Cinta melangkah masuk ke dalam kantor Chandra, di lihatnya Chandra sudah sibuk memeriksa dokumen yang menumpuk di meja kerjanya. Chandra mendongak dan tersenyum ke arah Cinta.
''Cinta silakan duduk'' ucap Chandra lembut.
Cinta menjadi heran, kenapa kalau di depan nya dan hanya mereka berdua sikap Chandra berubah menjadi manis begini. Cinta kemudian menduduki kursi di depan meja kerja kebesaran Chandra. Mata hitamnya lekat memandang wajah tampan si bos, yang di pandang tersenyum manis menampakkan gigi putihnya yang tersusun rapi membuat jantung Cinta berdebar tak karuan.
"Kenapa jantungku jadi gini sih, kaya abis lari marathon? What is this feeling?" ucap Cinta dalam hati.
''Nanti kamu hand over sama Darla dan perhatikan baik-baik. Memang tugas utama Darla sebenarnya di limpahkan ke Mitha tapi kamu sebagai asisten saya bertanggung jawab sepenuhnya atas segala yang ada sangkut pautnya dengan saya. Tolong ingatkan saya 10 menit sebelumnya jika ada meeting dan makan siang terserah kamu mau belikan apa, saya tidak cerewet kalau soal makanan asalkan bersih dan layak untuk di makan" ujar Chandra.
''Baik Pak'' sahut Cinta.
''Kamu juga beli makan siangmu dengan kartu yang saya kasi tadi. Ruangan kamu nanti bersama dengan Mitha,di ruangan Darla dan saya harap kamu ingat bekerja ya jangan cuma bergosip bersama Mitha'' ujar Chandra sambil tersenyum.
"Oh ya terkadang saya kalau lagi suntuk suka minum kopi jadi saya harap kamu tidak keberatan unuk membuat kopi jika saya minta''
"Tentu tidak Pak, apa Bapak mau saya buatkan kopi sekarang? Masih ada 30 menit lagi sebelum meeting jam 9" ujar Cinta sambil melirik jam tangannya.
"Boleh juga'' sahut Chandra.
"Baiklah Pak, saya permisi mau buat kopi. Bapak suka manis atau pahit?'' tanya Cinta sambil beranjak menuju pintu.
"Asalkan dari tangan kamu racun pun akan terasa manis'' gombal Chandra seraya mengerling ke arah Cinta.
Sementara Cinta hanya bisa tersipu sambil bergegas pergi keluar seraya tak habis pikir kenapa sikap atasannya itu jadi semakin aneh ya? Cinta segera beranjak menuju ke meja Darla, di lihatnya gadis mungil berkerudung itu sedang menata berkas-berkas dan di masukkan ke dalam map.
''Eh Cin, gimana rasanya jadi aspri?'' tanya Darla seraya tersenyum.
''Jadi loe sudah tahu?'' tanya Cinta.
''Tahu jadi aspri? baru semalam sih di kasi tahu Pak Sam. Tapi kalau Mitha sama Tasya udah dari sebulan lalu. Sebenarnya gue sama Bu Dewi recommend loe gantiin posisi Tasya, tapi rupanya Pak Chand tertarik menjadikan loe sebagai asprinya'' jelas Darla.
''Oh ya nanti sesudah mereka meeting kita hand over ya, sebenarnya lebih ke gue sama Mitha. Tapi loe juga harus tau karena korelasi dengan jadwal Pak Chand, nanti gue akan ajari juga laporan apa saja yang bisa loe bantu bikin untuk Pak Chand dari perusahaan keluarganya. Kalau untuk perusahaan disini menjadi tanggung jawab Mitha. Ruangan ini akan menjadi milik kalian berdua nanti, ada loker di pantry belakang yang bisa kalian pakai untuk menaruh barang-barang kalian. Di pantry juga ada snack dan kue-kue, kalian bisa buat teh atau kopi. Di kulkas ada minuman dingin juga, ada OB yang stock tiap pagi'' jelas Darla panjang lebar.
"Ok Dar, thanks yah. Speaking of coffee gue mau bikin kopi dulu buat pak boss'' ucap Cinta.
''Iya di dalam lengkap kok semua, loe ke pantry sambil taruh tas di loker. Mitha ada di dalam kok'' sahut Darla.
Cinta menganggukkan kepalanya dan mengambil kembali tas yang dia letakkan tadi di atas meja dan bergegas ke dalam pantry. Di lihatnya Mitha tengah duduk sambil menikmati secangkir minuman hangat yang kalau dari baunya Cinta tau itu teh chamomile favorite Mitha kalau lagi stress.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Berat
Cerita PendekCinta tak percaya ada seseorang yang mencintai dengan tulus. Jaman sekarang orang bilang cinta berdasarkan fisik atau harta dan Cinta tidak memiliki keduanya. Dia hanya seorang gadis dari keluarga sederhana dengan rupa seadanya. Satu kelebihannya ha...