Cinta Berat

Part 25 Cinta Itu Buta

Jangan lupa comment dan vote nya sayang❤️❤️❤️ happy reading

❤️❤️❤️❤️❤️

Permainan truth or dare akan segera di mulai, para MC di bantu staff hotel mempersiapkan segala sesuatunya. Cinta deg-degan menunggu, pikirannya sibuk menerka pertanyaaan dan permainan yang sudah pasti di rencanakan Samuel. Entah apa yang terbersit dalam otak Samuel, dia selalu punya ide gila dan jahil. Para peserta kali ini adalah pasangan, baik yang sudah menikah atau belum. Ibu Dewi dan Tomi suaminya, Darla-Umar, Tasya-Xavier, Samuel-Mitha, Johan-Tiwi dan Chandra-Cinta. Para karyawan yang lain bahkan mengurungkan niat mereka untuk ikut serta dalam permainan ini, mereka memilih untuk menonton saja karena jarang melihat para jajaran direksi terutama si CEO tampan Chandra dalam suasana santai. Dia tidak pernah ikut acara staff gathering hanya muncul pada malam hari saat penyerahan piagam the best employee of the year di saat annual party, tapi sekarang sang CEO ada di tengah mereka bahkan bersedia menjadi peserta  games. Tentu saja hal ini tidak di sia-siakan terutama oleh Chandra lovers garis keras yang bahkan sudah siap dengan ponsel dan kamera mereka, kapan lagi kan bisa menatap wajah tampan sang pimpinan dengan bebas. Tikar di gelar di tengah lapangan berumput dan para peserta duduk melingkar di tikar tersebut, kecuali duo bumil, mereka di sediakan kursi khusus untuk duduk di samping suami mereka. Tampak Samuel berbisik-bisik ke MC kemudian menyerahkan selembar kertas, lalu berbicara dengan beberapa staff hotel seperti merencanakan sesuatu sebelum akhirnya duduk di samping Mitha. Cinta dengan gugup duduk di sebelah kiri Mitha di ikuti Chandra yang dengan santainya duduk di sampingnya, Cinta hanya menunduk dan meremas tangan saking gugupnya.

''Cintaku, jangan gugup. Ini cuma games'' bujuk Chandra berbisik mencoba menenangkan Cinta.

''Gimana bisa tenang Mas, teman Mas itu punya segudang ide jahil. Entah apa yang di rencanakannya'' bisik Cinta.

Tanpa sadar Chandra mengelus rambut panjang Cinta dengan sayang bermaksud untuk menenangkan tunangannya itu. Para karyawan yang menyaksikan itu pun saling berpandangan. Kentara sekali kalau CEO yang mereka beri julukan kutub es itu sangat menyayangi asisten pribadinya. Selvi semakin terbakar rasa iri sementara Intan yang ternyata mengawasi dari jauh menjadi emosi. Dia seorang Intan Raharja di acuhkan oleh Chandra demi cewek itu. Sebuah rencana tersusun di otaknya untuk menghancurkan Chandra dan cewek gendut itu. Sambil menelepon seseorang di ponselnya, Intan melenggang meninggalkan tempat itu dengan senyum culas terpatri di bibirnya.

Para MC lalu duduk di depan mereka sambil meletakkan sebuah botol di tengah 6 pasangan itu.

''Jadi permainannya adalah truth or dare. Saya akan memutar botol ini dan siapapun yang di tunjuk oleh ujung botol harus memilih truth or dare. Kalau memilih Truth di wajibkan menjawab dengan jujur pertanyaan yang akan di sampaikan oleh rekan saya. Seandainya memilih dare maka harus melakukan perintah yang sudah tertulis di kertas ini. Apakah sudah jelas?''

''Jelas'' ucap mereka hampir serentak.

Botol pun di putar sekali, ujungnya mengarah ke Ibu Dewi.

"Baik, untuk Ibu Dewi memilih truth or dare?''

''Truth deh, milih yang aman-aman saja. Senyum Samuel udah ga enak nih'' kelakar Ibu Dewi.

Yang lain tertawa mendengarnya sementara Samuel hanya nyengir lima jari namun tak urung membuat para wanita disana meleleh. Mitha melengos melihat tingkah kekasihnya itu. Samuel yang peka langsung menggenggam tangan Mitha membuat para penonton meleyot. Sudah menjadi rahasia umum kalau Samuel dan Mitha sedang menjalin kasih.

''Ok siap Ibu? Sebelum menikah dengan suami yang sekarang, ada berapa barisan para mantan Ibu dewi?''

Ibu Dewi terhenyak lalu tertawa terbahak-bahak memandang suaminya dengan wajah merona. Tiwi ikut tertawa melihat tingkah Ibunya, dia tahu persis cerita cinta mereka karena selalu di ceritakan oleh kedua Eyangnya di kampung. Johan yang duduk di samping Tiwi terkesima melihat raut wajah Tiwi dengan tawa berderai. Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan Johan?