya seperti itu? Jelas aku masih ada di Beijing." Jimin rasanya ingin tertawa karena dia sedang berusaha membuat sahabatnya itu kebingungan.
"Ya karena kau melihat kedekatan kami, jadi tidak menutup kemungkinan, dong, jika kau sudah kembali ke Seoul?"
"Tidak, kok."
"Tidak apa?"
"Tidak salah lagi."
Dan kini kekehan pun terdengar begitu nyaring pada sambungan telepon sana.
"Dasar kau!"
---

KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Save Me
Random" Ulurkanlah tanganmu, selamatkan aku, selamatkan aku. Aku membutuhkan cintamu sebelum aku terjatuh, jatuh. " Myg - Pjm 18/04/22 - 25/04/22