Part 15 Pernikahan Darla

401 40 2
                                    

Tasya, Mitha dan Cinta tiba di rumah Tasya, di sambut oleh Bi Marni art Tasya. Cinta segera di ajak ke ruang tamu dan duduk di sofa bersama Mitha sementara Tasya ke dalam kamar memanggil Xavier suaminya. Tak lama Bi Marni datang membawa minuman di susul oleh Tasya dan sang suami yang datang membawa tas medisnya. Setelah beberapa tes sederhana untuk memastikan kepala Cinta hanya cedera ringan, Xavier lalu membersihkan luka dan mengobatinya kemudian menempel perban di dahi Cinta. Xavier memberikan beberapa butir obat dalam kantong plastik kecil.

''Luka sobek kecil di dahi jadi ga perlu di jahit. Ini ada antibiotic sama pereda nyeri kamu minum 3x sehari setelah makan. Ganti perban tiap hari jangan lupa kasi betadine. Kalau dalam 3 hari  kepalamu masih sakit, segera ke rumah sakit'' ucap Xavier sambil mengemas tas medisnya.

''Iya kak Xavi, makasih ya maaf ngerepotin'' ucap CInta tak enak.

''Lo kaya ama siapa deh Cin'' ucap Tasya sambil melempar bantal sofa ke arah Cinta.

Xavier hanya tersenyum melihat tingkah istrinya, kemudian duduk di sebelah Tasya dan merangkulnya lembut. Mitha dan Cinta pura-pura tidak melihat, sudah biasa jadi nyamuk ngeliat kemesraan mereka.

''Kok lo sampai terlibat ama trio songong itu sih? Tapi salut gue, lo bikin mereka ngelesot di lantai'' tanya Mitha penasaran.

Cinta lalu menceritakan secara detail kejadian yang menimpanya dengan trio songong tadi, membuat Tasya menganga sementara Xavier hanya menggelengkan kepalanya.

''Wah hebat banget lo, tadi gue mau pukul si Rachel pake tumbler di tahan ama pak satpam'' ujar Tasya manyun .

Xavier melirik istrinya dengan pandangan tak setuju, Tasya hanya tersenyum mengelus pipi suaminya. Xavier kemudian pamit meninggalkan mereka bertiga untuk ngobrol dan mencium kening istrinya dengan sayang sebelum masuk ke ruang kerjanya.  Mitha memutar matanya malas melihat adegan itu, gini amat nasib jomblo. Coba aja Sam ada disini pikirnya. Eh?!

''Tadi gue liat Pak Chand worry banget liat lo Cin. Dia keliatan sayang banget ama lo'' ucap Tasya.

''Cuma sebatas atasan dan bawahan''

''Kalau yang gue liat sih ga tuh, kayanya dia cinta ama lo''

"Lo jangan halu kaya Mitha deh Tas'' jawab Cinta acuh.

''Iya nih Cinta ga percaya gue bilangin, emang lo tau isi hati Pak Chand? Enggak kan? Dia kayanya tulus ama lo'' sahut Mitha sengit.

Cinta memandang kedua sahabatnya itu dan menghela napas panjang. Dia lalu menceritakan apa yang di dengarnya dari balik pintu ruangan Chandra tadi sore. Mitha dan Tasya menggeleng tak percaya, mereka masih kekeh dengan anggapan mereka kalau Chandra memang tulus sayang ke Cinta. Mungkin saja Cinta salah dengar.

''Terserah kalian, tapi gue udah dengar dari orangnya langsung jadi please deh stop it'' pinta Cinta.

''Gue pingin liat rekaman cctv nya waktu Cinta menghajar tuh trio songong, ntar coba rayu Sam ah'' gumam Mitha sambil memainkan smartphonenya.

''Cieeeee .... rayu Sam. Udah ga ada embel-embel pak lagi. Pasti ada apa-apa ya kemarin kalian di Singapore'' goda Tasya.

''Kayanya udah jadian nih, pj dong. Ditungfu traktirannya"timpal Cinta ikut menggoda Mitha.

Mitha tersipu malu mendengar godaan sahabatnya itu, banyak yang mau dia curhatin ke mereka sebenarnya. Sambil tersenyum Mitha bercerita tentang bussiness trip mereka ke Singapore, bertemu investor yang tertarik untuk menanam modal di perusahaan Chandra. Dan tentu saja setelah urusan kerja selesai, Samuel memaksa Mitha untuk bertemu orang tuanya. Setelah Mitha menangis dan berlutut meminta maaf karena lari dari rumah selama 2 tahun dan memutuskan kontak, akhirnya kedua orang tua Mitha dapat memeluk putri tunggalnya kembali. Samuel juga mengajak Mitha kerumahnya dan bertemu dengan keluarga besar Samuel disana yang menyambut hangat kedatangan Mitha. Dan kedua keluarga setuju dengan permintaan Samuel untuk di beri waktu agar lebih saling mengenal pribadi masing-masing, kalau cocok maka akan berlanjut ke jenjang pernikahan. Kalau tidak mereka akan tetap menjalin hubungan sebagai keluarga.

Cinta BeratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang