Part 7 Pipipipip Calon Mantu

509 55 1
                                    

Mobil Chandra terlihat memasuki sebuah hunian mewah setelah di bukakan pintu oleh satpam rumah, dia pun memarkirkan mobilnya di garasi dan memberikan kunci kepada Mang Ujang, asisten rumah tangga  yang khusus mengurus mobil-mobil di rumah orang tuanya . Dengan hati riang dia melangkah memasuki rumah itu, sudah lama juga dia tidak mengunjungi orang tuanya. Sejak punya rumah sendiri jarang berkunjung untuk sekedar menengok mama  papanya dan kebanyakan sang mama yang sering ke rumah Chandra.

Ternyata kedua kakak lelakinya dan beserta istri sedang ada di rumah orang tua mereka. Chandra segera mendekati mama dan papanya yang sedang duduk di sofa untuk mencium tangan mereka dan memeluk mamanya manja lalu berbaring meletakkan kepalanya di pangkuan mamanya.

"Tumben nih kesayangan pulang, ingat juga masih punya mama" sindir Mira, mamanya.

Chandra hanya tersenyum dan berbalik memeluk perut mamanya. Indra, sang papà hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan si bungsu.

"Ingat umur woyyy..... udah tua juga masih kaya anak kecil" seru Andra, abang sulungnya sambil melempar bantal sofa ke kaki Chandra.

"Cepat nikahlah biar manjanya ga ke mama lagi" timpal Endra kembaran kakaknya itu.

Santi dan Dhea hanya menggelengkan kepala melihat tingkah polah suami mereka meledek si bungsu.
"Kalian lupa kalau yang manjain Chandra itu bukan hanya mama dan papa?'' ucap Santi.

Jarak kakak beradik itu memang cukup jauh sekitar 12 tahun. Setelah melahirkan si kembar Andra dan Endra, Mira mengalami kesulitan untuk hamil lagi. Program kehamilan pun sudah di jalani karena si kembar terus merengek minta adik perempuan dan tanpa hasil. Akhirnya Indra dan Mira pun pasrah dan memutuskan mengadopsi Ratih anak tunggal dari adik sepupu Indra yang meninggal dunia bersama istrinya karena kecelakaan pesawat. Keajaiban pun terjadi, Mira akhirnya hamil ketika si kembar dan Ratih masuk bangku SMP. Ketiga anak itu merasa senang karena akhirnya mendapat adik lagi dan sangat memanjakan si bungsu bahkan sampai sekarang. Santi, Dhea dan Peter suami dari Ratih pun maklum akan tingkah polah si bungsu. Tingkah manja yang berbanding terbalik ketika dia di perusahaan sebagai seorang CEO.

Mira mengelus rambut Chandra dengan sayang, anak-anaknya senantiasa masih bayi di matanya walau setua apapun umur mereka.

"Kapan mama bakal dapat mantu sayang? Mama pingin lho nimang cucu dari kamu, ga kasihan sama mama papa udah semakin tua?" celoteh Mira.

"Suruh Kak Santi atau Kak Dhea hamil lagi aja Ma" sahut Chandra yang masih betah menenggelamkan mukanya di perut ibunya.

Santi dan Dhea langsung melengos mendengar ucapan sang adik ipar.
"Enak aja, capek tahu hamil. 2 aja udah cukup lah, lagian udah umur 40 ini" sahut Dhea sementara Santi menganggu setuju.

Chandra hanya tersenyum mendengar curhatan kakak iparnya itu. Entah di rencanakan atau karena faktor keberuntungan semata, mereka semua kompak hanya punya 2 anak  dan sepasang pula. Kakaknya Andra punya sepasang kembar Andri dan Sandra yang saat ini sudah Kelas X, anak sulung Endra, Deandra berusia 15 tahun dan adiknya Andre 10 tahun. Sementara anak Ratih yang sulung Petra berusia 14 tahun dan adiknya Putri berusia 9 tahun.

"Mana ponakan aku kak, kok ga di ajak" tanya Chandra mengalihkan pembicaraan.

"Di rumah lah, besok mereka sekolah. Tadi kita menghadiri reuni SMA, terus mampir jenguk mama papa" jawab Santi.

"Chandra, apa yang di katakan mamamu benar. Papa ingin melihat kamu segera menikah, umur sudah cukup, pekerjaan sudah mapan, rumah sudah punya. Tunggu apa lagi? Atau kamu mau papa jodohkan dengan anak teman-teman papa?" cecar Indra.

Mendengar itu Chandra sontak terbangun dari pangkuan mamanya dan menatap papanya horor.
"Jangan Pa, ini bukan jaman Siti Nurbaya lagi. Aku mau cari istri sendiri yang sesuai dengan kriteriaku"

Cinta BeratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang