[Kedamaian]____________________
Anna membuka matanya. Badannya terasa kaku dan sulit digerakan. Anna melihat langit atap yang familiar.
'aku diwakanda rupanya' pikir anna."annaa.." panggil seseorang dengan lembut.
Anna menoleh dan melihat bucky.
penampilannya terlihat berbeda. Janggutnya dan rambutnya mulai tumbuh."haaii.." ujar anna tersenyum.
Bucky menghela nafas.
"huhh terima kasih.." ujar bucky mengengam tangan anna."kemana tangan kirimu james?" tanya anna saat tidak melihat tangan prostetik bucky.
"aku tidak membutuhkannya" lirih bucky.
"apa maksud-"
"aku merindukanmu ann" ujar bucky mengalihkan pembicaraan anna.
Hati anna menjadi hangat mendengarnya. Ia tersenyum dan meraih pipi bucky.
"aku suka penampilan barumu.. berapa lama aku tertidur?" Anna mengelus pipi bucky.
Bucky mengengam tangan anna yang berada dipipinya, dan mencium telapak tangan itu.
"hampir sebulan" ujarnya pelan.
"sebulann!!" ujar anna kaget.
"kau kehilangan banyak darah dan darahmu berbeda.. mereka tidak bisa melakukan apapun selain menunggumu pulih"
Anna mengangguk mengerti.
"maaf.. ini salahku seharus-"
Ucapan bucky dipotong oleh tangan anna yang diletakan dibibir tipis bucky.
"umm aku bosan mendengarmu meminta maaf.. bisakah kau berhenti meminta maaf??"
Bucky hanya menatap anna dalam.
"Bucky.." ujar anna lembut.
Bucky mengangguk mengiyakan dan anna melepas tangannya.
••••
Setelah kejadian di london, anna sudah tidak mimpi buruk lagi. Ia tidak marah dengan pamannya yang membunuh orang tuanya.
Anna tidak menyalahkan ibunya atas semua penderitaan yang terjadi. Ia bahkan tidak marah pada bucky, kenyataan tidak mengubah perasaannya pada pria itu.
Setelah beberapa hari berbaring anna akhirnya sudah pulih total, dan ia hanya tinggal belajar berjalan karena otot kakinya yang kaku.
"aku tidak sanggup lagi.. aku menyerah.." keluh anna.
"ann kau baru saja 10 menit berlatih" ujar bucky mengeleng kepalanya.
"ini hari pertama bucky.. aku lelah" Anna memanyunkan bibirnya.
Bucky tersenyum gemas melihatnya.
Ia berjalan mendekat dan mengendong anna kembali kekursi roda."baiklah.. tapi untuk hari ini saja"
Anna tersenyum puas.
"nana.. itu adalah panggilan orang tuaku untukku.""waktu kecil aku tidak bisa mengucapkan kata anna dengan benar dan terdengar seperti nana. orang tua ku memutuskan memanggil ke seperti itu" ujar anna terkekeh
Anna meraih pundak bucky yang berlutut didepannya.
"aku ingin mendengar seseorang memanggil nama itu lagi""baiklah nana.."
••••
Anna terjatuh, kepalanya hampir terbentur jika bucky tidak menahannya.
"kau tidak apa - apa?" tanya bucky khawatir.
"aku baru saja terjatuh dengan keras.. apa itu baik - baik saja menurutmu?"
Bucky terkekeh dan mengeleng.
"baiklah sudah cukup untuk hari ini"Anna mengangguk. Bucky mengendong anna kembali keranjangnya.
"aku selalu heran.. bagaimana kau mengendongku semudah itu dengan satu lengan??"
"kau terlalu ringan nana.. kau harus makan lebih banyak"
Anna melotot mendengar itu.
"kau tidak lihat semua lemak ini?"Bucky hanya tersenyum.
"james.. aku mau mandi" ujar anna seraya membentangkan tangannya.Bucky dengan segera mengangkat anna, membawanya kekamar mandi.
Sesampainya dikamar mandi bucky hendak menurunkan anna, tetapi anna dengan sigap melingkarkan kakinya dipinggang bucky dan mengencangkan tangannya dileher bucky.bucky tersentak dan melihat anna bingung.
"aku tidak bilang.. aku mau mandi sendiri" ujar anna berbisik disebelah telinga bucky.Mata bucky melotot dan pipinya merah.
"apa maksud-""kau harus membantuku keramas"
potong anna.Bucky menatap anna dan menelan ludahnya.
"baiklah"Bucky menurunkan anna di bak mandi. Anna segera membuka kaosnya dan celananya, membiarkan dirinya hanya berbalut dalaman saja.
Anna menaikkan sebelah bibirnya melihat bucky yang salah tingkah.
Ia segera menyenderkan kepalanya diujung bak mandi agar mempermudah bucky."ayolahh.. kau sudah berjanji akan mengurus pasien ini"
Bucky pun mengambil shower dan mulai membasahi rambut anna. Mengambil sampo dan memijat kepala anna.
"kau sangat ahli dalam hal ini"
"aku biasa melakukannya"
Anna tersentak dan menatap bucky tajam.
"steve biasa terluka parah sehabis dipukul sampai tidak bisa menggunakan tangannya"Anna kembali ke posisinya setelah mendengar itu.
"wahh kalian saanggaatt~ serasi ya" ujar anna meledek."yah steve tidak pernah pergi saat dipukul.. terkadang aku merasa dia suka dipuk-"
"steve ini.. steve itu bisa kah kau berhenti membahasnya" ujar anna menatap bucky kesal.
Bucky tersenyum puas.
"kau cemburu??" bucky menaikan sebelah alisnya."kalau iya.. kau mau bertanggung jawab?" ujar anna menantang.
"dengan senang hati baby doll" ujar bucky tak mau kalah.
Anna membeku. Wajahnya sudah merah. Ia segera mengambil shower dan menyiram bucky.
"nana hentikan.."
Mereka pun bermain air, setelah itu bucky keluar mempersilakan anna untuk mandi.
••••
Anna sudah bisa berjalan normal kembali. Pagi ini bucky mengajak anna kepeternakan yang ia rawat.
"wahhh semua kambing ini kau yang rawat??" tanya anna antusias.
Bucky mengangguk dan lanjut membagikan makanan pada kambing - kambing itu.
Anna bermain bersama anak - anak disana sementara bucky mengurus peternakan.
Hari sudah mulai gelap.
"ayoo.. aku akan mengantarmu" ujar bucky."aku tidak bisa tidur di kamar tamu istana terus menerus.."
"kau ingin membeli rumah? atau membangun rumah didesa?" tanya bucky.
"aku akan tinggal bersamamu"
Bucky tersedak ludahnya sendiri, dan menatap anna tidak percaya.
"aku akan membayar uang sewa"
Bucky mengeleng capat.
"tidak bukan itu.. kau mau tidur hanya dengan alas kain?""baiklah kalau kau tidak keberatan aku akan membereskan bajuku besok.. sekarang aku lelah.. ayo tidur" ujar anna mengabaikan pertanyaan bucky dan berjalan menuju rumah tradisional milik bucky.
____________________
uuwu banget ga sih mereka 🥺🥺
jangan lupa votenyaa~
komen dan share
![](https://img.wattpad.com/cover/308550754-288-k781642.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Love || Bucky Barnes
Fanfiction[disclaimer] semua charakter yang ada milik marvel kecuali anna yang terinspirasi dari komik marvel Anna adalah seorang jenius. ia diminta bantuan untuk menyembuhkan seorang winter soilder. dan ternyata anna mengenal sang winter soilder saat ia rema...