Chandra tertegun memandangi wajah yang terlelap di hadapannya. Sambil duduk di tepi tempat tidur dia amati setiap lekuk wajah itu, rambut hitam panjang terurai di atas bantal, bulu matanya yang tak terlalu lebat tapi lentik, mata besar berwarna coklat terang yang kini terpejam, pipi chubby yang kadang merona merah, bibir yang tebal dan penuh seakan mengundang Chandra untuk mencium dan melumatnya. Chandra segera menghempaskan pikiran mesumnya, tangannya tergerak menyingkirkan rambut di dahinya. Luka yang tertutup plaster itu di usapnya lalu tangannya turun membelai pipi dengan hati-hati agar si empunya tidak terbangun.
Chandra tidak habis pikir ada apa dengan dirinya, semalaman dia tidak bisa memicingkan matanya karena memikirkan gadis ini. Puluhan miss call dan WhatsApp tidak di gubris bahkan tidak di baca sama sekali. Chandra tidak pernah seperti ini, tidak ada seorang pun yang berani seperti itu kepadanya. Malah para wanita yang mengejar, menelepon bahkan mengirim pesan membabi buta sampai akhirnya harus dia blokir. Di amatinya sosok gadis yang sedang tidur pulas itu, apa istimewanya dia? Cantik? Banyak cewek yang lebih cantik. Dia tidak langsing cuma berisi, bagi Chandra dia tidak gendut. Dia cuma kelebihan di beberapa bagian saja dan sebulan ini Chandra bisa melihat dia sudah berhasil menurunkan beberapa kilogram. Dapat di lihat dari pipinya yang agak tirus, sangat di sayangkan padahal Chandra sangat menyukai pipi tembemnya.
Pagi ini pikirannya di sita oleh cewek ini, sampai dia tidak konsen dengan meeting di kantor cabang barunya. Untung ada Samuel yang kemudian mengambil alih. Sampai akhirnya Mitha mengirimkan 1 foto Cinta dengan seragam bridesmaidnya dan membuatnya penasaran hingga menstalk instagram Darla dan Mitha hanya untuk melihat foto-foto gadis itu. Chandra benar-benar pangling, Cinta sungguh terlihat beda dalam balutan kebaya. Dia pun tak sabar untuk segera bertemu Cinta tapi sayang agenda meeting hari ini sangat padat. Dia baru terbebas jam 18:00 sore dan ketika sampai di hotel Cinta sedang terlelap. Mitha mengijinkannya masuk, karena iba dengan tampang Chandra yang kusut tapi tetap ganteng walaupun baginya lebih ganteng Samuel. Mitha di ajak keluar melihat area hotel oleh Samuel sambil menunggu waktu makan malam. Setelah dengan nada mengancam agar bosnya itu tidak berbuat macam-macam Ke Cinta akhirnya Mitha keluar dengan Samuel untuk memberikan privacy pada Chandra.
Cinta menggeliat perlahan, usapan pada pipinya mulai terasa mengganggu. Chandra tersenyum kemudian membelai rambut Cinta perlahan membuatnya terbangun, perlahan matanya terbuka. Di lihatnya wajah Chandra di depan matanya.
"Bahkan aku mimpi pun ada kamu, kenapa sih kamu ganteng banget bikin aku ga bisa lupain kamu. Aku tuh ga boleh jatuh cinta sama kamu tau ga? Cewek jelek dan gendut kaya aku mana bisa disandingkan sama kamu? Bagaikan bumi sama langit, Kalau orang kantor tahu tiap malam aku ngehaluin kamu jadi milikku bisa habis-habisan aku di olok-olok mereka. Bisa ga kamu pergi aja?" celoteh Cinta yang nyawanya masih belum terkumpul lalu memejamkan matanya kembali.
Chandra tersenyum mendengarnya, dia senang perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan tapi juga sedih karena Cinta menganggap dirinya jelek dan gendut serta tak pantas dengannya. Tak tahukah Cinta kalau sebenarnya Chandra yang merasa tidak pantas bersanding dengan Cinta, seorang gadis yang baik dan polos. Akan menjadi tugas berat untuk meyakinkan Cinta menjadi miliknya pikir Chandra kemudian tangannya kembali mengusap pipi Cinta perlahan dan Cinta membuka matanya lagi lalu tertegun karena wajah tampan itu masih ada di depan matanya, Cinta pun tersentak bangkit dari tidurnya dan dahinya membentur dahi Chandra. Cinta meringis menahan sakit dan meraba dahinya, di lihatnya Chandra juga sedang meringis kesakitan sambil mengusap-usap dahinya.
''Ma-maaf Pak ... sa-saya tidak sengaja'' ujarnya terbata.
''Cinta kamu tidak apa-apa? Dahimu tidak berdarah lagi kan?'' tanya Chandra cemas.
Chandra segera menghampiri Cinta dan memeriksa dahinya dengan hati-hati. Chandra menarik napas lega ketika melihat tidak ada darah yang merembes pada bekas luka di dahinya. Cinta menahan napasnya, tanpa di sadari jarak mereka sekarang sangat dekat. Cinta dengan jelas melihat raut kecemasan menghiasi wajah tampan atasannya, dadanya berdesir dan berdetak lebih kencang. Cinta terharu karena ada seorang lelaki lain yang mengkhawatirkan keadaannya selain Ayah dan adiknya. Dengan tersipu dia menjauhkan dahinya dari tangan Chandra, kemudian duduk bersandar di headboard tempat tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Berat
ContoCinta tak percaya ada seseorang yang mencintai dengan tulus. Jaman sekarang orang bilang cinta berdasarkan fisik atau harta dan Cinta tidak memiliki keduanya. Dia hanya seorang gadis dari keluarga sederhana dengan rupa seadanya. Satu kelebihannya ha...