The Last Love || Bucky Barnes

45

[Sam Membantuku]

____________________

Anna bangun dan keluar rumah, ia melihat bucky dan sam sedang berlatih melempar shield.

"Jadi kalian resmi menjadi partner?" ujar anna menghampiri kedua pria itu.

Sam tertawa dan berjalan meninggalkan anna dan bucky.

"Bagaimana kepalamu? kau baik - baik saja?"

Anna terkekeh.
"Kau tidak perlu khawatir, aku tidak lemah terhadap alkohol seperti dulu"

"Aku melewatkan banyak hal, benarkan?"

"Yeah. bucky, jeny ingin pergi ketaman bermain. lalu, dibroklyn ada pasar malam. kalau kau ada waktu, kau ingin pergi bersama?"

Bucky diam mematung, ia tidak menyangka anna akan mengajaknya pergi.

"Kalau kau tidak mau.."

"Yes, yeah, tentu saja, aku akan pergi"

"Good, aku akan ke apartmu besok setelah mendapatkan hotel"

"Um, kau bisa tinggal diapartku. aku biasa tidur diruang tengah, kau bisa menggunakan kamarku"

"Aku tidak ingin menyusahkanmu"

"No, no, no, tidak masalah. aku lebih sering menyusahkanmu"

Anna tertawa.
"Thank you. kau ingin aku menyingkirkan beberapa fitur ditanganmu?"

"Yes, please~" rengek bucky.

••••

Anna membawa bucky ke lab kecilnya dirumahnya. Bucky hanya melihat anna memegang tangan prostetiknya dan juga bermain dengan laptopnya.

"Bagaimana dengan terapimu?" ujar anna melihat bucky sekilas.

"Yeah. itu, baik" ujar bucky terdengar ragu.

"Kau masih mimpi buruk?"

"Kau tau tentang itu?"

Anna mengangguk dan menatap bucky, memberikan seluruh perhatiannya.

"Kurasa aku tau cara mengatasinya"

"Benarkah, itu bagus"

"Yeah, sam banyak membantu soal itu"

"Aku senang kau dan sam jadi akrab. kau membutuhkan itu"

Bucky mengangguk.
"He's good man"

Anna tersenyum senang.
"Kau pantas bahagia" ujar anna dan kembali kelaptopnya.

Setelah beberapa menit berlalu, anna menutup laptopnya dan membuka sarung tangannya.

"Selesai.. sekarang coba gerakan" ujar anna tersenyum girang.

Bucky menggerakkan tangannya dan tersenyum.

"Sekarang coba pikirkan tangan aslimu, namun ada disebelah kiri"