[Anna Hallday]____________________
Malam yang dingin dan lembab dikota london. Terdengar suara tetesan air diluar jendela.
Tidak ada suara petir lagi yang menandakan badai sudah berlalu.
Anna hallday menghela nafas. Jantungnya masih berdetak cepat, wajahnya pucat, piama yang ia kenakan basah akibat keringat.
"tidak apa, semua baik - baik saja." Wanita itu bergumam sendiri, meyakinkan pada dirinya bahwa semua mimpi buruk telah berakhir.
Wanita berusia 23 tahun itu mencoba meraih gelas berisi air dimeja dekat kasur tempat ia berada.
Ia melihat jam yang menunjukan pukul 1 tengah malam.Sudah 10 tahun sejak tragedi itu. Tragedi yang merenggut nyawa orang tuanya, dan selama itu pula tidurnya tidak pernah nyenyak selama hujan turun.
••••
Anna berlari menuju ayahnya, memeluknya erat seperti tidak ada hari esok.
"duhh.. putri mama manja banget ya sama ayahnya.. sampai lupa lepas sepatu.. hmm.." ucap ibu dari remaja yang baru saja pulang dari wisata sekolah.
Wanita paruh baya itu meletakan tangannya dipinggang dan menggeleng kepalanya melihat jejak tanah yang ada dilantai ruang tamu.
Gadis itu berlari menuju wanita itu dan memeluknya, mengabaikan sindiran ibunya.
"maaa.... maaf.. abis nana kangen banget sama papa dan mama" ucapnya seraya mencium pipi ibunya berkali - kali."aawww mama jadi tersentuh.. mama juga kanngenn banget sama nana"
"maa kita bakalan ngadain pesta kan malam ini?? iya kann?? papa udah janji sama nana sebelum berangkat wisata"
"semua persiapan sudah selesai yang mulia". kali ini ayah anna yang menjawab.
••••
"ya ampun ratuku cantik bangett.. sayang kita harus foto.. mana kameraku..". ujar sang ayah berlari menuju kamarnya dengan gembira.
Gadis yang dipuji itu tertawa malu.
Ia mengenakan gaun berwarna merah muda diatas lutut tanpa lengan dengan pita ditengah pinggang ramping miliknya.Malam ini adalah hari ulang tahun anna yang ke-13. Mereka bertiga merayakannya dirumah. Balon dan pita menghiasi ruang tamu rumah itu.
Jam menunjukan pukul 11 malam. Pesta yang tadinya meriah sekarang sepi menyisakan tiga orang yang masih duduk disofa tertawa bahagia.
Ayah anna menepuk tangannya sekali namun cukup untuk mendapat perhatian dari kedua orang yang duduk didekatnya.
"yapp sudah tengah malam.. waktunya tidur yang mulia". ucapnya sambil mengelus lembut rambut anak gadisnya.
"paaa aku udah besar sekarang.. masa jam tidur masih berlaku sih". ucap anna kesal, memanyunkan bibirnya dan melipat kedua tangannya diatas perutnya.
Suara tawa memecah keheningan, pasangan suami istri ini terkejut dengan balasan dari sang putri yang menggemaskan.
"wahh jadi anak mama sekarang udh merasa dewasa.. okey kalau gitu besok nana mau tinggal sendiri?? trus bawa pacar kerumah?? ahh atau mau kasih mama uang belanja??"
Mendengar ucapan sang istri tentang pacar membuat darahnya panas.
Dia tidak bisa membayangkan anak semata wayangnya diambil orang lain."apa maksudnya itu!! dia baru 13... tidak ada pacar - pacar"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Love || Bucky Barnes
Fanfic[disclaimer] semua charakter yang ada milik marvel kecuali anna yang terinspirasi dari komik marvel Anna adalah seorang jenius. ia diminta bantuan untuk menyembuhkan seorang winter soilder. dan ternyata anna mengenal sang winter soilder saat ia rema...