Part 11 Ketemu Camer

395 41 4
                                    

Hai semua makasih ya atas vote dan comment nya❤️❤️❤️

Cinta dan Mitha masih berkutat dengan file, berkas dan laporan yang harus mereka pahami. Darla tersenyum puas, kedua gadis ini sungguh pintar bisa menguasai semua dalam waktu singkat.

"Cinta udah mau jam 3, kamu siap-siap gih" ujar Darla.

"Duh yang mau ketemu camer" goda Mitha.

"Ih Mitha apaan sih, orang mau meeting di kantor juga sama big boss" gerutu Cinta sambil bergegas ke pantry mengambil tas yang di simpan di loker.

Tak lama kemudian sesuai titah sang CEO Chandra Oktavian, mereka sudah berada di dalam mobil MVP hitam menuju ke kantor Indra Jaya Corps. Mobil terasa sunyi hanya terdengar deru mesin kendaraan, Chandra masih setia dengan laptop di pangkuannya dan juga sepasang kaca mata yang bertengger manis di hidungnya. Cinta menyibukkan diri dengan mempelajari catatan dan file yang di berikan Darla ketika hand over tadi. Untungnya Cinta sudah familiar dengan semua itu ketika masih bekerja sebagai staff accounting di bawah pengawasan Tasya dan Ibu Dewi.

🎶 🎶 It's my life ......... it's now or never ......... I just wanna live forever 🎶 🎶

Tiba-tiba terdengar lantunan lagu Bon Jovi mengalun, ternyata itu adalah ring tone dawai Chandra. Cinta tersenyum mengetahui pak boss yang terkenal dingin dan irit bicara itu penggemar Bon Jovi, sungguh tak menyangka. Chandra mengusap layar dawainya dan berbicara melalui head piece yang terpasang di telinga sambil tetap mengetik di laptop.

''Iya pah...ke rumah? Papa ga di kantor? Kok Kak Nora ga ngasi tau?"

"Kak Nora sakit? Oh......"

Pak Faiz melirik Chandra dari spion ketika mendengar istrinya sakit, raut mukanya langsung berubah khawatir.

"Meeting apa lagi sih pah?? Kan berkas pembangunan mall yang di Surabaya udah ready, eksekusi lahan beres, surat ijin juga sudah. Iya pah... ok nanti kita omongin lagi, ini lagi di jalan, baru keluar kantor. Baik pah...''

''Pak Faiz kita ke rumah, papa udah pulang pas makan siang dan ga balik kantor" ucap Chandra sambil meletakkan dawainya.

''Baik Pak'' sahut pak Faiz patuh.

Cinta hanya terdiam mendengar percakapan si boss dengan body guard nya itu. Tiba-tiba dia merasa cemas, baru hari pertama jadi aspri sudah ketemu dengan big boss Bapak Indra Jaya.

''Cinta semangat , jangan malu-maluin'' bathin Cinta menghibur diri sendiri.

Jalanan hari ini sedikit lengang, semakin mempercepat perjalanan mereka yang seharusnya lebih dari 1 jam kalau macet sekarang hanya 45 menit mereka sudah tiba di depan sebuah rumah mewah kediaman keluarga Indra Jaya. Pak Faiz dengan cekatan menghentikan mobil di carport dan Chandra segera turun dari mobil dan beralih ke sisi Cinta membuka pintu mobil untuk Cinta. Untuk sesaat Cinta bengong di perlakukan manis seperti di drakor yang sering di tonton bundanya.

''Cinta... ayo turun, mama papa sudah nunggu'' ucap Chandra lembut.

Cinta pun turun dari mobil dan segera mengikuti Chandra masuk ke dalam rumah megah itu. Benar-benar kaum crazy rich. Rumah nya besar dan mewah, bernuansa klasik eropa, mungkin rumah Cinta hanya sebesar taman depan rumah ini pikir Cinta miris. Pak Faiz mengikuti dari belakang mereka sambil membawa laptop dan tas kerja Chandra. Di dalam mereka di sambut dengan senyuman seorang wanita paruh baya yang terlihat masih cantik dan elegan, siapa pun tak kan mengira kalau usia nya sudah menginjak 60 tahun, 4 bulan lalu.

"Mama...'' sapa Chandra seraya mendekat dan mencium tangan serta pipi mamanya.

''Sudah datang nak.... itu siapa?'' tanya Mira sambil menengok ke arah Cinta.

Cinta BeratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang